Part 2 Sebuah harapan

15.5K 504 4
                                    

Sudah beberapa hari wafa tidak masuk dan memilih pulang kerumah dengan bebarapa alasan yang dibuatnya, wafa tidak ingin dengan bertemu faris hatinya menjadi kembali sakit dan membuat luka nya kembali terbuka.

"Aku sadar bang aku bukan perempuan yang cocok buat abang, tapi akan lebih baik jika waktu itu abang membuat sebuah alasan kenapa abang menolah wafa, wafa kecewa sama abang, dan kenapa bang kenapa kita bisa ketemu lagi disaat hati wafa belum benar benar sembuh disaat wafa masih sangat suka, masih sangat sayang sama abang, apa abang tau dan apa abang pernah mikir gimana perasaan wafa? " Wafa berucap sambil menangis

Hati wafa sakit seperti beberapa tahun yang lalu dan seperti beberapa tahun yang lalu pula wafa memilih menghindar dari faris.

Saat wafa menangis tiba tiba terdengar bel rumah nya berbunyi dengan tergesa gesa wafa mengambil kerudung nya, lalu saat ingin membuka pintu wafa menghapus sisa air matanya.

Orang yang diluar mengucapkan salam sembari tersenyum.

Assalamualaikum, apa benar ini rumah mbak Wafa ayla dara ?

Iya dengan saya sendiri, ada apa "kata wafa dengan wajah binggung

Ini mbak saya hanya ingin mengantarkan titipan ini "ucap laki laki yang tak lain adalah tukang pos

Dari siapa pak? Dan buat siapa?
" kata wafa dengan sedikit binggung

Dari pak Faris buat Mbak Wafa ayla dara "kata tukang pos itu

Faris? Buat saya pak?

Betul mbak, dan ini barangnya mohon beri tanda tanggan dahulu " ucap pak pos dengan senyum

Wafa yang masih binggung hanya menuruti lalu menggambil sebuah kotak dan buket bunga mawar ungu

Terima kasih pak "kata wafa dengan senyum merekah

Samasama saya permisi dulu mbak "kata pak pos

Wafa masuk kedalam rumah dengan senyum yang tak henti hentinya mengembang dibibirnya, yang ada dalam pikirannya hanya ada faris faris dan faris

Dengan tergesa gesa wafa membuka kotak yang sudah dibungkus rapi, Wafa menemukan sebuah novel didalam nya lalu Wafa berpikir apa maksud dari bunga dan novel ini? Apa faris berusaha membujuknya? Jika itu benar tentu saja membuat wafa sangat bahagia.

Jadilah sepanjang sore dengan senyum yang tak hilang dan membuat sore paling bahagia dalam hidupnya. Wafa jadi ingin pulang kepesantren dan menanyakan langsung perihal ini kepada faris.

Apa bang faris udah sadar dan apa bang faris akan menerima aku " Wafa berguman tak jelas

"Aku harap kamu ngerti ay dengan aku mengirim bunga dan novel itu dan semoga kamu tidak menyalah artikan maksud ku "kata faris

"Assalamualaikum adik adik "kata faris

"Waalaikumsalam ka faris " jawab semua penghuni kelas

Baik, kita mulai dengan berdoa dahulu hari ini dipimpin sama...

Saat faris tengah memilih siapa yang akan memimpin doa wafa datang dengan wajah yang sangat manis dengan senyum menghias wajahnya

Lalu faris berkata seraya tersenyum
"Ayla kamu pimpin pembacaan doa nggap saja ini hukuman karena kamu terlambat"

Dengan wajah yang tak berubah wafa memimpin membaca doa tak ada perasaan terpaksa kali ini.

Saat semua santri sudah menyetorkan hafalannya masing masing, faris ingin keluar kelas namun teringat dengan suatu hal.

"Wafa ayla dara ikut saya kekantor karena beberapa hari yang lalu kamu belum menyetorkan kafalan kamu "Kata faris

Wafa yang sedang berpikir bagaimana caranya dia berbicara dengan faris seperti mendapat siaraman air dingin mendengar faris memintanya untuk ikut kekantor.

"Iya kak tunggu sebentar "kata wafa dengan senyum yang tak hilang hilang

Setelah selesai menghafal wafa sudah tidak sabar lagi ingin bertanya.

"Maksud bang faris ngirimin aku bunga sama novel apa? Kata wafa dengan suara tertahan

Faris tersenyum..

"Abang hanya gak mau kamu salah dalam berpikir, kamu harus tau abang gak hanya nolak kamu tapi juga nolak semua santri yang suka sama abang, abang gak mau kalo kamu memiliki hubungan yang bernama pacaran, abang ingin kamu lebih memperbaiki diri kamu lagi, kamu tingkatkan hafalan kamu, lakukan yang terbaik ay jodoh kamu gak akan tertukar kok " kata faris dengan senyuman lembut bertanda bahwa dia menyanyangi gadis yang ada didepan nya ini

Lalu abang? Apa abang punya seseorang yang abang suka? "Wafa berkata dengan bibir bergetar

Ada, dia cantik dia lucu dia bawel, suka ngambek, sedikit lola dan sering salah paham, abang udah lama kenal sama dia abang pengen dia jadi kekasih halal abang tapi...

"Tapi apa bang "kata wafa penasaran

"Tapi dia belum ngerti dengan keinginan abang dia masih keras kepala ingin pacaran sama abang tapi abang gak mau "kata faris dengan senyum tipis

"Apa aku kenal sama perempuan itu ? " kata wafa sedih

"Iya kamu mengenalnya ay bahkan lebih kenal dari abang mengenalnya, sudah dulu ya abang mau siap siap sholat sana kamu balik kekamar " kata faris

Diperjalanan kekamar wafa hanya memikirkan apa yang dikatakan oleh faris, apa benar dia kenal dengan orang yang disukai oleh faris, apa jangan jangan orang itu lenna sahabatnya? Miris sekali jika hal itu benar terjadi.

Ketika sampai dikamar dia menceritakan semua percakapannya dengan faris namun wafa tidak memberi tahu lenna jika yang mengatakan itu adalah faris. Yang lenna tau dia berteman dengan zayna sepupu wafa.
Wafa tidak mau memberitahunya dengan lebih detail dan itu membuat lenna sedikit ngambek.

"Mungkin perempuan itu adalah sepupu kamu fa. "Kata lenna

Maksudmu kak zayna len ?

"Iya bisa saja. Selain ciri ciri itu mengarah pada kak zayna mereka kan juga seumuran satu angkatan hanya beda kelas gak ada alasan kalo itu bukan kak zayna " Kata lenna sangat yakin

"Berarti kak zayna adalah orang yang disukai bang faris " ucap wafa dengan lirih

"Kamu bicara apa fa ku gak ngerti " ucap lenna

"Bang faris suka sama kak zayna " kata wafa dengan air mata yang siap mengalir keluar

"Bang faris ? Apa hubungannya kak zayna sama kak faris fa ? Jelasin sama aku fa, aku binggung dengan semua ini fa "kata lenna

"Orang yang ngomong sama aku itu bang faris len, itu artinya bang faris suka sama kak zayna bukan sama aku " kata wafa terisak.

"Jadi selama ini kamu suka sama kak faris? Kenapa kamu gak cerita " kata lenna

Cerita ini memang sengaja aku tutupi demi kebaikan hati ku len "kata wafa

Dan sekarang kamu taukan alasan kenapa aku memanggil kak faris dengan sebutan abang,. itu karena kami sudah saling mengenal lama len....

ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang