CHAPTER 12

33 4 0
                                    

Dia membawaku ke rumahnya dia membuka pintu rumah dengan kasar dan menutupnya dengan keras dan mengunci pintu tersebut dengan gembok yang lumayan besar, akhirnya dia melepaskan gengamannya aku melihat tanganku merah dan sakit tak ku sangka ternyata dia memiliki kekuatan yang lumayan besar.

Tiba tiba dia memeluk dengan erat seolah olah aku akan meninggalkannya " please jangan pernah membunuh seseorang lagi, kumohon ini adalah terakhir kalinya" kata ghani dengan memelukku dengan sangat erat, dengan kasarnya aku melepaskan pelukannya dengan mendorong tubuhnya hingga terjatuh " aku sudah mengatakannya kepadamu. Kau itu bukan siapa siapa bagiku kau hanya seorang pengganggu yang menghalangiku untuk membunuh seseorang yang sudah membuatku menderita" kataku dengan menatap tajam ke arah ghani " tapi biarkan mereka hidup bahagia" kata ghani dengan nada yang lembut " Apa?? Bahagia?? Tidak akan aku biarkan mereka hidup bahagia" kataku sambil duduk di sebuah kursi
Dan aku mengambil pisau yang ada di dalam saku bajuku dan mulai memainkannya.

Seperti biasanya aku menggoreskan pisauku ke jari telunjuk dan menghisap darah yang keluar dari jariku, aku menatap ke arah ghani dan fokus terhadap pikiranku untuk membunuh targetku selanjutnya " nih makanan untukmu, makanlah" kata ghani sambil menaruh mangkuk yang berisi sup yang batu saja matang " tidak" kataku dengan dingin " yaudah kalau kau tidak mau makan aku akan membiarkan kau berada di sini sepanjang hari dan kau tidak akan aku biarkan kau membunuh orang lagi walaupun kau membenciku dan mungkin akan membunuhku aku tidak peduli" kata ghani dengan nada yang sedikit keras dan aku langsung terdiam sejenak ' dasar orang ini, kenapa dia mengancamku' gumamku dengan memperhatikan sup tersebut.

Aku meneteskan darahku di atas sup tersebut dan aku menggoreskan pisauku lagi ke arah jari tengahku untuk meneteskannya ke dalam sup " hei apa yang sedang kau lakukan? Kenapa sup itu kau beri darah?" kata ghani dengan rasa yang heran aku hanya bisa diam setelah selesai " mana sendokku" kataku dengan mengadahkan tangan ke arah ghani, setelah ghani mengambil sendok aku langsung mencicipi sup tersebut ' hmm supnya lezat' gumamku dan terus memakan sup tersebut sampai habis.

" kau tidak tidur?"
"Tidak"
" yasudah, jika kau ingin tidur. Kau tidur di sebelah kamarku"
"Tidak"
" kau maunya apa?"
" aku hanya ingin membunuh tergetku selanjutnya dan ada seorang pengganggu"
" hmm jadi kau ingin membunuh targetmu? Boleh saja. Asalkan kau menurut kepadaku"
" i don't care what do you said, i just follow the whims of my mind"

########################################################

Hai readers, aku bingung mau nulis apa hehehehe oia gimana ceritaku?

my gloomy worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang