Part 20

362 15 0
                                    

Dengan Falah masih dalam gendongan Mili, mereka mengelilingi  supermarker itu dengan semangat

" Sekarang, kita cari wortel" ucap Mili tersenyum. Nathan hanya mengikuti Mili dari belakang, dengan tangannya di dalam saku.

"Nath, malam ini kamu mau makan apa?" Tanya Mili berbalik menghadap Nathan

"Terserah" ucapnya.

" Tante, falah mau es klim ituuu" ucap Falah menunjuk dorm es krim

" Kamu ngak papa makan es krim?" Tanya Mili pada falah, karna teringat anak kecil seperti falah rentan oleh es

"Tidak papa tante, om Nathan juga seing membeyikannya untukku" ucap falah sambil menengok Nathan ke belakang.

"Nath, falah boleh makan es krim ngak?" Tanya Mili

" Falah mau es krim?" Tanya Nathan berdiri di samping Mili.

" Iya om" ucapnya lugu

" Maaf yah Falah, falah ngak boleh makan es krim dulu nanti leher falah sakit yahh" ucap Nathan tersenyum tulus. Mili yang melihat itu sekali lagi menjadi lunak.

" Mhh iya om" ucap Falah sedikit murung

" Mukanya jangan gitu dong, kalau di ganti sama coklat, falah mau ngak?" Ucap Mili yang di balas anggukan cepat oleh Falah senang.

" Ante falah mau tulun" pintanya, lalu Milipun menurunkan falah dari gendongannya

"Cekayang, ante pegang tangan kanan falah, om pegang tangan kili falah" ucap falah menggambil tangan keduanya, dengan posisinya di tengah. Mereka layaknya keluarga kecil impian. Mili kaget dan tersipu sipu mengganggap suatu saat mereka akan seperti ini tapi dengan anak mereka berdua.
Tiba tiba mili menggelengkan kepalanya agar kembali ke dunia nyata.

"Lo kenapa?" Tanya Nathan

" Oh engga, kepala gue cuman agak pusing" ucap Mili berbohong.

" Lo mau pulang sekarang?" Tanya Nathan. Mili hanya bengong menatap Nathan, dia tidak percaya Nathan begitu care kepadanya. Tarikan tangan mungil Falah mengembalikan Mili lagi

" Tante ngelamunin apa?" Tanya falah

"Engga kok" ucap mili tersenyum canggung

" Kita pulang sekarang, kalau lo sakit" ucap Nathan. Lalu berjalan menuju kasir dan membayarnya.

"Falah mau duduk di depan sama om Nathan?" Tanya mili pada falah saat sampai di tempat parkiran.

" Falah mau di belakang aja, falah mau lanjut bobo lagi" ucapnya dengan mata yang agak sayup.

" Yaudah naik gih" ucap Mili lalu dengan cepat Falah naik ke kursi penumpang. Nathan telah deluan duduk di kursi kemudi lalu di susul oleh Mili di sampingnya setelah Mili menutup pintu untuk falah.
Mobil sport berwarna biru tua itupun membelah jalanan jakarta yang macet dengan langit senja.

----------
Tbc guys
Im so so sorry baru update dari libur yg berkepanjangan
Makasih banget yg udah menantinya eaaa *eabaper*
Mimin janji bakal update fast for the next chap😂👍🏻
Pas update gaje dan singkat sangat ampun dah mimin😬🔫

Lupp yahhh💋💋 salam kecup basah 💋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Perfect PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang