CHAPTER 14

21 2 0
                                        

Setelah itu aku langsung mencari cara untuk membunuh target selanjutnya setelah menemukan ide yang tepat aku menggengam erat pisauku dan menuju ke arahnya aku mengendap endap ternyata pria tersebut sedang duduk.

segera aku mengangkat pisauku, " siapa kau?" kata pria tersebut ternyata dia melihat bayanganku " aku hanya ingin membalas dendam kepadamu" kataku dengan tatapan membunuh dengan cepat pria tersebut mengambil sebuah pistol yang berada dalam laci meja DORR.. Suara tembakan keluar dengan kencang dengan gesit aku megelak dari tembakan tersebut.

Aku terus menghindar dari tembakan tersebut dan mencoba untuk mendekati pria tersebut DORR.. Tembakan tersebut mengenai lenganku " kena!! Kau tidal bisa membunuhku" kata pria tersebut dengan bangga " dasar pria bodoh! Aku tidak selemah itu" kataku sambil berlari mendekati pria tersebut dia tetap menembakkan pistol tersebut aku menendang tangannya yang sedang menggenggam pistol tersebut hingga jatuh " owhh jadi kau menatangiku untuk berkelahi, oke aku akan melayanimu" kata pria tersebut, dia mulai mengeluarkan jurusnya tapi dia tidak segesit diriku.

Aku terus melawannya dengan pukulan dan tendangan yang datang bertubi tubi, pukulan dan tendanganku bisa melumpuhkan pria tersebut dengan sekali tendangan pada perutnya dengan keras hingga terlempar. Dengan cepat aku mengeluarkan pisauku dan membuka maskerku betapa terkejutnya pria tersebut "f..l.o.. Ternyata ka..u" kata pria itu " iya benar ini aku, dulu kau pernah mempermalukanku ini adalah balasan buat dirimu" kataku aku mendengar suara tangisan yang pecah dan aku matapnya dengan dingin " tolong jangan membunuhku" kata pria tersebut dengan kesal aku melempari pisau ke arah kepalanya dan berhasil darah bercucuran dari kepalanya dan aku melemparkan pisauku lagi ke arah perutnya aku berlari dengan cepat dan menggengam pisau tersebut lalu merobek isi perutnya dan membiarkan isi perutnya tersebut keluar dari dalam perutnya, aku membersihkan jejak diriku setelah selesai aku pun keluar dari rumah itu.

Aku lupa untuk memberi tahu siapa pria tersebut. Pria tersebut bernama Reynaldo dia adalah pria yang sangat aku benci. Aku selalu di anggap remeh dengannya.

*skip*

Sesampainya di tengah hutan tiba tiba aku di kagetkan dengan sosok yang misterius, seorang pria dengan tubuh yang tinggi dan mengenakan jubah hitam panjang dan membawa pisau besar di tangan kanannya " apakah kau Flo Renza?" tanya ptia tersebut " iya betul, siapa kau" kataku dengan heran " aku hanya ingin berbisnis denganmu, ini tentang pembunuhan. Apakah kau mau?" kata pria tersebut dengan senyuman sinisnya " tidak" kataku dengan singkat.

my gloomy worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang