"Yah aku memang menyukai Phinelia dan makanya aku benci dengan kakakku yang menyianyiakan Phinelia." Pernyataan tegas Leo diakhir ceritanya tentang dia, Phinelia dan Kakaknya.
Carlita hanya terdiam. Sedih kehidupan Phinelia. Mungkin dirinya yang bahkan belum memulai percintaan tak sesedih itu pikirnya.
"Kenapa Phinelia tidak bertanya dengan Rey kenapa seorang wanita bisa ada di kamarnya?"
"Entah. Ia tak mau mengungkit tentang perjanjiannya. Jadi ia hanya diam. Gue juga baru tahu masalah itu setelah sekitar 6 bulan pernikahan mereka. Itu juga dengan paksaan dan jebakan akhirnya ia bercerita"
"Dulu gue pernah diajak ke apartemen Rey. Bukannya lo bilang kakak lo tinggal di rumah lo?"
"Yah tapi tak jarang ia tinggal di apertemennya jika lembur atau ada urusan karena apartemannya cukup dekat dengan hotel dari pada dari rumah."
"Ohh... Tapi mengapa orang yang 4 tahun menghilang dan kembali pada saat pertunangan? Bukannya kaburnya membuatnya dapat terhindar dari pertunangan itu?"
"Itu dia yang gue gak ngerti Car. Padahal seharusnya jika dia gak kembali gue yang bakal...."
Pembicaraan berhenti sampai disitu dan mereka pun terdiam.
---------
Carlita berjalan dengan linglung. Saat ia sadar ia sudah berada disebuah mall. Entah sudah beberapa hari ia sudah tak berhubungan lagi dengan Rey. Ia berjalan tak jelas yang menuntunnya pada sebuah toko buku di mall itu.
Saat sedang berjalan tak jelas di dalam toko buku itu, ia melihat Phinelia sedang melihat buku di situ. Ia ingin memanggilnya tapi diurungkan begitu ia mengingat Rey. Walau mungkin itu bukan salahnya tapi ia telah menjadi salah satu wanita yang melukainya. Yang bisa dia lakukan hanya melihat Phinelia dari jauh.
Ia mulai berjalan mengitari Phinelia dari jauh. Ia ingin mengetahui apa yang dilakukan Phinelia. Saat di suatu poin ia melihat seseorang tak jauh dari situ sedang menatap Phinelia seperti halnya dirinya. Segera Carlita menatap mencari tahu siapakah gerangan orang tersebut. Dia adalah Rey? Kenapa orang tersebut memperhatikan Phinelia dari jauh? Bukannya orang itu benci Phinelia?
Perhatian Carlita berubah dari Phinelia menjadi Rey. Ia berjalan dengan menjaga jarak agar Rey tak menyadari keberadaannya. Setelah puas melihat Phinelia, Rey segera pergi keluar. Carlita tak mau ketinggalan dan segera pergi mengikuti Rey.
Rey berjalan dan mampir ke sebuah toko pakaian dalam wanita. Dasar gila! Gak tau malu. Pikir Carlita. Rey menatap sebuah pakaian dalam satu set bra dan celana dalam dengan renda berwarna putih dan entah mengapa Carlita merasa itu sepertinya selera Phinelia.
"Ini saja pak yang dibeli?"
"Iya mbak. Bisa dibungkus kan?"
"Bisa pak. Buat istrinya ya pak?"
Rey hanya tersenyum. Setelah membayar kemudian berlalu.
Setelah Rey keluar pada penjaga toko heboh.
"Yah sayang ya ganteng-ganteng udah punya istri"
Carlita mengikuti lagi Rey keluar. Selanjutnya Rey masuk ke sebuah toko baju yang menjual gaun. Yah gaun putih simple yang sesuai dengan style Phinelia dan kejadian di toko pakaian dalam terjadi lagi saat di tanya oleh kasir buat hadiah istrinya ia hanya tersenyum. Selanjutnya ia mengunjungi toko tas, sepatu dan berlian yang semuanya merupakan style Phinelia yang selalu ia pakai. Dan tiap pertanyaan seperti di toko pakaian dalam keluar dia hanya tersenyum. Hadiah buat siapa? Apakah hanya kebetulan ia memilihkan hadiah yang sesuai untuk Phinelia? Atau Phinelia yang mengikuti style Rey?
Saat ia tersadar dari lamunan pikirannya, Rey sudah menghilang dari hadapannya. Pengintaiannya berakhir sampai disini.
-----------
Saat Carlita di kamarnya, ia berpikir ada apa dengan Rey? Kenapa dia melakukan hal seperti itu? Seperti tidak kelakukan orang yang membenci Phinelia kan?
Entah dari mana ia mengingat kejadian ia berada di apertemen Rey. The Starlight novel yang sangat Rey sukai atau lebih tepatnya satu-satunya novel yanh ia suka karena tokohnya seperti dirinya. Apakah dengan membaca cerita itu ia akan dapat petunjuk?
Besoknya segera ia membeli novel itu dan membacanya. Yup tokoh pria di novel itu mencintai istrinya yang membenci dirinya karena sang tokoh pria telah membuat keluarga sang istri bangkrut. Karena kebangkrutan itu menyebabkan sang tokoh wanita harus menikah dengan sang tokoh pria. Yah sebenarnya secara keseluruhan Carlita tak terlalu menyukai ceritanya karena berakhir dengan kematian sang tokoh pria karena menyelamatkan tokoh wanita dan di saat kritisnya ia akhirnya mengatakan bahwa ia menyukai sang wanita. Telat sudah saat sang wanita menyadari perasaannya. Sad ending. Oke dari cerita seperti ini apa kesamaannya dengan Rey? Rey keluarga kaya?! Yah itu benar lalu sudah menikah?! Yah itu benar lagi mencintai istrinya? Bukanya ia benci? mati menyelamatkan istrinya? Kan dia benci masa mau menyelamatkan sih? Kalo gitu kesamaan cuma latar belakang keluarnya doang mah gak mungkin sampai menyukai cerita karena seperti dirinya kan? Carlita sering membaca cerita yang menceritakan cewe cantik pinter yang populer tapi memiliki pacar yang sangat mencintainya saja tak sampai membuatnya berkata ceritanya seperti dirinya. Walau mungkin Carlita terlalu pede mengganggap dia cewe cantik dan pintar.
Tapi beda cerita jika Rey menyukai istrinya seperti cerita ini dan tentu saja jika cinta akan rela mati demi yang tercinta kan? Mungkinkah sebenarnya Rey menyukai Phinelia? Tapi berfikir Phinelia membencinya? Jika seperti itu bisa saja Rey merasa dirinya seperti cerita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am not
RandomCarlita adalah cewek cantik yang pintar sehingga menjadi primadona di sekolahnya. Semua cewek di sekolah merasa iri karena kelebihannya sehingga menyebabkan Carlita tak memiliki teman cewek. Menjadi primadona sekolah bukan berarti kisah cintanya ber...