Rasa aneh

3.9K 337 83
                                    

Lukha pov.

"kita akan kemana?" tanya ku parau sambil berhenti sejenak ditengah jalan yang sepi

"Kita akan ke kota.." jawab laki laki yang sekarang tengah berjalan jauh didepan ku

Tapi, tiba tiba saja ia berhenti berjalan dan reflek berbalik melihat kearah ku

"apa yang kau lakukan?! kenapa kau berhenti?!" tanya nya kasar sambil menatap ku

"ah- aku.. hanya ingin istirahat.. sebentar.." jawab ku lirih sambil menunduk kan kepala ku

Ku mendengar rei menghela nafas nya dengan kasar

"berdiri lah.." tangan ku tiba - tiba saja ditarik oleh tangan nya, ia memaksa ku untuk berdiri

"Cepat lah! naik ke punggung ku sekarang.." ucap nya sambil berjongkok didepan ku

"tap-"

"CEPAT LAH!" potong nya cepat dan tegas

setelah mendengar itu, aku pun langsung naik keatas punggung nya. sambil melingkar kan kedua tangan ku di leher nya sebagai tumpuan

Perlahan ia mulai berdiri, dengan sedikit membungkuk ia mulai melangkah dengan santai nya menyusuri jalanan

"kenapa kau membawa ku? apa tujuan mu sebenar nya?" tanya ku pelan sambil menyenderkan kepala ku dipunggung nya..

"Tujuan ku adalah, ingin membuat davit tunduk dan memohon dihadapan ku.." jawab nya yakin..

"untuk apa kau lakukain itu?" tanya ku dengan nada sedikit terkejut..

Rei hanya terdiam.. tak menanggapi pertanyaan ku kali ini..

Akhir nya disepanjang perjalanan tidak ada percakapan diantara kami
dan tanpa ku sadari , aku pun masuk kealam mimpi..

***

"Apa kau yakin dengan keputusan ini? apa kau tidak ingin berubah pikiran? " tanya gisel dengan wajah hawatir nya sambil melirik kearah davit yang tengah duduk dengan santai nya di sofa ruang tamu..

"Ck, ini keputusan ku gisel, aku tidak mungkin berubah pikiran.." jawab davit dengan santai nya

"Tapi, aku tidak mengerti.. kenapa kau tiba - tiba saja ingin mencerai kan Lukha?, apa kau tidak-"

"bisakah kau diam gisel!" Bentak davit tiba – tiba memotong kalimat gisel

"ada apa ini?!" suara itu membuat davit dan gisel seketika menoleh kearah pintu utama

Terlihat tuan Edward tengah berdiri di ambang pintu sambil menatap kearah mereka berdua

"ayah!, ada yang ingin aku bicarakan.." ucap davit sambil beranjak dari duduk nya

"hanya aku dan ayah.." lanjut davit sambil melirik kearah gisel, memberikan isyarat kepada gadis itu untuk tidak ikut bersama nya

"yasudah .. kita bicara kan itu di ruangan ku saja.." ucap ayah davit sambil melangkah pergi menaiki anak tangga

Ketika davit ingin menyusul ayah nya, tiba tiba sebuah tangan menarik lengan nya, menghentikan langkah nya

"Apa kau ingin mencari lukha?!"

"tidak, tapi kau akan tau itu gisel.." dengan santai nya davit melangkah pergi meninggal kan gisel yang terpaku di tempat nya

Davit bodoh! tidak mungkin ia berani mengatakan itu

***

"bisa kah kau berhenti " ucap Rei sambil mendengus kesal, sekarang ia tengah duduk disudut kamar apartemen

𝓤𝓷𝓽𝓲𝓵 𝓘 𝓑𝓵𝓮𝓮𝓭〈SEASON 2〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang