" Morningg" teriak Mili dari balkon kamar hotel. "berrr dingin banget,beda banget emang ama jakarta panas merana" Mili merentangkan tangannya merasakan angin menyentuh kulit putihnya.
" Lo ngapain?" Mili hampir saja terjungkal kebelakang sangking kagetnya. dan mengelus dadanya.
" Sejak kapan lo di situ?" tanya Mili.
" Sejak negara api menyerang" Jawab Nathan lalu mengambil remot tv.
" Avatar? Eng? Lo?" tanya Mili bingung. Lalu melangkah masuk dan duduk di samping Nathan.
" Serah lo" ucap Nathan cuek.
"Nath" panggil Mili. menoel lengan Nathan. " Apa" Jawab Nathan dingin. " Cuek banget sih lo, gini jalan yuk?" ucap Mili sambil tersenyum.
" Lo jalan sendiri aja ngapain ajak gue" Jawab Nathan jutek membuat senyum yang semula mengembang di wajah Mili menjadi kusut seperti baju yang tidak di setrika.Lecek.
" Lo temenin gue lah" Pinta Mili.
" Malas" balas Nathan.
" Entar gue ilang gimana? Negara orang neh. yaa..yaaa ayolah" Ucap Mili memelas.
" Ya lapor polisi" Jawab nathan. masih fokus dengan tayangan di tv itu.
" Lo tega banget sama istri sendiri" Mili berdiri di hadapan Nathan dengan tangan terlipat.
" Minggir lo ngalangin gue" Kata Nathan mendorong Mili agar pindah dari hadapannya.
" Gue ngak bakal pindah sebelum lo mau nemenin gue" ancam Mili sambil merentangkan tangannya agar Nathan tidak bisa melihat acara di tv itu.
" Ganggu banget sih lo" bentak Nathan.
" Bodo" jawab mili." Oke oke lo mau kemana?" tanya Nathan pasrah.
" Yahh gitu kek, kita ke eiffel tower gimana? trus ke mini them park dekat situ?" Usul Mili lalu berdiri di samping Nathan.
" Serah lo" Jawab Nathan cuek lalu berjalan keluar ke balkon hotel.
" Siapp gue mandi dulu tunggu oke" Ucap Mili bersemangat lalu ngacir ke kamar mandi.Nathan berbaring di atas kasur empuk sembari menunggu Mili selesai dengan ritualnya yang menghabiskan waktu sejam itu. Entah apa saja yang di lakukan Mili di dalam sana hingga dia sebetah itu berlama lama di dalam kamar mandi.
Mili telah selesai dengan ritualnya itu. Tangannya bergerak mencari handuk tapi nihil dia tidak mendapatkannya. " Sial gue lupa ambil handuk" gerutu Mili lalu mencari handuk hotel di laci laci tolet. " Ini hotel macam apa handuk aja ngak di siapin" Mili lalu membuka sedikit pintu kamar mandi itu dan mengintip. Dia melihat Nathan yang sedang berebaan di atas ranjang. " Nathann" teriak Mili dari balik pintu. Nathan yang merasa di panggil. lalu bangkit dan duduk di sisi ranjang.
" Apa, lo udah kelar? buruan ganti gue juga gerah" Ucap Nathan.
" Handuk gue dong, gue lupa ngambilnya" Ucap Mili memelas.
" Lo punya kaki punya tangan masih lengkap, ambil sendiri" ucap Nathan lalu berjalan ke arah bartender.
" Gila lo gue lagi ngak pake apa apa lo nyuruh gue ambil bener lo yah" Kata Mili jengkel.
" Bukan urusan gue" Jawab Nathan enteng.
" Tinggal ambilin juga susah banget " gerutu Mili. dia mulai kedinginan dan terlihat pucat.
" Ambil sendiri" Nathan masih bersikeras tidak ingin membantu Mili.
" Tau ah!!!!" Teriak Mili lalu membanting pintu kamar mandi itu kesal." Gila kali tuh cowo nyuruh gue keluar naked gini sialan, dasar mesum" Ucap Mili.
Nathan yang tidak tega malihat Mili masih betah di kamar mandi dan tadi dia terlihat menggigil dan pucat. Nathan lalu mengambil handuk di tempat yang Mili sebutkan tadi dan menaruhnya di gang pintu kamar mandi. Nathan mengetok pintu itu
" Tuh handuk lo, gue taruh di depan pintu, buruan gue gerah" Kata Nathan lalu berlalu.Mendengar derap langkah kaki yang mulai menjauh Mili pun membuka pintu itu dan mengintip mencek keadaan. setelah dia yakin Nathan tidak ada lagi. secepat kilat dia menggambil handuk yang bertengger di depan pintu kamar mandi dan mengenakannya.
---------
Mili memilih hot pants di padukan dengan tanktop putih dan kemeja hitam. Rambutnya di cepol dengan sepatu kets Nike putih menghias kaki mungilnya.
" Gue udah siap, buruan" Ajak mili bersemangat.
" Lo jalan deluan" Ucap Nathan. Mili mengikuti intruksi Nathan dan segera berjalan ke luar kamar. Nathan yang berada di belakang Mili hanya berjalan santai dengan tangan di masukkan ke dalam saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Person
Novela JuvenilCinta itu ngak mudah di tebak kapan datangnya, tapi gue percaya sama kata orang yang bilang cinta itu tumbuh karna terbiasa, seperti apa yang sekarang gue rasain haha jatuh cinta sama cowo irit bicara itu adalah anugrah buat gue.. - Mili Bertingkah...