Author

1.1K 48 0
                                    

Author Pov

Di sisi lain luna tak menyadari kalau mata coklat itu adalah nata. Khawatir karna luna kabur dari rumah sakit saat itu. Orang tuanya juga kewalahan.

"Maaf ma nata belum bisa nemuin luna"

"Ini pelajaran buat mama nat. Mama jahat sama luna"katanya

"Papa juga salah. Gabisa luangin waktu buat luna"sambung papa

Mereka semua hancur berantakan saat tau luna kabur entah kemana. Nata mencari kemana-mana tapi belum menemukan luna. Nata berjalan tanpa arah.

"Fatah! Lo liat luna?"

"Ko nanya sama gua? Gua buru-buru nat sorry"

"Kalau liat luna kabarin ya!"

"Iya nat pasti!"

Nata curiga dengan bawaannya fatah jadi nata mengikuti kemana fatah pergi. Apartement lumayan mewah fatah berhenti. Nata menunggu... Ternyata dia balik ke parkiran, nata mengikutinya ke dalam. Ternyata ada luna.

"Sialan gue dibohongi"umpatnya

Nata bersikeras menyuruh luna pulang malah jadi adu fisik dengan fatah dan luna lagi-lagi kabur.

"Ma,nata ketemu luna di apartemen temenya ma"

"dia baik-baik aja kan?"kata papa

"Apa dia terluka?"sambung mama

"Papa ada panggilan pekerjaan yang gabisa papa cancel"keluh papa

"Mama mau gamau harus menemani papa pergi nat"ucap mama

"Pergilah ma,pa. Luna baik-baik aja. Nata yakin dia akan pulang. Semua bakal kembali seperti semula"

Bibi memerima pesan dari tifany agar ke apartemen yang sudah diberitau alamatnya.

"Mama sama papa pamit ya nat. Tolong bawa luna pulang"kata mama

"Papa yakin nata bisa buat luna pulang"sambung papa

"Nata gayakin pa. Luna keras kepala. Tapi nata yakin bi surti alasan luna pulang nanti. Luna sayang banget sama bi surti"tutur nata

Mama dan papa hanya mengangguk dan pergi ke bandara diantar nata.

"Bi aku langsung pulang ya abis anter mama papa"

Bibi hanya mengangguk. Setelah semua pergi bi surti menjenguk luna. Nata,mama dan papa yang kalut karna sikap luna mulai khawatir.

"Nata yakin pa,ma luna akan pulang se segera mungkin"

Mama dan papa hanya mengangguk.
Nata yang biasanya menatap perempuan itu dibalkon dengan gitarnya dan merasakan angin sekarang balkon itu kosong... Perempuan itu bahkan menghindar darinya. Nata memang menyayanginya tapi entah sebagai apa,itu yang belum nata pahami.

"Lun lo bikin kita semua takut. Tawa lo,tingkah lo semuanya tentang lo... Gue kangen lun"umpatnya

Disisi lain luna mulai terbiasa dengan keadaan dan menganggap ini hal biasa.

Hope?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang