"Selalu ada saja keluarga baru yang muncul, tapi aku tetap merindukan tetanggaku yang lama." -Legenda Yellow Bellow.
Bob sudah mempersiapkan bangku diluar dan meja bundar, entah kenapa Bob selalu datang pagi. Meskipun Carrie merasa sudah bangun pagi sekali, tapi Bob lebih pagi. Carrie menyiapkan tas selempangnya dan mengambil muffin dengan scramble topping. Dia menggigitnya, kue itu lumer didalam mulutnya, rasanya seperti serpihan kayu lapuk. Muffinnya menempel dilangit-langit mulutnya, dia menelan dengan susah payah sambil meneguk segelas air mineral yang didapatnya diatas konter. Dengan serat muffin itu masuk ke dalam kerongkongannya, rasa blueberry didalam muffin itu tidak terasa sama sekali. Suara Bob terdengar nyaring dari seberang, dia tertawa melihat ekspresi wajah Carrie yang menelan dengan paksa muffin yang baru saja dimakannya.
"Itu cara terbaik makan muffin."
Carrie langsung menyambar perkataan Bob, "Bob, kau pernah melihat scramble topping melayang diatas kepala?"
"Maaf." Bob tertawa kembali setelah menyadari perkataan Carrie adalah serius.
Carrie pergi dari sana dan berjalan ke jalan utama menuju ke sekolah sendirian karena Nate tidak pernah bangun sepagi Carrie, dan Nate tidak peduli apakah dia akan terlambat atau tidak, dia hanya tahu sekolah tidak pernah memberi toleransi kepada murid-murid yang terlambat.
Carrie merayap diatas trotoar dengan santai, kicauan burung terasa memekakkan telinganya, beberapa pejalan kaki yang mengenakan jaket kulit coklat dan syal yang meliliti leher mereka sedang menunggu diseberangnya. Meski kini belum masuk bulan desember tapi udara dingin menyelimuti Kota Yellow Bellow dengan kabut yang masih nampak di udara. Carrie melewati Perpustakaan Dallancie's Passcott dan Geraja Javenstein, Carrie kerap pergi kesana setiap minggu pagi dan berbicara dengan Pastor Ahn, bahkan Carrie hampir setiap kali hadir disetiap pemakaman. Pastor Ahn memilihnya sebagai pengunjung terbaik yang pernah dimiliki Javenstein dan dia bahkan tidak menyangka akan menjadi kesayangan sang Pastor.
Beberapa blok selanjutnya dia sudah melihat gedung sekolah yang dirindukannya. Besi biru tempa menjadi pembatas bagi halaman depan sekolah dan trotoar, setiap pojok dari sekolah itu sudah ditanami dengan tanaman Honeysuckle dan beberapa jenis tumbuhan seperti rumput lainnya. Aroma pakis yang sudah berusia agak tua menyatu dengan harum daun mapel kering yang sudah menumpuk di pinggir-pinggir bangku yang punya dudukkan kayu. Bangku itu sudah dicat berulang kali agar telihat seperti baru, tapi dibeberapa sisi catnya sudah mengelupas. Sejauh ini Carrie tidak melihat perubahan apapun pada Wilton Highburry, hanya saja yang selalu terbesit dalam ingatannya adalah rasa berat hati untuk meninggalkan sekolah. Karena bisa dikatakan dia hanya punya waktu kurang lebih tiga atau empat bulan untuk berada di Wilton Highburry, waktu itu tidak sangat lama jika dihitung dengan libur panjang yang akan dia hadapi.
Carrie menuju loker, membawa kamus Bahasa Perancis dan memasukkan peralatan menulis lainnya yang tidak sempat dimasukkannya ke dalam tas tadi malam. Dia memperlakukan kamusnya seperti membawa nampan yang berisikan kue dan makanan lain serta minuman, yang seperti biasa dilakukan Bob saat sedang melayani pelanggan di Brightway. Lokernya sangat berantakan, karena akhir-akhir ini Carrie merasa dirinya tidak mampu lagi berkarya, buku-buku Sastra dan catatannya jungkar balik didalam lokernya, ditambah lagi kertas sobekan menumpuk di bagian bawah. Carrie memutuskan untuk membereskannya nanti saat waktu istirahat setelah usai pelajaran olahraga.
Mengawali pelajaran Bahasa Perancis di pagi hari itu bukan perkara mudah karena ternyata sesampainya Carrie dikelas Bahasa Perancis, dia salah membawa buku. Padahal tadi didepan loker, dia sudah yakin bahwa dia memegang kamus Bahasa Perancis, tapi malah buku sejarah yang ia bawa sampai ke kelas tanpa ada gunanya sedikitpun. Dia tidak berkutik selama pelajaran, tapi dia mengusahakan akan selalu ada beberapa atau setidaknya dua lembar buku habis untuknya mencatat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archangel Alley
FantasyDatanglah lagi malam ini malaikatku Sayapmu kan membawa kedamaian pada Yellow Bellow. -Gneemert Lockheed. Jika Tuhan mengutus malaikatNya untuk bersamamu, kau tidak akan bisa menyangkalnya. Keelokan dan keanggunannya dibawah cahaya bulan membutakan...