Betapa kagetnya dia ketika melihatku " f...flo? kenapa kamu ada di sini? dan kenapa kamu membawa 2 pisau di tanganmu?" tanya jesicca dengan suara yang gemeteran " hmm aku hanya ingin bermain main denganmu saja" kataku dengan senyum jahatku " tapi ini kan sudah malam dan.." sesaat aku langsung memainkan pisauku di pipinya dan aku langsung menggores sedikit pipinya " aaakkkhhh, hei! kau sudah gila ya?" kata jesicca dengan nada sedikit meninggi dan aku hanya menajawabnya dengan suara tawa jahatku lagi.
Aku menyuruhnya untuk duduk di kursi dan mengikatnya dengan tali " kamu mau apakan aku?" tanya jesicca dengan panik " kan aku sudah bilang aku hanya ingin bermain denganmu" kataku dengan santai setelah itu aku mengambil lemku di dalam tas dan aku memberi lem tersebut kepada mulutnya " hei kau mau apakan lem itu dengan mulutku?" tanya jesicca dengan sangat panik " hmm apa ada kata terakhirmu? sudahku duga pasti tidak ada jadi kamu diam saja dan menurut karena waktumu hampir dekat hahahahahaha" kataku dengan nada membunuhku. setelah aku memberi lem kepada mulutnya dia pun menangis dengan kecang tapi aku tidak mendengarnya tanpa basa basi aku langsung menusuk leher dan perutnya darah becucuran ke luar dengan deras " ini balasan bagi orang yang selalu menganggap remeh padaku, so good bye my litlle lady" kataku dengan menarik pisauku kembali tidak lama jesicca sudah diam dan aku menghapus jejakku dengan rapih dan aku membiarkan mayatnya tetap di posisi seperti itu.
aku merasa senang dan puas karena sudah membalaskan dendamku dengan mudah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
paginya aku melihat murid sekolahku sedang pada berkumpul di depan kelas 9-d ternyata mereka menemukan mayat Feny yang kemaren aku bunuh, semua pada berduka dan aku mendengar seseorang sedang berbicara di depanku
" eh katanya si Feny itu meninggalnya karena kepleset y?" tanya seorang siswi " kayaknya sih iya soalnya lantainya basah dan terakhir aku lihat kemaren dia sedang piket poor Feny" kata seorang siswi yang lain.Aku tidak mempedulikan kasus kematian 'dia' karena aku sudah lebih tau duluan. Aku menaruh tasku di atas meja dan membuka bukuku dan melihat targetku selanjutnya hmm ternyata target selanjutku adalah seorang yang aku benci, hmm ok nanti akan aku pikirkan lagi rencananya " hei Flo kamu tau tidak si Feny meninggal?" tanya Eliza dengan nada yang mengejek
aku hanya diam dan tidak
menjawab pertanyaannya. Semua memanddangku dengan aneh dan jijik tapi aku tidak pedulikan itu, bel masuk pun telah berbunyi dan seorang guru masuk.