Ellen memeluk Abel dari belakang dan menyandarkan kepalanya dibahu Abel. Abel merasa sangat nyaman berada di pelukan Ellen yang hangat. Ellen menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan dengan perlahan dan tentu saja tubuh Abel ikut berayun mengikuti gerakan tubuh Ellen.
Mereka sangat bahagia bisa menghabiskan banyak waktu bersama. Ellen menghirup aroma tubuh Abel dalam-dalam.
"Aku menyukai aroma tubuhmu." Ellen semakin menenggelamkan wajahnya di leher Abel.
"El, hentikan. Geli tahu!" Abel menggerakkan bahunya, berusaha menjauh dari Ellen, tapi Ellen memeluk tubuh Abel dengan erat.
"Kalian mesra sekali." Suara itu sontak saja membuat Ellen memutar tubuhnya sedikit, tapi tetap tidak melepaskan pelukannya dari Abel.
"Mau apa kau kemari?" Tanya Ellen kesal.
"Kau kemari tidak mengajakku El. Kalian kejam." Lea merengut.
"Siapa yang mau mengajakmu, aku tidak peduli kamu mau pergi kemana. Sebaiknya kamu pergi, kau menggangguku saja." Ellen semakin mempererat pelukannya di tubuh Abel.
"Ellen Ellen, berapa kali aku katakan. Aku tidak akan menyerah buat mendapatkan kamu. Kalau aku tidak bisa memilikimu maka Abel pun seperti itu." Lea menjetikkan jarinya dan muncul segerombolan vampire di sekeliling mereka. Sontak saja Ellen melepaskan pelukannya dari tubuh Abel. Awalnya Abel merasa ada yang hilang setelah Ellen melepaskan pelukannya. Dia merasa nyaman dan aman di dalam rengkuhan hangat Ellen.
Ellen menyembunyikan tubuh Abel di belakang punggungnya. Melindungi Abel dengan tubuhnya sendiri.
"El, jangan naif. Kau hanya sendiri, dan aku sudah membawa beberapa vampire yang akan siap membunuh kalian berdua. Kau bisa pergi dari sini bersamaku El, asal kamu meninggalkan gadis itu disini. Biar disantap para vampire ini." Lea berucap seperti orang gila membuat Ellen dan Abel mengerutkan dahi bingung, karena ini bukan Lea yang mereka pernah kenal. Ini Lea yang terlalu terobsesi dengan sesuatu dan sesuatu itu adalah Ellen.
"Lea, kita bicarakan ini baik-baik oke. Aku tidak mau menyakiti siapa-siapa. Bisa kau bawa pergi kembali para vampire ini?" tanya Ellen berusaha membujuk gadis itu.
"Tidak, sudah cukup El. Sudah cukup, selama ini kamu selalu membuat aku sebagai orang jahat. Aku selalu nyakitin Abel gara-gara kamu El. Kamu terlalu dekat sama dia El. Kamu itu milik aku!" teriak Lea seperti orang gila. Ellen benar-benar tidak mengerti kenapa Lea bisa seperti ini. Lea tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.
"Serang mereka." Lea menatap Ellen dan Abel dengan pandangan datar. Vampire-vampire yang dibawa Lea mulai berlari kearah Abel dan Ellen.
Memang Ellen dibekali ilmu beladiri yang banyak oleh ayahnya, tapi tanpa senjata dia tetap akan kesusahan mengalahkan vampire yang jumlahnya tidak sedikit ditambah dia harus melindungi Abel. Dua vampire maju menyerang Ellen, dengan sigap Ellen menghindar. Tapi sayang Ellen kurang cepat salah satu vampire sudah melayangkan pukulannya ke arah perut Ellen membuatnya mengerang kesakitan.
Ini tak semudah yang dia bayangkan, mereka semua kuat. Biasannya Ellen bisa menghadapi mereka dengan mudah, tapi kali ini, mereka seperti memiliki tenaga yang lebih besar daripada vampire darah campuran yang biasa Ellen hadapi.
"Kau pasti bingung El, kenapa mereka terasa berbeda bukan?" tanya Lea yang masih berdiri di tempatnya. Dia menyunggingkan senyum kemenangan.
"Mereka adalah para vampire yang berhasil memakai serum itu. Serum itu tidak berguna pada tubuh kita para pemburu vampire, tapi tidak pada vampire serum itu berhasil. Dan tidak semua vampire bisa menggunakan serum itu. Hanya mereka yang berhasil menggunakannya. Dan kau orang pertama yang akan menjadi uji coba mereka." Jelas Lea panjang lebar.