"Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam, ayo masuk fa ajak faris juga"
"Iya tante"
"Ayo bang masuk "
"Iya ay"
*****
"Tante"
"Iya sayang ada apa?"
"Apa ummi sudah ada disini?"
"Kata ummi kamu nanti sore dia baru kesini, emang ada apa sayang?"
"Ehh... kangen aja"
"Owh yaudah kalo gitu tunggu aja bentar lagi juga datang kok"
"Iya tante, wafa keatas dulu yah"
*****
Wafa berjalan sambil melamun pikiran nya terbang entah kemana. Saat akan menaiki anak tangga wafa tidak sadar jika kaki nya tak berpijak pada anak tangga hampir saja kepala wafa menyentuh lantai jika lengan kokoh itu tidak memeluknya.Beberapa detik tanggan itu masih memeluk tubuh wafa,mata mereka bertemu.
Jantung wafa berdetak tak karuan. Bagaimana tidak lenggan kokok itu memeluk tubuhnya dengan sanggat eret.Beberapa menit berlangsung wafa masih tetap diam dia masih mencerna apa yang dia lihat. Apa benar yang dilihat nya apa benar itu.....?
"Ekheemm.. faris wafa kalian gak papa kan?" Kata zayna sambil menahan senyum
"Ehh iyaiyaa gak papa kok" kata wafa melepaskan tubuhnya dari pelukan faris
"Maafin abang ay .. abang takut kamu jatuh.."
"Iya bang gak papa kok, makasih bantuannya"
"Ayo fa keatas bantu aku"
"Iya kak"
********
"Apa kak zayna tau tentang orang yang melamr ku satu minggu yang lalu?"
"Kaka gak tau fa, emang nya umi gak bilang siapa namanya gitu?"
"Umi mau bilang tapi waktu itu aku tolak, aku takut kecewa kak"
"Kecewa? Kecewa kenapa sih fa?"
"Apa kaka gak tau? Aku suka sama bang faris, waktu kaka lamaran aku ketemu sama bang faris dan aku kira bang faris lah calon suami kaka aku sakit hati kak. Sehari setelah kaka lamaran aku kejogja sama lenna kami nginep dirumah tante zahra. Tepat nya seminggu yang lalu umi telpon kalo ada temen kaka yang melamar aku. Awalnya aku pikir itu kaka faris tapi menit berikutnya aku sadar kalo bang faris itu calon suami kaka dan saat umi mau bilang namanya aku takut kecewa maka dari itu aku bilang sama umi kalo aku gak mau tau namanya"
"Hahahaa.. wafa wafa... kalo menurur kaka itu emang bener faris karena setahu kaka temwn kaka yang deket sama kamu cuma faris"
"Jadi dia benar bang faris?"
"Menurut kaka sih gitu. Kamu sudah jawab belum?"
"Sudah kak"
"Lalu kamu terima kan?"
Wafa menggelengkan kepalanya lemah, hancur sudah semua harapan dan impian nya untuk biaa bersanding dengan faris. Saat faria memintanya dia sudah menolaknya bahkan tanpa alasan yang jelas.
"Aku takut kak"
Zayna memeluk tubuh wafa yang lemah, bahkan zayna bisa merasakan seberat apa masalah yang tenggah dihadapi sepupunya itu.
"Sudah lah fa kaka kan baru menduga siapa pun dia cuma umi kamu yang tau. Percaya sama kaka kalo faris jodoh kamu dia gak akan menjadi jodohnya orang lain.
"Iya kak"
*******
Saat hari menjelang sore seorang wanita yang sangat ditunggu kedatangannya turun dari sebuah mobil. Wafa yang sangat menanti kedatangan wanita itu tergesa gesa menghampirinya.
"Assalamualikum umi, abi"
"Wa'alaikumsalam sayang, kamu kenapa kok kaya orang ketakutan gitu?"
"Gini umi wafa mau nanya siapa orang yang melamar wafa seminggu yang lalu?"
"Kata nya gak mau tay kok sekarang nanya sih?"
"Ayolah umi, dari tadi wafa nunggu umi cuma buat sebuah nama mi" rengek wafa
"Kan waktu itu umi bilang kalo dia itu temennya zayna, kayak nya kamu kenal kok"
"Jadi bener?"
"Iya sayang bener kok"
"Jadi yang wafa tolak itu bang faris?"
***
Maaf lama, pendek dan typo:D

KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku
SpiritualPerkenalan beberapa hari bisa begitu melekat bahkan hingga berminggu minggu, meskipun aku tau mustahil memilikinya. Dia penyemangatku, sesuai namanya Faris. -Wafa Ayla dara Wajahnya tidak cantik bahkan biasa saja tapi cahaya itu tidak pernah redup...