Happiness..?

137 10 1
                                    


Keesokan paginya, Choco Mint mengalami kejadian yang sama seperti kemarin. Vampire semakin khawatir tetapi ada kegembiraan di hatinya. Kegembiraan apa itu?
"Mint.. Jangan-jangan.. Kau..," Vampire menggantungkan kalimatnya dan menarik perhatian Choco Mint yang sedang membasuh mulutnya. Vampire menatap Choco Mint lekat-lekat seolah dia dapat menatap kedalam tubuh Choco Mint.
"H-hamil, maksudmu..?" sambung Choco Mint. Vampire masih terdiam.
"T-tidak mungkin..," tepis Choco Mint sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Vampire memeluknya dari belakang dan Choco Mint langsung memutar badannya sehingga dia dapat menatap Vampire. Dia membenamkan wajahnya di dada Vampire dan mulai menangis. Rasa sedih, bingung, dan senang bercampur menjadi satu dada Choco Mint.
"Mint?"
"A-aku.. Tidak bisa.. hiks.. Berkata apa-apa.. lagi..," bisik Choco Mint. Vampire mengelus-elus punggung Choco Mint dengan penuh kasih sayang.
"Sudah.. Bukankah itu hal yang bagus?" tanya Vampire lalu menyisir rambut Choco Mint ke belakang dengan tangannya supaya dia dapat melihat wajah Choco Mint. Wajahnya basah karena air mata.
"Vampire.. hiks.. Aku.. Belum siap..," Choco Mint semakin menyembunyikan wajahnya di dada Vampire. Tangannya memegang erat baju Vampire.
"Sshh.. Mint.. Ada aku di sini.. Tenanglah," ucap Vampire dan memeluk tubuh Choco Mint dengan erat. Choco Mint merasa nyaman di pelukan Vampire.
"Terima kasih..," bisik Choco Mint lalu membalas pelukan Vampire sementara Vampire membiarkan sampai Choco Mint merasa membaik.

"Terima kasih, Vampire.. Aku sudah lebih tenang sekarang..," ucap Choco Mint lalu memberikan kecupan singkat di pipi Vampire kemudian dia pergi menjauh darinya. Vampire tertegun. Tangannya meraba di tempat dimana Choco Mint menciumnya.
'Sebenarnya.. Apakah dia menyukaiku, atau hanya aku saja?' batin Vampire. Pandangannya beralih ke kamar Choco Mint.

--TIME SKIP--

Choco Mint masih tidak percaya kalau dirinya sedang mengandung. Vampire selalu khawatir karena sang pemilik rambut mint ini tidak peduli. Seperti janji Vampire, dia membawa Choco Mint ke sebuah kedai es krim. Choco Mint membeli es krim kesukaannya, cokelat mint(A/N: CHOCO MINT XDD). Mereka berdua duduk di bagian luar kedai es krim itu.
"Terima kasih telah membawaku kemari, Vampire..," ucap Choco Mint sambil tersenyum kearah Vampire yang sedang menatapnya. Wajah Vampire langsung memerah melihat senyuman itu.
"Sama-sama..," gumam Vampire lalu mengalihkan tatapannya sementara Choco Mint menyendok es krimnya lagi.
"Mint..,"
"Hm?"
"Ada es krim yang menempel di pipimu..," ucap Vampire sambil menunjuk pipi Choco Mint dan Choco Mint langsung mengelap pipinya.
"Masih ada..,"
"Memang dimana? Tolong bersihkan untukku!" pinta Choco Mint.
"Baiklah~" balas Vampire lalu mendekatkan mulutnya ke pipi kanan Choco Mint dan menjilat es krim yang ada di situ. Saat Choco Mint menyadari apa yang Vampire lakukan, dia langsung mati gaya.
"Manis sekali.. Seperti yang kukira..," ucap Vampire lalu menjilat bibirnya sendiri.
"A-apa yang kau lakukan.. Vampire!?"
"Seperti yang kau pinta~"
"T-tapi.. Aku tidak meminta untuk-!!" sebelum Choco Mint selesai berbicara, Vampire sudah mengunci bibirnya rapat-rapat. Choco Mint menepuk-nepuk dada Vampire agar dia melepaskan ciumannya tetapi sia-sia saja. Pada akhirnya, Choco Mint menaruh tempat es krimnya dan mendorong Vampire agar dia melepaskannya.
"Cukup!" Choco Mint menaikkan suaranya dan membuat Vampire terkejut. Choco Mint berlari meninggalkan Vampire sambil membawa es krimnya.
"Mint!?" Vampire bangkit dari tempat duduknya dan menyusul Choco Mint. Tetapi Choco Mint berlari lebih kencang daripada Vampire dan Vampire kehilangan arah untuk menyusul Choco Mint.
"Kemana dia..," geram Vampire. Matahari sudah hampir terbenam dan lampu-lampu jalan sudah menyala. Vampire memutuskan untuk berjalan kaki sambil mencari Choco Mint.

Sementara itu, Choco Mint langsung mengunci pintu rumahnya dari dalam dan bersandar di pintu.
"Kenapa..," gumam Choco Mint. Tatapannya beralih ke es krim yang di pegangnya.
"Ah.. Sudahlah.. Aku masih mendapatkan ini..," ucap Choco Mint lalu pergi menuju ruang tengah untuk menonton berita acara.

Malam sudah semakin larut, dan Vampire belum pulang juga. Rasa khawatir mulai melanda Choco Mint. Dari tadi dia berjalan mondar-mandir di ruang tamunya. Menunggu Vampire dengan gelisah. Jangan-jangan Vampire tersesat? Atau-
"Baiklah! Aku akan mencarinya!" gerutu Choco Mint sambil mengambil jaketnya dan pergi ke luar rumah dan tak lupa mengunci rumahnya. Pertama-tama, dia menelusuri jalan menuju kedai es krim tadi. Dia tidak menemukan apa-apa. Hampir semua tempat dia cek, tetapi hasilnya nihil. Putus sudah harapan Choco Mint. Dia berjalan pulang menuju rumahnya melewati taman. Tiba-tiba dia melihat seseorang di bawah pohon.
'Huh? Sedang apa mereka?' batin Choco Mint sambil diam-diam mendekat. Saat dia melihat dengan jelas apa yang terjadi, dia terkejut. Disana, ada Vampire bersama.. seorang perempuan? Rasa sakit menusuk hati Choco Mint. Dia memegang dadanya.
'Kenapa.. Tidak mungkin!' Choco Mint memejamkan matanya. Saat dia membukanya, pandangan Vampire sudah menatapnya.
"M-Mint!?" pekik Vampire. Choco Mint tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Matanya sudah basah dan pikirannya kacau.
"A-aku.. Bisa menjelaskan ini..," ucap Vampire sambil menjauh dari perempuan itu.
"T-tidak perlu..," gumam Choco Mint. Dia melangkah mundur saat Vampire berusaha mendekatinya.
"AKU SUDAH CUKUP DENGAN PERILAKUMU, VAMPIRE!" jerit Choco Mint lalu berlari meninggalkan Vampire.
"Mint!"
"Cukup..," ucap sebuah suara. Vampire diam.
"Apa yang akan kau lakukan? Dia sudah melihat apa yang terjadi..," ucap suara itu lagi. Vampire mengepalkan kedua tangannya erat-erat.
"Aku.. Dapat membalikkan suasananya.. Ini semua hanya kebetulan..," gumam Vampire.
"Semuanya akan sia-sia..," ucap suara itu. Vampire menatap perempuan yang berada di belakangnya lekat-lekat. Seakan ingin membunuhnya.
"Diamlah.. Atau aku akan membunuhmu..," umpat Vampire lalu pergi meninggalkan perempuan itu sementara perempuan itu hanya tersenyum saat melihat Vampire pergi meninggalkannya.

"Apa yang akan kau lakukan, hmmm~?" gumam perempuan itu.

A/N:
AUTHOR LAGI JAHAT.. JADI..
CHOCO SAMA VAMPIRE AKAN PISAH-RENCANANYA..
//DI HAJAR MASSA//
ANE JUGA MASIH BINGUNG.. ITU CEWEK SIAPA YAK.. :v
//di tampar sama Xurthar//

JANGAN LUPA VOTE YAA.. SUPAYA ANE BISA BIKIN ADEGAN VULGAR LAGI.. //napsu lu//

HE'S MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang