Nine

1.3K 45 0
                                    

Hari ini fatah berjanji akan membawaku pulang. Aku kangen sama bibi, bi surti segalanya dibandingkan mama atau papa. Fatah pasti bolos sekolah kalau sudah begini.

"Wey kebo bangun. Jam berapa nih!"kataku menangkup wajahnya

"Morning princessnya fatah"katanya mengecup keningku

"Hei! Gasopan main cium-cium aja. Sana mandi kita pulang"

"Biarin. Gacuma nata yang bisa aku juga. Kamu aja ga sadar kalau aku.."

"Kamu apa? Nah kan mulai deh pagi-pagi. Nangis nih nangis, cengeng nih cengeng"sautku

Fatah hanya tertawa dan bangun dari kasur. Aku tau dia menyukaiku tapi bukankah hati tak bisa dipaksakan? Mungkin lama-lama terbiasa dengan seperti ini aku bisa sayang sama fatah.. Mungkin...

"Ngelamun aja! Ayo mandi,sarapan abis itu kita pulang. Aku males sekolah nih kalau ada kamu terus"sautnya

"Kamu aja baru cuci muka. Mana ada ketua kelas ga masuk sekola mulu? Mau jadi apa kelasnya? Dasar gabuuut huuu!"ejekku

"Wah pagi-pagi ngajak perang aja nih. Mau perang bantal apa mau di ciumin ga berenti?"tanyanya

"Dasar otak mesum! Udah ah aku mau mandi,mau ikut?"tantangku

"Mau dong mama luna. Mandiin dedek fatah ya?"dengan nada so imut

"Dasar otak mesum"aku menoyor kepalanya

Aku segera kekamar mandi dengan menyeret-nyeret kakiku. Sudah mulai hilang rasa sakitnya. Berendam di air hangat pagi-pagi gini bikin pengan lama-lama.

"Woiii mandi apa tidur?"protes fatah

"Berisik protes aja. Enak airnya ih"sautku

"Yaudah aku beli sarapan dulu ya"ucapnya

"Oke! Take care fat"

Setelah lebih tenang,aku menyelesaikan mandiku. Dan fatah sudah menyiapkan sarapan untuk kita.

"Wangi banget! Kamu beli bubur ya?"

"Iyaa dari pada ga ada jadi beli yang ada aja. Gapapa kan?"

"Gapapa kok. Malah mau banget!"

"Semangat banget sih yang mau pulang"

"Iya dong kan mau ketemu bi surti sama mama rina"

"Mama rina? Mamanya nata maksudnya?"

"Iyaaa. Kenapa?

"Masih penasaran deh kenapa nyokapnya nata bilang kalian kembar"

"Gausah bahas deh. Pengen pulang"

"Pulang mulu. Aku culik kamu bentar yaa?"

"Engga"

"Iya"

"Engga fatah"

"Iya aja luna"

Fatah menggendong paksaku dan membawaku keparkiran seperti penculik. Tapi tunggu.. Bukannya itu mobil nata? Ngapain dia disini.. Tapi bukan urusanku.

"Fat itu nata bukan sih?"tanyaku

"Emang mobil kaya nata cuma satu"jawabnya

"Oiya ya"

"Emang kamu tau plat nomernya?"

"Engga..."

"Dasar sotau. Tidur dulu aja gih perjalanan kita jauh"

"Kita mau kemana sih?"

"Ikut aja,kenapa sih bayi besar protes melulu?"

"Aku cuma nanya tau. Ngeselin lu"

Hope?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang