- Nathan Homes-
" Kamu mau kan Nath?" tanya seorang wanita paruh baya
" Yang mana baiknya aja Nathan ikut aja" jawabnya sambil melipat tangannya di depan dada bidangnya
" Kamu memang anak mama yang paling mengertiii, besok malam kita ke rumah tante Vero" kata perempuan itu yang tidak lain adalah ibu Nathan.
" Untuk apa?" Tanya cowo itu Datar
" Bersih-bersih?! ya ngomongin masalah pernikahan kalian lah sayang, mama udah ngak sabar pengen nimang cucu" kata mama nathan penuh kebahagiaan. Nathan tidak tega untuk membantah mama yang sangat dia sayangi, Dia tidak ingin mengecewakan mamanya yang sangat senang dengan keputusan berat yang di lakukannya.
"Hmm.. ya udah Nathan ke atas dulu" Pamit Nathan lalu mencium pipi mamanya lalu naik ke kamarnya.- Nathan -
Kenalin gue Nathan audryasha saputra, anak tunggal dari Tamara( ibu gue) dan Syahputra(ayah gue). Ayah gue presedir di perusahaan ternama di jakarta dan mama gue seorang ibu rumah tangga, kalian udah tau pasti sifat gue gimana di cerita ini dingin dan cuek. bukan kemauan gue tapi thornya yang pengen sifat gue kek gitu, gue sebagai pemain ngak bisa nolak. Kalian pasti udah kenal sama cewe yang bakal di jodohin sama gue kan? pasti ,tapi gue belum kenal sama dia gue belum pernah ngeliat dia secara langsung hanya dari foto yang mama gue kasih.
Sebenarnya gue ngak setuju soal perjodohan ini tapi mau gimana lagi gue ngak suka ngebanta orang tua apalagi mama gue, gue bakal coba ngejalanin hidup gue yang gue pastiin ngak bakal damai seperti sekarang ini.- Mili's House"
1 jam bergulat dalam mimpi indah ala cerita dongeng akhirnya mili mulai menggeliat di atas ranjang king size miliknya lalu perlahan mili membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam kornea matanya. Mili pun bangun dengan masih berantakan rambut acak acakan turun ke lantai bawah menghampiri mamanya yang sedang menonton TV
" Mahh" panggil mili dengan suara khas bangun tidur yang membuat mamanya kaget melihat Mili yang berantakan bak Mba kunti di film horor
" Astaggaaa.. Milii kamu bikin mama kaget hampir jantung mama keluar dari tempatnya gara gara kamu" kata mama mili sambil mengelus dadanya
" Mahh" panggil mili lagi
" Apa sayangg?" Tanya mama
"Mili udah putusin, Mili mau nerima perjodohan ini Mili ngak mau perusahaan ayah bangkrut" kata mili sambil tersenyum tulus pada mamanya
" Kamu serius? ini bahkan belum sehari loh kok bisa secepat itu?" tanya mama
" Mili serius pake banget, tidak baik mengulur mengulur waktu kan mah? kata pangeran yang di dalam mimpi Mili juga setuju dan ngedukung Mili" kata Mili yang membuat mamanya ketawa
" Kamu ada ada aja, oh iya karna kamu sudah setuju, besok malam tante Tamara bakal ke sini buat bahas pernikahan kalian" kata mama mili sambil tersenyum
"Mhh iya... ya udah Mili ke atas dulu yah mau mandi gerahh" pamit mili lalu naik ke kamarnya.
--------
- Mili's Room-
Mili menyandarkan punggungnya di pintu kamarnya sambil menghelah nafas berat, dia masih memikirkan apa ini keputusan terbaik atau terburuk yang dia lakukan. Mili pun mengambil handuk peach miliknya lalu masuk ke dalam kamar mandi berniat berendam untuk menghilangkan penat di kepalanya.
-----------
" Pagi mah" sapa Mili yang baru bangun dan merasa cacing di perutnya berjoget ria minta di beri makan,segera mili duduk di samping kakanya yang melihatnya sambil tersenyum jahil ke arah mili
" Pagi sayang" Sapa mama
" Lu ngak nyapa gue?" Tanya Naufal
" Ngak penting" jawab mili malas lalu mengambil telur mata sapi di depannya
" Bisa-bisanya lo nganggurin cowo ca....."Kata Naufal terputus sebelum mili memasukkan sosis ke dalam mulut Naufal. Naufal lalu mengunyah sosis itu dengan kesal dengan mata yang menyipit ke arah Mili. Mili tidak menghiraukan kakanya itu dia malah asik memakan sarapannya dengan tenang.
" Lo yah jadi adek gitu banget" Kata Naufal lalu meneguk segelas air.
" Lo yang jadi kaka rese banget ingat umurr woyy udah bau tanah" Kata mili lalu meneguk air minum di sampingnya
" Sial mentang mentang lo udah mau nikah deluanin kaka lo ini belagunya ningkat 99% " Kata naufal sambil menoel kepala Mili
" Jangan noel noel pala gue, pala gue lagi mumet banget nih" Kata mili lalu mengelua kepalanya
" Lo curhat?" Tanya Naufal datar. Mili hanya mempoutkan bibirnya kesal
" Udah- udah kalian ini kapan akurnya mama pusing liatnya" Kata mama lalu berdiri dan membawa piring kotor menuju dapur
" Mili diam loh mah, Dia aja yang sokab ma Mili ihh " kata mili lalu berdiri dan merapikan kursinya
" Lu nyalahin gue mulu mentang mentang lo bontot " kata Naufal lalu berjalan menuju ruang TV. Mili lalu berjalan di belakang Naufal berniat ikut nimbrung menonton TV.
" Napa lo ikut gue?" Kata Naufal lalu duduk di kursi sofa empuk di ruangan itu.
" Gue juga pen nonton lo kok sewot banget " kata Mili lalu merebut remot di tangan Naufal
" Balikin siniii gue deluan napa jadi lo yang ambil sini jadwal film gue udah mau abis nih" Keluh Naufal lalu berusaha mengambil remot itu dari tangan Mili
" Bukan urusan gue, kartun gue lebih penting" kata mili lalu mengganti chanel kartun kesukaannya
" Lo kek bocah nonton ginian ih" Kata naufal mengalah
" Mending bocah dari pada bau tanah ihhh" Kata mili sambil mengangkat kedua bahunya
" Kalian ini ngak makan ngak nonton sama aja berisik, Mili kamu mandi gih sayang entar malam kan Nathan mau ke sini" Kata mama Mili yang ikut bergabung dengan kedua anaknya
" Baru jam 11 mah, kan datangnya malam nanti aja Mili mandi kalau ingat" Kata Mili masih fokus dengan film kartunnya.
" Dasarr kebo mandi aja jarang, kasian gue sama calon suami lo ihh dapat istri jarang mandi" Kata Naufal lalu berjalan mengambil cemilan di samping TV
" Mending ada yang mau nikah sama gue dari pada lo ngak ada iww" kata mili sambil belagak jijik.
" Iya terserah kamu yang penting jangan lupa mandi" kata mama
"yah ma" kata mili singkat.Tbc
----------------------
Baru part 2 astagaa mimin berasa nih cerita udah panjang kek rel kereta api hihi
maaf kalau cerita ini kurang ngehh yah mimin baru belajar bikin cerita sih sebenarnya. makasihh
pliss Vote n Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Person
Teen FictionCinta itu ngak mudah di tebak kapan datangnya, tapi gue percaya sama kata orang yang bilang cinta itu tumbuh karna terbiasa, seperti apa yang sekarang gue rasain haha jatuh cinta sama cowo irit bicara itu adalah anugrah buat gue.. - Mili Bertingkah...