Ten

1.6K 46 4
                                    

"Lun?"

"Loh nata? Ngapain kamu disini?"

"Gue mau pamit lun,hehe"

"Pergi?"

"Iyap,pergi jauh lun. Sorry selama ini selalu bikin lo badmood, pokonya ngancurin hidup lo deh. See you lun"

"Tapi kenapa nat? Apa harus pergi?"

"Harus lun. Gue gamau ganggu hidup lo lagi. Gue jahat lun sama lo"

"Engga nat. Jangan pergi ya? Kalau mama papa pergi terus dan kamu juga,aku gimana?"

"Gue tau lo kuat ngadepin apa pun. Gue sayang lo lun"

Tiba-tiba aku terbangun dan bersyukur kalau itu mimpi. Aku harus segera pulang,aku gamau nata pergi..
Aku segera mandi dan meminta pulang.

"Bibi!!" Teriakku

"Di dapur non!"

"Loh kok semuanya udah bangun? Emang sekarang jam berapa?"tanyaku

"Aku aja baru keluar kamar"sambung tifany

"Kalian kebo. Aku lagi bantuin bibi masak. Ko kamu udah mandi lun? Mau pulang? Semangat banget"tanya fatah

"Aku mimpi buruk soal... Eh gajadi deh makan dulu hehe"potongku

"Bayi besar mah gabisa liat makanan nganggur"celoteh fatah

"Biarin aja. Kamu mandi sanah tif"suruhku

"Iya deh mandi dulu. Sarapan duluan aja kalau lama"katanya

"Siapa juga yang mau nungguin kamu siii?"ledekku

"Yeeuuu tengil nih minta di kelitikin banget sih pagi-pagi!!"ancamnya

Kami berlari kesana kemari dan akhirnya...
BYUUUUR!!!
Tifany terpeleset dan kecemplung dikolam renang bukannya langsung mandi malah berenang. Dasar dia ini.

"Kamu ga dingin apa tif?"tanyaku

"Ngga sama sekali!! Air hangat tauuu!"teriaknya

"Dasar bocah cilik alay!"kataku menggeleng

"Tif kamu gapapa? Airnya hangat?"Tanya fatah

"Gapapa kok tenang aja. Iya nih enak banget"jawab tifany

"Untung pemanas airnya nyala setiap pagi kalau engga kamu kedinginan"kata fatah

"Otomatis fat? Bisa gitu yaa. Ini rumah siapa sih?"tanyaku

"Iya ini otomatis. Ini rumah pribadiku hehe"Jelasnya

"Kamu banyak banget sih nyia-nyiain uang demi beli ginian. Kan sayang uangnya,lagian kamu punya apartemen buat apa?"tanyaku panjang

"Sabar dong nanyanya satu-satu sayang,ini rumah hasil uangku sendiri. Setiap liburan aku kerja dikantor papa dan inilah hasilnya. Apartemen itu ga ada yang tau lun jadi kalau disini mama papa dateng aku ke apartemen"jelasnya

"Duh kalian asik ngobrol temennya ga diambilin handuk!"protes tifany

"Bibiii! Tolong bawain tifany handuk ya bi. Kenapa kamu gamau ngumpul sama mama papa?"kataku

"Aku capek menghadapi mood mereka kalau sedang adu mulut,jadi aku kesini. Rumah ini kalau mama lagi malas sama papa atau sebaliknya mereka kesini"jelasnya lagi

Aku hanya mengangguk dan baru ingat bukankah aku harus pulang menemui nata...

"Tifany,fatah kalian cepetan mandi aku harus pulang"suruhku

"Ada apa non? Bibi betah disini"tutur bibi

"Bibi maafin luna,kita harus pulang feelingku gaenak tentang nata"

Hope?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang