Jam menunjukka pukul 12:00 siang. Fiiting dan foto prawed Mili dan Nathan telah selesai walaupun dengan setengah hati Mili harus berusaha tersenyum tidak ikhlas, dia tidak tau akan jadi apa hasil fotonya nanti.
Mili dan Nathan langsung keluar dari butik itu sesudah berterimahkasih kepada pemilik dan karyawan butik itu.
Saat di dalam mobil tiba-tiba handphone Mili berdering
---------------Mili's-
elahhh belum juga nih bokong gue dapat tempat yang pas udah ada aja lagi yang getar-getar siapasih ngak tau gue lagi dalam keadaan kacau balok eh balau maksudnya. elahh ternyata mama, durhaka deh gue maapin anak mu ma ngak maksud kok benerrr. gue lalu ngangkat telfon dari mama
" Halo.. iya kenapa ma?" Tanya gue
" Mama lagi ngak di rumah, mama ngak masak. kamu bisa makan di luar sama Nathan dulu kan?" tanya mama dari sebrang sana, elahh si mama
" Emang mama kemana?" Tanya gue lalu menatap Nathan di samping gue dengan muka datarnya yang minta di tompol
" Mama lagi ngurus undangan sayang, oh ia mama buru-buru mama tutup yah byee" Kata mama dari sebrang sana, arghtt mama tega bener trus Mili makan apa ini? batu hmm.
gue balik menatap Nathan yang sedang ngeliatin gue.
" Apa?" Kata nathan dingin, berrrr
" Gini yahh aduh mhh gini aduhh" guee jadi mendadak gugup gini sih elahh Mili whats wrong with you huhh
" Ngomong yang jelas" Kata Nathan lagi.
" Mama gue lagi ngak di rumah trus gue di suruh sama mama..." kata kata gue berhenti saat terdengar cacing di perut gue berdisco di dalam, bajirutttt bikin malu gue lagi hening-heningnya malah bunyi mau di kemanain muka gue bantal tolongg bantall
" Mama lo lagi ngurus undangan dan lo di suruh makan sama gue" Kata Nathan lalu menghidupkan mesin mobilnya. wow hebat ini cowo cenayang kali yah bisa tau gitu.
" Hmm yah, kok lo tau?" Tanya gue maaf gue emang rada kepo gitu.
" Tadi mama lo nge SMS gue" jawab Nathan dengan pandangannya yang masih fokus pada jalanan di depannya.
Gini yahh ini penglihatan gue yang salah atau emang nih cowo manis banget dann yah dia keliatan imut saat sedang serius aduhh boleh gue cubitt ngak sihhhh. tanpa gue perintah tangan gue udah mencubit pipi kiri Natha yang ngebuat Nathan kaget dan langsung menatap gue. Gue yang di liatin kek gitu langsung saltingg, gue merutuki diri gue sendiri nakal banget sihh loh tangan lu mau bikin gue malu heh?
" Ohh tadi ada nyamuk" kata gue ngasal sambil menepuk tangan gue seolah olah gue lagi nepuk nyamuk huha. Nathan ngak ngegubris gue dan kembali fokus pada jalanan di depannya huftt.
------------------- Nathan-
ini cewe ngapain coba nyubit pipi gue gaje banget. Gue ngelirik cewe cebol di samping gue ini lagi ngelus dadanya seperti orang yang lolos dari penjahat,tiba tiba dia balik ngepergokin gue ngeliat dia, mhh matanya indah bibirnya merah seperti cerry dan dagunya yang panjang dia cantik dann hmm imut. oke gue sadar otak gue lagi koslet sekarang.
" Nathan" panggil si cebol
" hmmm" gue hanya bergumam, gue malas bicara, bukan karna mulut gue bau yah tapi bener gue orangnya paling malas bicara.
" Gue lapar" Kata si cebol sambil mengelus perutnya.
" Terus?" tanya gue
" Yah gue mau makan" kata Mili sambil menatap gue dengan puppy eyenya. imut
" Dimana?" Tanya gue lagi
" Terserah yang penting makan" Kata Mili bersemangat. Gue lalu menancap gad menuju restoran kesukaan gue tanpa memberi tahu Mili
" Nath kita mau kemana?" Tanya mili sambil melihat jalanan dari jendela mobil.
" Lo laparkan?" tanya gue. oke gue banyak tanya hari ini.
" Banget, tapi ini kita mau kemana?" tanya Mili lagi sambil menatap gue penasaran
" Yang penting ngak nyulik lo" jawab gue. lalu hening sampai kita tiba di restoran di daerah jakarta selatan. restoran ini tidak terlalu mewah hanya berkesan retro dan gue suka semua menu di restoran ini.
" Turun" kata gue pada Mili yang terlihat bingung
" Ini di mana?" tanya Mili.
" Turun aja ngak usah banyak bacot" Kata gue lalu turun dari mobil di susul oleh Mili. Gue pun memasuki restoran itu, Aroma keju Mozarella memenuhi indra penciuman gue yang membuat cacing di perutku mulai berperang. Gue berbalik menatap Mili yang sedang mengedarkan pandangannya di setiap sudut ruangan.
" Silahkan mas mba, meja untuk berapa orang?" tanya pelayan itu
" 2 orang" kata gue. lalu pelayan itu menunjukka tempat duduk kami yang berada di samping jendela dekat taman.
" Wihh di sini keren banget, baru tau gue ada restoran ginian di daerah sini" Kata Mili antusias
" Gue dari SMA suka nongkrong di sini sama teman-teman gue" Gue flashback saat pertama kali gue menyukai cewe teman kelas gue dan ingin nembak dia tempat ini tapi gagal karna gue udah telat keburu di ambil orang lain si dia. elahhh ini malah flashback apaapaan sihh.
" Mas, mba pesan apa?" tanya pelayan itu
"Saya chicken mozarella sama air mineral 1" Kata gue
" hmm saya juga mas samain aja" Kata mili pada pelayannya.
" Di tunggu sebentar" kata pelayan itu lalu berjalan meninggalkan meja.
----------------
Setelah Mili dan Nathan menghabisi makanan mereka Mili pun memanggil pelayan itu dan meminta bill pembayarannya.
" Berapa?" tanya Mili pada pelayan itu
" Totalnya 245.000" kata pelayan itu. Mili pun mengeluarkan dompetnya dari dalam tasnya, belum dia memberikan uang kepada pelayan itu, Nathan deluan memberikan selembaran uang itu kepada pelayan itu.
" Nanti gue yang bayar" Kata Mili lalu mengambil uang yang ada di tangan pelayan itu dan mengembalikannya ke Nathan.
" Gue" kata Nathan lalu memberikan selembaran uang itu pada pelayan itu lagi.
" Gue yang ngajak lo, jadi gue yang bayar" Kata Mili mengambil uang Nathan nan memberikan uangnya kepada pelayan itu. Pelayan itu kelihatan bingung melihat pasangan ini
" Gue cowo dan gue yang bayar" Kata Nathan memberikan uangnya kepada pelayan itu"
" Mas uangnya di balikin, biar saya yang bayar" Kata Mili tersenyum pada pelayan itu.
" Ngak usah, pake itu saja" Kata Nathan lagi. Pelayan itu tampak bingung ingin mengambil uang milik siapa.
" Mhh mending biar pacar mba saja yang membayar" Kata pelayan itu
" Dia bukan pacar saya mas" Kata Mili
" Iya dia istri saya, tolong pake uang saya saja" Kata Nathan. Lalu pelayan itu mengembalikan uang Mili dan segera ke kasir dengan membawa uang Nathan. Mili yang di panggil seperti itu blushing untuk ke-3 kalinya, Mili menatap Nathan bingung dengan santainya dia mengakui Mili sebagai istrinya yang hanya bertemu 2 kali itu.
" Kenapa?" tanya Nathan lalu berdiri. Mili hanya menggeleng. Nathan menatap Mili sekilas dan berjalan Meninggalkan Mili yang masih betah di posisinya. Mili yang sadar di tinggal oleh Nathan langusng berlari keluar dan masuk ke dalam mobil Nathan.
--------------
tbc..
Thanks for vote n comment yah hihi, jangan bosan ngebacanya, kalau ada yang salah mohon di protes dan mimin akan perbaiki terimah kasih sebelumnya 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Person
Dla nastolatkówCinta itu ngak mudah di tebak kapan datangnya, tapi gue percaya sama kata orang yang bilang cinta itu tumbuh karna terbiasa, seperti apa yang sekarang gue rasain haha jatuh cinta sama cowo irit bicara itu adalah anugrah buat gue.. - Mili Bertingkah...