Laki-laki yang masih betah di atas king size miliknya itu mulai menggeliat dan mencoba membuka matanya perlahan.Nathan.
Nathan keluar dari kamarnya masih dengan piyama tidur miliknya. Dia ingin mengecek apa yang di lakukan oleh istri barunya itu. Dia berharap sarapan telah tertata rapi di atas meja menunggu sang tuan memakannya. Tapi nihil betapa kagetnya Nathan melihat meja itu masih kosong dan bersih seperti kemarin.
" Dia masih tidur?" tanya Nathan pada dirinya sendiri.
Lalu berjalan menuju kamar Mili dan membuka pintu kamar itu yang ternyata tidak terkunci. Nathan melihat seorang perempuan yang terbalut oleh selimut berwarna putih itu masih betah berada di alam bawa sadarnya.
" Hei" kata Nathan yang berdiri di sisi ranjang itu sambil melipat tangannya.Mili hanya menggeliat.
tapi Nathan merasa ada yang aneh pada Mili,Mili terlihat pucat dan bercucuran oleh keringat dingin. padahal kamar ini sangat dingin AC nya pun telah mencapai 18 derajad.
" Bangun!" bentak Nathan. Nathan kaget melihat reaksi Mili.
" Tolong jangan,gue ngak mau sama lo!!!" Kata mili masih dengan Mata tertutup. Nathan yang melihat itu menjadi bingung lalu ia memukul pelan pipi Mili agar sadar tapi nihil dia masih saja mengigau.
" Jangan sentuh gue!!!" kata Mili lemah. lalu melempar tangan nathan yang berada di pipi pucatnya. Nathan hanya menatap Mili dengan tatapan aneh.
Tiba-tiba Mili membuka matanya dan melihat Nathan yang kini sedang menatapnya tanpa ekspresi.
" Lo ngapain di sini?" Tanya Mili yang kaget melihat Nathan berada di sampingnya.
" Lo yang kenapa!?" Tanya Nathan balik bertanya
" Jelas-jelas lo ngeliat gue tidur, ngapain nanya" ucap Mili lalu duduk di samping Nathan.
"Tolong jangan ganggu gue, jangan sentuh gue" Kata Nathan tanpa ekpresi.
" Lo tadi ngomong itu" Kata Nathan lagi lalu berdiri.
" Gue? gue ngak sadar" Kata Mili sambil cengok kebingungan.
" Gue kira kehidupan sesudah menikah itu akan lebih baik tapi kenyataannya buruk" Kata Nathan lalu berjalan keluar dari kamar itu.
-----------
- Malam hari-" Mama ngapain ke sini?" tanya Mili pada mamanya dan mama mertuanya, yang tiba-tiba datang kerumahnya tanpa memberi kabar.
" Mama punya hadiah buat kalian" Ucap mama Nathan sambil tersenyum bahagia.
" Hadiah?" Tanya Mili. lalu melirik ke arah Nathan.
" Tadaa.. ini tiket bulan madu kalian" Kata mama Nathan.
" heeh a..apa? bu..bulan madu? are you kidding me mom?" Tanya Mili kaget. Lalu menatap Nathan seolah bertanya
' ini apaan?'. Nathan hanya mengangkat bahunya cuek.
" Besok kalian berangkat" Kata mama Mili
" Kok mama ngak nanya ke kita dulu sih" Ucap Mili.
" Kalau mama kasi tau itu bukan kejutan lagi sayang" Jawab mama Mili.
" Tapikan mahh..."
" Ngak ada tapi-tapiam mama udah ngak sabar pengen punya cucu yakan tar?" ucap mama Mili. Lalu di balas anggukan oleh mama mertuanya.
"A..apa?cu..cucu? Mama mau cucu dari Mili?" tanya Mili tak percaya.
" Iyalah sayang, udah kalian siap-siap aja biar besok ngak telat" Kata Mama Mili.
" Ya udah mama balik dulu yah, Nathan jaga Mili! mama berharap sama kamu" Kata mama Mili lalu pamit pulang.
----------
" Ini gimana?" tanya Mili pada Nathan.
" Biar gue bilang gue ngak mau, mereka tetap bakal maksa" Kata Nathan lalu masuk ke dalam kamarnya.
" Dasarr Nathann sialan arghttt" Teriak Mili menjambak frustasi rambutnya lalu masuk ke kamarnya
------------
Mili dan Nathan telah bersiap untuk berangkat. Mili membawa 1 koper besar dan Nathan hanya membawa koper kecil
" Lo mau pindah rumah?" Tanya Nathan saat Mili berusaha memasukkan koper biru besar milinya.
" Pindah?" tanya Mili bingung.
" Lo bawa koper segede itu cuman buat 3 hari?" Tanya Nathan lalu memasukkan koper miliknya ke bagasi.
" Mau-mau gue dong, Lo ngak usah banyak bacot, ayok berangkat" Kata Mili lalu duduk di kursi penumpang di susul oleh Nathan yang duduk di sampingnya.
" Bandara pak" Ucap Nathan. Lalu sopir itupun membawa Nathan dan Mili menuju bandara SoekarnoHatta.
Sesampainya di bandara mereka segera Chekin lalu menaiki pesawat yang akan membawa mereka ke negara yang terkenal dengan eiffel towernya.
------------
Pramugari itu memperagakan bagaimana cara memakai alat keselamatan saat penerbangan. Selama penerbangan Mili hanya melihat awan dari jendela pesawat.
Tiba-tiba Mili merasa Mual, Yah Mili Airsickness (mabuk udara)
Mili cengok kiri kanan untuk mencari air sick back di kantong kursi pesawat namun nihil. Mili pun memberanikan diri menyentuh lengan Nathan di sampingnya yang sedang menggunakan earphone. Nathan lalu berbalik menatap Mili, Mili menunjuk mulutnya yang telah menggembung. Nathan yang mengetahui itu pun panik dan mulai mencari air sick back namun tidak ada satupun sick back di sana.
Nathan lalu mengintrupsikan pada Mili untuk menelan kembali muntahnya*huekminintauinimenjijikkan. Tapi Mili menggeleng.
" Aishhh" keluh Nathan.
" Nahh lo ke toilet sekarang!" perintah Nathan lalu menyuruh Mili berdiri.
Milipun berdiri dan langsung menuju toilet.
" Huekkk....huekkkk hah huekkk" sesampainya di toilet Mili pun memuntahkan semua yang ada dalam perutnya *tapi ngak sama usus dkk juga-,-
Mili berniat kembali ke tempat duduknya. Saat di samping Nathan Mili merasa mual lagi, Belum sempat dia berlari menuju toilet, Mili menumpahkan isi perutnya di belakang Nathan dan mengenai jas hitam Nathan. Nathan lantas berdiri dan melihat jas kesayangannya itu telah di penuhi oleh muntah.
Mili lalu berlari ke toilet tanpa mengucapkan maaf.
" Sttt cewe jorok itu bisa-bisanya" Kata Nathan sambil membersihkan jasnya dengan tisyu.
Seorang pramugari menghampiri Nathan yang terlihat kesusahan.
" Bisa saya bantu?"tanya pramugari itu yang ternyata adalah orang indonesia.
" Tidak usah" Kata nathan lalu tersenyum kikuk.
Mili pun kembali dari toilet dengan keadaan berantakan, mukanya yang pucat dan mata yang sayup kembali duduk dengan nyaman di tempat duduknya.
" Tunggu sebentar akan saya ambilkan air sick back lagi permisi" ucap pramugari itu lalu berlalu meninggalkan Nathan dan Mili.
" Kenapa lo muntahin gue hah? liat jas gue kotor gara-gara lo!" Ucap Nathan
" Stop it gue mau tidur kepala gue pusing" Kata Mili lali menutup matanya dan menyandarkan kepalanya di jendela pesawat dan akhirnya tertidur.
Pramugari itu mendatangi Nathan sambil membawa air sick back dan memberikannya pada Nathan
"Ini, Istri anda mabuk udara yah?" Tanya pramugari itu.
Nathan ragu ingin mengatakan 'iya' dia malu bila di tau menikahi seorang perempuan yang mabuk udara.
" Ohh itu, tidak, istri saya lagi hamil jadi agak mual" kata itu yang berhasil keluar dari mulut Nathan. Konyol.
" Ohh istri anda hamil astaga selamat yah pak" Kata pramugari itu sambil tersenyum ke arah Nathan.
" Terimah kasih" Ucap Nathan. lalu pramugari itu pamit meninggalkan Nathan
---------
tbc ..
aduhhh ini ceritanya udah ngawur kemana mana udah makin gaje banget maafin mimin yah kalau cerita ini ngebosanin tapi mimin udah berusaha semampunya* cielahh bahasanya. please keep vote n comment readers
thanks muahhh😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Person
Teen FictionCinta itu ngak mudah di tebak kapan datangnya, tapi gue percaya sama kata orang yang bilang cinta itu tumbuh karna terbiasa, seperti apa yang sekarang gue rasain haha jatuh cinta sama cowo irit bicara itu adalah anugrah buat gue.. - Mili Bertingkah...