Normal POV.
Besoknya, Choco Mint pergi ke salah satu rumah teman lamanya. Dulu dia sering bermain dengan orang itu.
"Siapa dia?" tanya Vampire curiga.
"Dia Gumball.. Kau pasti pernah mendengar namanya," jawab Choco Mint sambil mengutak-atik radio mobil Vampire.
"Gumball.. Hmm..," gumam Vampire."Nah! Kita di sini!" ucap Choco Mint saat Vampire menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah sederhana. Rumah itu terletak di depan hutan..?
"Kau yakin? Gumball sang pelukis terkenal itu?" Vampire menatap rumah itu dengan heran. Choco Mint mengangguk lalu turun dari mobil Vampire. Sesaat setelah Vampire turun, Choco Mint melihat seseorang di dekat gerbang.
"Gumball!!" seru Choco Mint dan membuat orang itu menoleh.
"Choco?" pekik orang itu. Rambut pink-nya berantakan. Ada bercak cat hijau dan biru di pipi kanan orang itu. Choco Mint berlari ke arah lelaki itu kemudian memeluknya.
"Choco! Kau kemana saja!?" pekik Gumball. Dia memeluk balik Choco Mint.
"Aku khawatir padamu! Kau kemana saja setelah penampilanmu saat itu?" Gumball melepaskan pelukannya.
"Ah.. Eh, aku.. Beristirahat.. Setelah pertunjukkan itu, aku pergi menerima tawaran, dan aku pulang larut alam.. Dan keesokannya aku sakit..," ucap Choco Mint berbohong.
"Oh.. Lalu, siapa dia?" Gumball menatap Vampire.
"Dia.. Temanku..," ucap Choco Mint sambil menatap Vampire dengan tatapan tajam. Vampire tersenyum lalu membungkukkan badannya.
"Namaku Vampire, senang bertemu denganmu!" ucap Vampire. Gumball membalas senyumannya lalu mempersilahkan keduanya masuk kedalam rumahnya.Di dalam rumah Gumball, bisa terlihat cat air dan kuas-kuas bertebaran di meja kerjanya, kanvas kosong maupun sudah tercoret tersusun rapih di sudut ruangan. Dapat dilihat pula, Gumball yang mengecat dinding rumahnya sendirian. Bercak-bercak cat air dapat di temukan di lantai maupun tembok. Choco Mint juga dapat melihat motor Gumball terparkir dengan rapih di halaman belakang. Motornya penuh dengan coretan cat yang tak beraturan dan disana juga terdapat helm milik Gumball yang dia cat sendiri.
"Maaf rumahku berantakan sekali," ujar Gumball sambil menyingkirkan beberapa benda dari meja dan menyuruh Vampire dan Choco Mint untuk duduk di sofa sederhana milik Gumball.
"Penghasilanmu besar, bukan Gumball? Kenapa kau memilih untuk tinggal di rumah seperti ini?" tanya Vampire.
"Aku memperoleh banyak inspirasi jika keadaan seperti ini.. Belakang rumahku adalah sumber inspirasiku.. Banyak hewan-hewan liar yang jinak di sana.. Dan aku menyadari kalau aku dapat berjalan ke rumahmu, Choco, tanpa memakan waktu lama," jelas Gumball. Mereka bertiga bertukar kata dan sesekali tertawa terbahak-bahak. Choco Mint meminta Gumball untuk mengajarinya beberapa teknik menggambar dan Gumball menerima dengan riang permintaan Choco Mint itu.
"Aku tak yakin kalau aku dapat mengajarimu dengan baik.. Karena aku menggambar sesuai dengan isi hatiku," ucap Gumball sambil memegang dua buah pensil dan beberapa kertas.
Mereka membantu Gumball untuk menyelesaikan lukisannya. Gumball tidak mempedulikan jika hasilnya jelek atau semacamnya. Dia dapat memperbaiki atau menambahkan sesuatu untuk memperbaikinya.Siangnya, Gumball mempersilahkan Choco Mint dan Vampire berkunjung ke 'taman' kecilnya. Mereka membawa makan siang yang sederhana dan menggelar tikar. Hewan-hewan disana yang sudah mengenal Gumball dengan baik mulai berdatangan. Burung-burung mendarat di bahu Gumball dan rusa-rusa kecil mendekati Choco Mint sambil mengendus-endus pergelangan tangan Choco Mint. Sementara kelinci-kelinci mendekati Vampire.
Sorenya, Gumball mengajak mereka untuk pergi ke sebuah restoran kesukaannya untuk makan sore. Perjalanan ke sana memakan waktu agak lama. Mereka menyantap hidangan lezat di sana.
"Terimakasih telah mengajak kami kesana..," ucap Choco Mint. Gumball menepuk pundak Choco Mint dengan riang.
"Tidak masalah! Berkunjung lah lagi, karena aku akan memberikanmu sesuatu," ucap Gumball.
"Baiklah..," jawab Choco Mint. Mereka berdua pergi meninggalkan Gumball menuju rumah Choco Mint."Mint..," panggil Vampire saat mereka berdua tiba di rumah. Choco Mint melepas jaketnya sambil menatap Vampire sementara sang pemilik mata violet itu memancarkan keinginan akan sesuatu. Choco Mint mengetahui tatapan itu, dan langsung mendekat kearah Vampire.
"K-kau yakin?" tanya Vampire. Choco Mint mengangguk. Vampire mendekatkan mulutnya ke pundak Choco Mint. Taringnya menancap ke pundak Choco Mint secara perlahan-lahan.
'Kenapa.. Aku merasakan sesuatu yang lain dari sebelumnya?' batin Choco Mint. Hatinya berdebar-debar. Dia menutup kedua matanya dan membiarkan Vampire meminum darahnya sampai dia kenyang. Sesaat setelah Vampire melepaskan taringnya, Choco Mint merasakan sesuatu yang aneh. Tubuhnya menjadi ringan dan pikirannya membaur.
"Mint?" Vampire menatap Choco Mint bingung.
"A-aku.. Baik-baik saja..," ucap Choco Mint sambil mendorong tubuh Vampire.
"Mint.. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu..," gumam Vampire.
"Apa itu?"
"Ah.. Tidak jadi..," ujar Vampire. Choco Mint menggembungkan kedua pipinya.
"Apa yang akan kau ingin katakan kepadaku, katakanlah sekarang!!!"Choco Mint memaksa.
"Aku tidak bisa mengatakannya sekarang maaf "sesal Vampire.
"Ayo lah, katakan sekarang!!!" bentak Choco Mint.
"Baiklah" Vampire menarik nafas panjang sebelum mengatakannya.
"Choco Mint menikah lah dengan ku aku sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu..," lanjutnya. Choco Mint terkejut mendengar itu.
"Apa yang sedang kau katakan kau pasti bercanda..," Choco Mint tampak Shock.
"Aku tidak bercanda Choco Mint aku serius dengan yang aku katakan" jelas Vampire. Choco Mint terdiam sesaat.
"Sebenarnya.. Aku juga menyukaimu..," gumam. Choco Mint. Wajahnya memerah setelah dia mengatakan itu. Vampire terkejut mendengar hal itu.
"Jadi kau menerimaku?" tanya Vampire. Terbesit tersenyum bahagia di wajahnya.
"Ya aku menerimamu..," jawab Choco Mint. Vampire memeluk Choco Mint erat-erat.A/n:
BERKATILAH TEMAN ANE..
DIA MEMBUAT SEMUA CERITA LEBIH MENARIK..BLESSES YOU, MI AMIGOS.. (//>3<)//
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA.. :D

KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MINE
FanfictionREQUEST STORY Ada seorang pemain biola terkenal di kota dimana Vampire Cookie berkuasa. Tak sengaja takdir menemukan mereka berdua. WARNING! MATURE, GAY, MPREG INCLUDED Fandom: COOKIERUN KALAU ENGGAK SUKA JANGAN DI BACA COPYRIGHT: COOKIERUN@DEVISIST...