P.S : Foto Kiera yang tadinya di multimedia gue pindahin ke chapter 24
1. Kiera
"Hey," Isa melambai padaku, menatap tubuhku dari atas sampai bawah. Suara suitan menggoda datang dari gerombolan di belakang cowok itu, membuatku hanya bisa memutar mata.
Dasar mata keranjang.
Walaupun begitu, aku tetap bergidik sedikit, karena pandangan-pandangan itu terasa seperti berusaha menelanjangiku atau apa. Hatiku berkata kalau ini adalah ide yang sangat buruk, tapi seperti biasa, aku mengabaikannya, dan berhasil melangkahkan heels-ku untuk menghampiri cowok itu.
Memang, pakaianku tak sependek Pamela atau Tori, yang bisa membuatku melihat pakaian dalam mereka setiap kali kedua gadis itu menunduk. Yah, lagipula aku tak bisa pilih-pilih. Waktu dan keadaan sedang tak bersahabat denganku sekarang.
Lagipula, Sera bisa-bisa menggantungku di puncak Patung Liberty kalau ia sampai berani pakai 'pakaian aneh' ala Kiera.
Crop top biru cerah, dipadukan dengan hotpants hitam berpotongan rendah membalut tubuhku malam ini. Atasannya pendek dan memiliki potongan leher yang lebar--memamerkan perut dan bahuku yang mulus ke setiap mata yang melihat.
Itu masih masuk pakaian normal--bahkan cenderung membosankan, setidaknya untukku.
"You looks great, as always," puji cowok itu, entah tulus atau tidak.
Jarak kami terlalu dekat, bahkan aku bisa melihat bagaimana jakun pacarku itu bergerak naik-turun. Tangan besar Isa meraih ke helaian rambutku yang terurai, dan dengan gerakan lembut, cowok menyelipkannya di balik telingaku.
Aku bergidik lagi.
Dari semua mantan pacar-pacarku, kadang aku sendiri bingung dengan yang satu ini. Biasanya, aku tahu mana yang benar-benar pacaran denganku karena jatuh cinta, atau yang pacaran dengannya hanya karena ingin menaklukan seorang Kiera. Tapi kali ini, aku bingung.
Like, really, really confused.
Kapan lagi seorang Kiera bisa pacaran lebih dari sebulan? Ini rekor baru.
"Pesta siapa ini?" Aku memutuskan untuk bertanya, berusaha mencegah pikirannya melayang kemana-mana lagi.
"Dee's." balas cowok itu dengan kening sedikit berkerut. Sangat singkat, bahkan aku hampir tak yakin tadi cowok itu mengerutkan keningnya. "Don't go to far from me,"
Aku bergidik.
Nada itu. Protektif, tapi membuat Kiera tak nyaman. Nada itu mengingatkanku pada seseorang, namun sebuah nama terus menolak untuk muncul dalam otakku. Yang jelas, pasti ada hal yang tak menyenangkan kalau aku melanggarnya.
Astaga. Yang benar saja. Sejak kapan seorang Kiera peduli?
Aku bahkan tak akan peduli, seandainya memang benar aku hanya objek untuk ditaklukan.
***
Sialnya (walaupun aku tak tahu ini sial atau tidak), sepertinya kata-kataku tadi memang dianggap serius oleh Sang Pencipta.
"Where is Isa?"
Aku menoleh, masih dengan segelas alkohol di tanganku. Di lantai dansa sana, hampir semua sudah menari liar dibawah pengaruh alkohol, namun entah kenapa aku tak terlalu antusias kali ini. Pandanganku mulai mengabur sekarang, membuat si pemilik suara ini--dan sekeliling bar, terasa berputar membentuk spektrum-spektrum warna.
Rasanya pemilik suara itu wanita. Entahlah. Bukannya aku peduli sih.
"Why do you care?" respon setengah mabuk itu meluncur dari bibirku.
![](https://img.wattpad.com/cover/37407081-288-k237267.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
V.S [1] : Catch Me If You Can
Novela JuvenilV.S Tetralogy (1) : Kiera R.D Putri Perdana . Ini cerita, tentang persahabatan. Juga cinta. Dan ingatan Oliver cinta Kiera, dan menunggunya hampir seluruh hidupnya walau gadis itu hanya tinggal ingatan. Angie cinta Jevon, dan memendam sakit hatinya...