Benar !
Itu benar benar faris, farisnya benar benar pulang.Sholat magrib sudah selesai wafa masih terduduk didepan pintu. Wafa masih tidak percaya jika itu benar benar faris.
Ali pov
Mata ku masih sehat aku yakin itu tapi benarkah yang ku lihat itu benar benar faris? Apa faris pulang? Jika benar maka usahanya akan kembali sia sia.
Wafa pasti akan sangat bahagia jika tau faris pulang tapi dengan ku. Benar benar menyebalkan.
Harus bagaimana lagi aku berusaha agar wafa berpaling dari faris deadline itu semakin dekat dan bisa bisa aku akan dipaksa mama untuk menikahi yasmin anak teman ibuku.
Aku harus bisa membuat wafa berpaling dari faris dalam waktu dekat jika tidak maka masa depan ku akan hancur dengan menikahi gadis yang tidak ku cintai.
Sudah berapa lama aku melamun iqamat sudah selesau dikumandangkan aku harus cepat cepat masuk kedalam. Belum sempurna kaki ku berpijak sebuah suara mengagetkan ku, suara itu yahh suara itu milik faris jadi faris benar benar pulang, sial!
*******
Setelai selesai sholat isya wafa bergegas pergi keaula pesantren tempat rapat panitia lomba diadakan wafa sangat penasaran siapkah yang memilihnya menjadi qoriah dan siapa pasangannya?
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam wafa, ayo masuk sebentar lagi rapat dimulai dan kebetulan ketua panitianya belum datang" kata putri kaka kelas yang sore tadi memberi tahu wafa akan kabar ini.
"Iya kak wafa gak ada kegiatan kok bisa lama juga"
"Sebentar yaa fa kaka tinggal dulu kebelakang"
"Iya kak silahkan"
Wafa berdiam sendirian tidak lama setelahnya masuk seorang laki laki yang wafa ketahui bernama Ihsan yang tidak lain adalah kaka kelas wafa.
"Assalamualaikum"
"Wa'alikumsalam"
"Kamu ikut rapat ya fa?"
"Iya kak mau tau siapa ketua panitia sama pasantan aku nanti"
"Emang kenapa fa? Kamu gak mau ya?
"Bukan gitu kak cuma mau tau aja"
"Jadi begini fa, kakak disini sebagai ketua panitia, kakak yang meminta kamu untuk menjadi qoriah besok"
"Kenapa wafa kak? Kan ada banyak santri disini yang lebih bagus bacaan qur'annya dibandingkan wafa kak, ada aisyah ada maryam, zahra annisa dan banyak lagi kak kenapa harua wafa?"
"Ada seseorang yang meminta kamu fa"
"Seseorang? Meminta aku? Siapa?"
"Maaf fa, kaka udah janji gak bakal bilang namanya sama kamu"
"Kalo gitu wafa juga berhak dong buat nolak permintaan seseorang itu"
"Tapi fa, kamu kan sudah menyetujui itu"
"Wafa gak bisa menerima permintaan seseorang yang gak wafa kenal kak maaf"
"Apakah aku terlalu lama pergi sehingga membuat kamu tidak mengenal aku lagi? " ucap seseorang
"Bang faris? Mmmm...maksud bang faris apa? "
"Kamu kenal dengan ku ay?"
"Ten..tu... yaaa tentu saja"
"Berarti kau bisa menerima permintaan itu kan?"
"Maksud bang faris apa? "
"Aku yang memintamu menjadi qoriah itu ay"
"Jadi? Jadi seseorang yabg dimaksud kak Ihsan itu bang faris? "
"Iya ay, kamu mau kan menerima permintaan itu?"
"Tentu saja bang dengan senang hati, tapi siapa yang akan menjadi qori pasangan ku?"
"Tentu saja abang yang akan menjadi pasangan kamu ay"
Wafa tidak bisa menahan air matanya lagi. Senyum bahagia mengembang, menjadi pasangan qori saja sudah membuat hati wafa loncat loncat bagaimana jika menjadi pasangan suami istri?
Aaaaa bang faris selalu saja membuat jantung ku berdebar dengan tidak wajar lama lama berada dalam situasi ini bisa saja membuat kesehatan jantung ku terancam kata wafa membatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku
SpiritualPerkenalan beberapa hari bisa begitu melekat bahkan hingga berminggu minggu, meskipun aku tau mustahil memilikinya. Dia penyemangatku, sesuai namanya Faris. -Wafa Ayla dara Wajahnya tidak cantik bahkan biasa saja tapi cahaya itu tidak pernah redup...