Pertemuan

583 21 1
                                    

Vampire Cookie X Choco Mint Cookie
Slight! Kiwi Biker Cookie x Werewolf Cookie, Choco Mint Cookie x Rock Star Cookie
WARNING! MPREG.

  Pada suatu hari, seorang pria berambut Mint sedang memainkan biolanya di tempat sepi setelah penampilannya malam itu. Dia memutuskan untuk menunggu temannya yang masih dalam perjalanan untuk menjemputnya. Dengan perlahan tapi pasti, dia menggesek senar-senar biola itu dengan lihai. Irama yang keluar dari biola itu sungguh sempurna nyaris tidak ada yang meleset. Malam itu malam yang panjang untuknya, karena dia harus menunggu temannya dan saat malam hari, di tempat dia tampil adalah kawasan milik seorang vampire. Dia berambut merah dan selalu mengenakan jubah hitam. Dia juga selalu membawa gelas yang berisi darah-atau wine? Tepat dia selesai bermain biola, sebuah mobil datang dan keluarlah seseorang dengan rambut berwarna ginger dan mengenakan topi cowboy, sebuah dasi berwarna merah, dan sebuah tali tambang.
  "Mint, waktunya pulang..," ucap orang itu.
  "Ya, ya.. Jangan membuatku terburu-buru, Adventurer, aku harus memasukkan biolaku dulu..," ucap Mint. Dialah Choco Mint. Pemain biola yang paling terkenal di kota itu. Penampilannya yang luar biasa menarik perhatian orang banyak. Bahkan dari kalangan orang kaya maupun sederhana datang untuk menyaksikannya bermain biola.

  "Kau mau tau apa yang aku temukan hari ini, Mint? Sebuah patung berwarna emas!" ucap Adventurer bangga saat di perjalanan.
  "Adventurer, tolong fokus pada jalan raya.. Atau kau akan menabrak seseorang..," balas Choco Mint dengan dingin. Adventurer tertawa.
  "Baiklah.. Aku hanya ingin bercerita kepadamu!" ujar Adventurer. Keheningan melanda mereka berdua sesaat dan di pecahkan oleh Adventurer.
  "Bagaimana dengan penampilanmu?" tanyanya. Choco Mint hanya terdiam sambil menatap ke arah jalan raya yang di terangi oleh lampu-lampu jalan maupun mobil dan motor.
  "Kiwi Biker datang bersama Werewolf tadi..," jawab Choco Mint pelan. Adventurer dapat mendengar itu dan membalas;
  "Itu bagus.. Aku dengar mereka akan mengadopsi anak dari panti asuhan..,"
  "Tidak..," balas Choco Mint singkat. "Kiwi Biker sedang mengandung anak pertama mereka..," lanjutnya.
  "Benarkah?" tanya Adventurer ragu-ragu. Dia membayangkan seperti apa anak dari Kiwi Biker dan Werewolf nantinya.
  "Ya.. Werewolf juga mengundangku untuk makan malam bersama di rumah mereka berdua dan semua akan ikut..,"
  "Bahkan Lemon?" tanya Adventurer. Choco Mint mengangguk.

  Beberapa minggu setelah pesta di rumah Werewolf dan Kiwi Biker, Choco Mint mendapat undangan untuk tampil bermain biola lagi di sebuah restoran ternama. Dia tidak begitu mempedulikan siapa yang akan datang. Sebelum jam 08:00 malam, Choco Mint bersiap-siap. Dia mengenakan baju biru tua dengan dasi merah, jas berwarna putih panjang, dan celana hitam panjang. Tak lupa dia mengenakan sepatu hitam yang telah di poles miliknya. Dia merapihkan rambut mint-nya dengan sisir. Mata emeraldnya berkilau di bawah sinar rembulan saat dia berjalan menuju tempat dimana mobil sewaan milik restoran tersebut menunggu. Choco Mint juga membawa biola hijau miliknya.

   Perjalanan tidak memakan waktu lama, Choco Mint sudah tiba di tempat yang dimaksud. Restoran itu begitu megah dan indah. Pemandangan seperti itu sudah menjadi hal yang biasa untuk Choco Mint. Saat dia melangkahkan kaki kedalam restoran tersebut, dia dapat mencium bau harum makanan yang mereka hidangkan. Para pelayan mempersilahkan Choco Mint untuk menyantap hidangan seperti kue sebelum penampilannya. Matanya menerawang tempat itu dan sesuatu menarik perhatiannya. Di deretan nomor dua dari panggung, dia dapat melihat seseorang dengan rambut merah panjang yang di ikat di belakang. Bagian kiri rambut orang tersebut di skin(A/n: entah apa namanya), mengenakan jubah panjang berwarna hitam berbulu. Bagian dalam jubah itu berwarna merah. Kedua matanya berwarna violet cerah. Dia duduk bersama teman-temannya di kursi yang melingkari meja itu. Tak lama kemudian, Choco Mint diminta untuk pergi ke panggung dan tampil dengan musik-musik klasik miliknya.

  Saat Choco Mint memainkan biolanya, sang pemilik bola mata violet melekatkan pandangannya kepada Choco Mint seolah-olah dia mendapatkan sesuatu yang dia inginkan sejak lama.
"Apa yang sedang kau lihat, Vampire?" tanya salah satu temannya.
"Aku sudah menemukan seseorang yang kucari selama ini..," jawab Vampire sambil tersenyum licik. Matanya masih melekat pada Choco Mint yang sedang memainkan musik di atas panggung. Dia menikmati tiap alunan musik yang berasal dari biola hijau Choco Mint. Alunan musik itu membuatnya tenang. Lantunan demi lantunan terdengar sangat lembut bagaikan hembusan angin sejuk. Semua yang ada di sana juga menikmati lantunan musik Choco Mint.
'Aku harus memilikinya..,' batin Vampire lalu menyeruput wine-nya. Dia menutup matanya sejenak dan membukanya lagi saat musik itu berakhir. Choco Mint turun dari panggung menuju backstage. Vampire berdiri lalu meminta izin untuk pergi sementara.
"Hai, kau yang disana..," ucap Vampire dari ambang pintu masuk backstage dan membuat Choco Mint terkejut.
"Y-ya?" sahut Choco Mint. Vampire tertawa pelan dan menyandarkan punggungnya di tembok.
"Kau di undang ke mansion-ku maukah kau menerima permintaanku?" tanya Vampire. Choco Mint menatap Vampire kebingungan.
"Oh ya, namaku Vampire.. Maafkan aku karena tidak memberikan nama terlebih dahulu..," ucap Vampire dengan sopan. Choco Mint menganggukkan kepalanya.
"Namaku Choco Mint, dan aku dengan senang hati aku menerima tawaran itu..," balasnya dengan lebih sopan. Vampire tersenyum penuh kemenangan.
'Tak kusangka, dia mudah sekali untuk di ajak..,' batin Vampire lalu meninggalkan Choco Mint setelah dia memberikan dimana mereka akan bertemu menuju mansion Vampire.

HE'S MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang