Archangel Alley : Force dan Majikannya Malaikat

334 45 1
                                    

"..berbulu lebat, hitam putih coklat kelabu, macam sayap serafim lembut sikapnya." -Legenda Yellow Bellow.

Pagi itu Kyle sudah meneriaki nama Carrie dan suara itu terasa menggelegar di seluruh penjuru rumah, hari ini adalah hari kunjungan ke rumah Caspian tetapi dia belum bersiap-siap untuk membantu Kyle lebih dulu, dia masih berselimut di kamarnya meski suhu sedikit agak panas di tambah Sam yang datang mengetuk pintu kamarnya setelah suara Kyle tidak terdengar lagi. Memikirkan tentang perihal kunjungan akan mudah bagi Carrie tapi untuk pekan pertama libur sekolahnya dia agak malas untuk meninggalkan jiwa-jiwa yang bergentayangan di kamarnya. Dengan lesunya dia menyingkap selimutnya, tapi sebelum kakinya sampai ke karpet, Sam berkicau.

"Kau sakit?" Suara kebapakan Sam berhasil membuat Carrie kembali tersungkur di atas ranjang tempat tidurnya.

"Izinkan aku masuk Care." Kali ini suara yang berbeda yang bicara. Lebih menenangkan dan menyerupai bisikan halus ketika sampai di telinga.

Mata Carrie membesar mengingat suara itu, tetapi tetap saja dengan terseok-seok bak seorang patah kaki dia berjalan untuk membuka pintu, ingin melihat tipuan atau bukan suara itu. Dua pria yang lebih tinggi darinya menatapnya keheranan, "aku baik-baik saja." Katanya sebagai jawaban seolah tidak memberikan izin pada Caspian.

Baju cowok itu basah pada bagian dadanya yang bidang, mungkin dia baru saja melakukan rutinitasnya yang sangat dicintainya lebih dari Carrie. Carrie tahu lari pagi adalah pola hidup yang sehat, tapi memikirkan dia tidak pernah merasa sakit terutama pada jantungnya akhir-akhir ini dia pikir dia tidak akan sakit untuk beberapa bulan ke depan. Aroma tubuh cowok itu memabukkan dirinya yang masih mengenakan piyama di ambang pintu, rambut yang tidak dikuncir rapi itu menutupi alis mata kanannya. Caspian mengedikkan matanya kepada Sam dan tanpa menuntut, Sam sudah berbalik pergi meninggalkan mereka berdua saja.

Caspian masuk ke kamar Carrie, dengan sangat enggan dia menyuruh Caspian untuk memperhatikan setiap detil kamarnya yang dipenuhi manik-manik seorang remaja cewek dan beberapa poster grup band vokal serta tulisan-tulisan yang anggun berbaris rapi disetiap kertas warna-warni di dindingnya. Sangat minimalis namun terkesan melebihi megah, rasanya Carrie berhasil menutupi ukuran kecil kamarnya itu dengan menempelkan tulisan-tulisan semacam puisi dan beberapa gantungn berwarna ungu kebiruan yang Caspian juga memilikinya. Berbagai ornamen sengaja di tempel di seluruh dinding atas ranjang tidurnya, satu lentera duduk di meja dengan menunduk dan setiap sisinya dilubangi bentuk bintang yang jika dinyalakan memancarkan cahaya kekuningan yang anggun. Caspian tersenyum ketika membaca tulisan Les séraphims ailes sonts tous les mots dans son dalam bahasa Perancis yang artinya sayap serafim berada disetiap kata dalam nyanyian Javenstein. Caspian ingat serafim, makhluk langit yang memberinya sebuah kesempatan yang lebih dari sempurna. Carrie melihatnya dan Caspian hanya melirik kemudian melanjutkan kegiatannya lagi. Caspian duduk di meja belajar Carrie dengan kayu panel coklat dipenuhi dengan buku-buku yang sudah menguning dan beberapa terlihat baru menjadi penghuni baru disana sekitar satu minggu yang lalu. Caspian mengambil sesuatu disana lalu duduk membelakangi Carrie.

"Punyamu cantik," katanya. "Tapi milikku lebih cantik."

Carrie langsung berdiri di sampingnya."Itu pemberian dari Pastor Ahn." Lalu ikut andil dalam memperhatikan pena bulu meski dia sudah setiap hari melihatnya. Carrie mengambilnya dari tangan Caspian, membelai bulu-bulu putih milik pena yang sudah lama sekali menjadi kepunyaan Carrie yang dia sendiri tidak pernah menaruh minatnya untuk membuat artikel mengenai pena bulu tersebut. Tidak ada siapapun yang memindahkan letaknya sejak dia menaruhnya di sana.

Archangel AlleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang