Part 10

5.3K 256 1
                                    

Prilly hanya bisa menangis karena ia bingung harus berbuat apa

"Hey, tolong bawa dia ke penginapan!" teriak ali

"Itu harus di kasih nafas buatan li!" saran farhan

"Gue ga berhak ngelakuin itu han, cepetan kenapa sih ga ada yang nolong!!! Nyawa orang ini! Lo juga pril, sebagai adik bukannya di jagain malah nangis dasar cengeng!" bentak ali

Prilly kaget mendengar omongan ali

"Tuhan, bahkan ali masih sangat peduli ke ka firly apa dia masih ada rasa sampai sepanik ini? Entahlah!" ucap prilly dalam hati

Tak lama kemudian rassya datang, yang ia lihat firly dengan ali. Jadi, rassya salah paham.

"Ali, lo apain firly hah?!" tanya rassya sambil membentak

"Gue cuma nolongin dia!" jawab ali

"Nolongin atau nyelakain?! Gue tau lo sakit hati sama firly. Tapi, apa perlu lo ngelakuin ini ke firly?!" bentak rassya

"Ini bukan saatnya kita debat mendingan lo tolongin pacar lo! Bawa ke penginapan dan obatin dia!" ucap ali

Rasya langsung menggendong firly ke penginapan diikuti oleh ali dan prilly

"Pril, lo gantiin baju firly takutnya dia masuk angin." perintah ali

Prilly hanya mengangguk

Tak berapa lama kemudian prilly selesai mengganti baju firly ia langsung pergi ke pantai. Sedangkan, rassya ia setia menunggu firly.

Sekarang sudah pukul tujuh malam tapi, firly tak kunjung sadar.

Ali khawatir pada prilly karna prilly belum pulang daritadi sore. Ali memutuskan untuk mencari prilly ke pantai, saat dipantai ia menemukan prilly sedang duduk di pinggiran pantai

"Hei pril!" sapa ali

Prilly langsung menghapus air matanya

"Eh li ngapain kesini?" tanya prilly

"Gue nyari lo lah, gue khawatir sama lo!" jawab ali

"Ngapain lo nyariin cewe cengeng dan ga berguna kaya gue?" tanya prilly dengan ketus

"Ya ampun pril, gue minta maaf! Gue ga bermaksud ngomong gitu ke lo, tadi gue panik banget!" jawab ali

"Lo panik karena lo khawatir sama ka firly?" tanya prilly

"Emm bukan gitu pril, disini kan gue yang tanggung jawab. Jadi, gue khawatir aja!" jawab ali

"Mata lo ga bilang gitu li, mata lo bilang karena lo khawatir sama ka firly!" ucap prilly

Ali terdiam mendengar omongan prilly

"Kenapa lo diem? Bener kan? Bahkan mungkin kalo gue di posisi ka firly lo ga akan sepanik tadi kan? Bahkan lo bohong sama gue lo bilang lo udah ga ada rasa sama kaka gue? Tapi, dari cara lo nolongin ka firly udah keliatan kalo lo masih ada rasa sama dia!" ucap prilly diiringi tangis

Ali langsung memeluk prilly

"Bukan maksud gue buat bentak lo tadi, bukan maksud gue bilang lo cengeng, emang lo bisa liat mata gue? Kalaupun lo ada di posisi tadi gue bahkan bakal lebih panik, bahkan gue bisa sampe nangis. Maafin gue, gue ga tau perasaan gue gimana ke kaka lo. Tapi, gue ga mau kaka lo kenapa-napa mungkin cuma perasaan khawatir doang!" ali memberikan penjelasan

"Gue udah maafin lo!" ucap prilly

"Masa sih? Mata lo ga bilang gitu!" ucap ali sambil meniru gaya bicara prilly

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang