Choco Mint mengajak Vampire ke rumah kedua orang tuanya keesokan hari. Vampire agak gugup karena takut bahwa dirinya tidak akan di terima sebaik Choco Mint menerimanya. Choco Mint menenangkan Vampire dan berkata kalau kedua orang tuanya sudah tau kalau dia itu gay dan dia akan baik-baik saja.
"Sudahlah, Vampire.. Kau akan baik-baik saja..," ucap Choco Mint sambil menepuk-nepuk pundak sang vampir sementara dia memberikan senyuman lesu.
"Baiklah..," balas Vampire.Perjalanan tidak memakan waktu lama, setibanya Choco Mint di sambut oleh adiknya; Boarder.
"Hai, kak Choco! Huh? Siapa pemuda di belakangmu?" Boarder menatap Vampire kemudian tersenyum penuh kemenangan.
"Ah! Aku tau! Jangan beri tahu aku! Dia itu pacarmu bukan?" tebak Boarder dan mengenai sasaran.
"Uh-huh..," Boarder berlari menuju Vampire kemudian tersenyum saat Vampire menatapnya.
"Kakakku sungguh pandai memilih pacarnya..," ujarnya dan membuat Vampire bingung.
"Ah! Boarder!!" Choco Mint memanggil adiknya itu dan membuat sang adik tertawa.
"Hai, kak Vampire! Namaku Boarder, dan aku adik dari Choco Mint! Salam kenal!" ucap Boarder lalu langsung melesat pergi bersama skateboardnya.
"Boarder!" seru Choco Mint. Vampire tertawa kecil lalu berkata;
"Semangat sekali adikmu itu..," ujarnya.
"Huh.. Dia pernah HAMPIR tidak pulang seharian dan membuat ibu cemas..," ucap Choco Mint lalu menghampiri ibunya yang sedang berada di taman-itu kata Boarder."Ibu!!" seru Choco Mint sambil berlari menuju wanita cantik yang sedang menyiram tanaman.
"Choco?" panggil perempuan itu kemudian menyambut pelukan hangat Choco Mint.
"Sudah lama sekali kau tidak pulang, Choco..," ucap perempuan itu sambil mengelus-elus rambut anaknya. Choco Mint melepaskan pelukannya lalu menatap ibunya lekat-lekat.
"Ibu.. Aku ingin memperkenalkan ibu kepada pasanganku..," ucap Choco Mint sambil menatap Vampire yang berada di belakangnya. Ibunya mengikuti tatapan anaknya dan mendapati pemuda berambut merah panjang dan bermata violet cerah yang sedang mengenakan baju berlengan pendek dan dasi serta celana kain yang serasi dengan bajunya.
"H-halo, nyonya Mint..," ucap Vampire dengan formal.
"Kau tidak usah gugup, Vampire..," ucap Choco Mint sambil memeluk pergelangan tangan kekasihnya itu. Vampire tersenyum.
"Nama saya Vampire..," dia memperkenalkan dirinya sambil membungkukkan badannya. Ibu Choco Mint mengangkat tangannya lalu berkata;
"Tidak usah formal, sayangku..," ucapnya lembut lalu mengajak pasangan itu untuk menyantap hidangan kecil berupa biskuit kue jahe yang baru matang dan segelas teh hangat.
"Choco sayangku, bisakah kau memanggil kan Boarder? Ini waktunya dia makan siang..," ucap sang ibu. Choco Mint mengangguk lalu pergi memanggil adiknya itu.
"Sekarang katakan, kau adalah penguasa vampir bukan?" tanya ibu Choco Mint sambil memegang gelasnya dengan elegan. Vampire tidak terlalu terkejut. Namanya sudah tersebar di kalangan manusia. Tetapi tidak ada yang mengetahui rupanya.
"Ya, itu aku..," jawab Vampire. Ibu Choco Mint tersenyum mendengarnya.
"Baiklah, aku mempercayaimu.. Selama kau bisa menjaga anakku, Choco..," Vampire tertegun mendengar kata-kata itu. Tak lama kemudian, Choco Mint datang bersama Boarder. Choco Mint meminta kepada Vampire kalau dia ingin tinggal di tempat ibunya, kemudian kembali ke tempatnya.
"Baiklah.. Aku akan menjemputmu..," ucap Vampire. Dia meraih tangan Choco Mint lalu mengecupnya.
"Sampai jumpa, senang berkenalan denganmu..," lanjut Vampire sambil mengelus-elus kepala Boarder.
"Hehehe.. Senang berkenalan denganmu juga, kak Vampire!" balas Boarder sambil menunjukkan senyuman lebarnya. Vampire meninggalkan keluarga itu, dan mengendarai mobilnya ke rumahnya.Beberapa minggu kemudian, Vampire datang berkunjung dan mengajak Choco Mint pergi ke tempatnya. Mereka telah membicarakan soal pernikahan mereka, dan Vampir tentunya sudah memilih cincin untuk Choco Mint tetapi dia tidak ingin memberitahukan hal tersebut kepada Choco Mint. Biarkan saja hal itu menjadi sebuah pertanyaan untuk Choco Mint.
"Hey, Vampire.. Aku masih bertanya-tanya.. Kenapa kau bisa berjalan di siang hari? Bukankah vampir itu tidak bisa terkena sinar matahari langsung?" Vampire menatap Choco Mint dan tersenyum lalu berkata;
"Hmm.. Itu adalah rahasiaku, aku tak bisa membicarakan hal itu sekarang..," mendengar hal itu, Choco Mint langsung melipat kedua tangannya di depan dada dan berkata;
"Seharusnya aku mendengarkan perkataan perempuan itu..," gumamnya.
"Maaf?"
"Ah! T-tidak ada apa-apa!" tepis Choco Mint. Vampire merangkul Choco Mint dan mencium keningnya. Dia tau kalau kekasihnya senang dicium seperti itu.Malamnya, Vampire mengajak Choco Mint untuk bertemu ayahnya. Dengan senang, sang ayah menerima Choco Mint dengan baik. Vampire telah menceritakan segalanya kepada ayahnya, dan sang ayah sudah merestui hubungan mereka berdua.
"Tapi, kau tidak keberatan.. kalau anak kalian nantinya ada yang setengah vampir?" tanya ayahnya. Vampire menatap Choco Mint. Dia tidak masalah dengan hal itu.
"Umm.. Aku tidak keberatan tentang itu.. Tapi, apakah Vampire keberatan?" Choco Mint menatap Vampire.
"Aku tidak keberatan, sayangku..," ucapnya. Ayah Vampire tersenyum.
"Sekarang, kalian berdua Istirahatlah.. Aku yakin Choco Mint sangat lelah..," ucap sang Ayah. Vampire mengantar Choco Mint ke kamarnya.-----LE TIME SKIP-----
5 bulan kemudian persiapan mereka untuk menikah sudah siap tinggal menunggu 1 hari lagi untuk mengesahkannya Vampire dan Choco Mint tampak gugup. Meski mereka telah memberitahu kedua orang tua mereka.
"A-aku sangat gugup..," gumam Choco Mint saat malam sebelum pernikahannya dengan Vampire. Dia meraih biolanya dan memainkannya sampai hatinya terasa tenang.Keesokan harinya semuanya sudah siap Choco Mint yang memakai jas senada dengan jas yang di gunakan Vampire. Mereka tersenyum di depan altar dan berciuman setelah mengatakan kata kata sakral itu. Tak lupa, Vampire memasangkan cincin yang telah di belinya di jari Choco Mint.
"Terimakasih atas semuanya..," bisik Choco Mint. Suasana altar itu sungguh menyenangkan. Mereka berdua berpelukan lalu saling berciuman.A/n:
2 hari memeras otak untuk ini(?)SORRYYYY... QwQ
//emo corner//
Aaaaahhhhhhhhrrrggggghhhhh...
Xurthar: sudahlah.. -,-
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MINE
FanfictionREQUEST STORY Ada seorang pemain biola terkenal di kota dimana Vampire Cookie berkuasa. Tak sengaja takdir menemukan mereka berdua. WARNING! MATURE, GAY, MPREG INCLUDED Fandom: COOKIERUN KALAU ENGGAK SUKA JANGAN DI BACA COPYRIGHT: COOKIERUN@DEVISIST...