Gak nyangka banyak juga yang baca.. :v
Anyway, ENJOY..
~~~~~~~~~
"Uuhh!! Ini semua salahmu! Aku jadi tidak bisa berjalan lagi..," gerutu Choco Mint saat dia di mandikan oleh Vampire.
"Maafkan aku..," ucap Vampire sambil menggosok bagian belakang tubuh Choco Mint sementara sang pemilik rambut mint ini hanya menghembuskan nafas jengkel.
"Hm.. Sebagai permintaan maafku, hari ini aku akan memberikanmu es krim atau apapun yang kau minta!" ucap Vampire dengan riang. Choco Mint terkejut saat dia mendengar kalimat "es krim". Dia sangat suka makanan yang satu itu.
"B-baiklah.. Tapi besok saja.. Sekarang aku terlalu capek untuk berjalan keluar rumah.. Aku ingin teh hangat dan biskuit saja!" ujar Choco Mint.
"Hm.. Baiklah jika itu yang kau inginkan, Mint-ku tersayang..," Vampire mengecup pipi Choco Mint dan membuat Choco Mint blushing.
"Hentikan!"
"Tidak akan..," tepis Vampire lalu menyatukan bibir mereka. Choco Mint mendorong Vampire supaya dia melepaskan ciuman itu.
"Sudah cukup sampai hari ini!" ujar Choco Mint.
"Hmm? Baiklah..," sekali lagi Vampire mengecup pipi Choco Mint.Setelah mereka selesai menyantap makan malam, Vampire kembali ke ruangannya dan meminta kepada Choco Mint untuk memanggilnya jika dia menginginkan sesuatu. Tidak tau apa yang harus di lakukan, Choco Mint memutuskan untuk menelusuri mansion besar itu. Selama dia di sana, dia tidak sempat meminta kepada Vampire untuk mengelilingi mansionnya. Perlahan-lahan dia menaiki tangga menuju lantai tiga, dan berjalan sepanjang koridor mansion itu. Dia berjalan lebih jauh, dan akhirnya menemukan sebuah ruangan yang di penuhi oleh alat musik. Disana dia dapat melihat biolanya yang terpajang rapih di sebuah meja. Nampaknya seseorang merawat biolanya. Choco Mint berjalan kearah tempat dimana biolanya berada dan mengambilnya.
"Hm.. Aku akan memainkan musik.. Kuharap Vampire tidak terganggu..?" gumam Choco Mint lalu mulai menggesek biolanya. Perlahan-lahan, nada-nada lembut keluar dari biola itu kemudian, berubah menjadi nada-nada yang menyedihkan dan berubah menjadi nada-nada lembut lagi. Choco Mint memainkan biola itu sesuai dengan isi hatinya.Sesaat dia selesai memainkan biola, dia mendengar suara tepuk tangan di belakangnya dan membuatnya terkejut.
"Wah-wah.. Tak salah aku memilihmu, Mint..," ucap suara yang sangat di kenal Choco Mint.
"V-Vampire! Aku kira kau berada di lantai dua..," pekik Choco Mint. Vampire tersenyum lalu berjalan menuju Choco Mint.
"Aku tau perasaanmu.. Melalui nada-nada yang keluar dari biolamu.. Maafkan aku..," ucap Vampire lalu memeluk Choco Mint sementara lelaki yang dipeluk olehnya terkejut.
"Besok.. Jika kau ingin mengunjungi teman-temanmu, akan kuperbolehkan.. Tetapi, aku ikut denganmu.. Bagaimana?" tawar Vampire.
"Ta-tapi.. Kalau mereka bertanya siapa kau, bagaimana? Kau kan.. Si penguasa, bukan?"
"Ya.. Dan kau dapat bilang aku adalah teman lamamu? Atau apapun yang kau mau..," ucap Vampire. Choco Mint diam sejenak lalu dia mendengar Vampire berkata;
"Kalau kau ingin pulang, akan kuperbolehkan jika kau tak ingin ada di sini lagi..,"
"Vampire?" Choco Mint dapat mendengar penyesalan di perkataan Vampire tadi. Dia memutuskan untuk memeluk Vampire dan membuatnya nyaman. Dia tau bagaimana perasaan Vampire jika dia meninggalkannya. Tunggu. Apakah dia menyukai Vampire?
"Aku tidak akan pergi..," bisik Choco Mint. Hatinya merasa hangat saat dia memeluk Vampire. Dia tidak tau mengapa. Setiap kali dia berada di sisi Vampire, dia selalu merasa nyaman. Dia juga merasa kalau dia tidak ingin meninggalkan Vampire sendirian.
"Bagaimana kalau kita pergi tidur sekarang? Besok adalah hari yang padat untuk kita berdua!" ucap Vampire lalu mengecup dahi Choco Mint. Choco Mint mengangguk lalu meletakkan biolanya di tempat asalnya kemudian menyusul Vampire yang sekarang sudah berada di ambang pintu. Mereka berdua berjalan menuju kamar mereka yang terletak dekat dengan ruangan Vampire yang berada di lantai dua."Selamat malam, Mint..," ucap Vampire lalu mencium kening Choco Mint sementara Choco Mint mengangguk lalu berkata;
"Kau jangan tidur terlalu larut, Vampire..," kemudian dia pergi menuju tempat tidurnya sementara Vampire tersenyum lalu menutup pintu kamarnya dan Choco Mint. Dia menghela nafas panjang sebelum berjalan menuju ruangannya dan kembali mengerjakan tugas-tugasnya.A/n:
Lebih sedikit wordsnya.. Gomen.. -,-"
Kali ini fast update.. 3 sekaligus-rencananya. Tapi belum tahu juga sih.. :v
//dilempar buku tebal sama Xurthar//

KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MINE
FanfictionREQUEST STORY Ada seorang pemain biola terkenal di kota dimana Vampire Cookie berkuasa. Tak sengaja takdir menemukan mereka berdua. WARNING! MATURE, GAY, MPREG INCLUDED Fandom: COOKIERUN KALAU ENGGAK SUKA JANGAN DI BACA COPYRIGHT: COOKIERUN@DEVISIST...