DUK !!!
"Aduh.." lirihku.
Ada bola basket yang mengenai kepalaku sangat kencang hingga kepalaku terasa sangat pusing.
"Eh sorry ya, lo gapapa?." ucap orang itu yang entah siapa karna pandanganku buram.
Aku hanya tersenyum kepada orang itu dan menggeleng. Padahal kepalaku benar-benar pusing.
Sampai aku melihat orang itu pergi membawa bola basketnya, aku pasrah dan semuanya menjadi gelap.
~~~
"El, lo gapapa?" tanya kak Galen begitu aku membuka mata.
"Iya kak gapapa. Cuma masih agak pusing."
"Farell tuh kalo main basket gak kira-kira lemparnya, tadi juga gue salah sih. Soalnya lemparan dari Farell gak ketangkep sama gue."
"Iya, udah kak gapapa sih. Gue juga udah ga terlalu pusing kok." ucapku. "Lo mau pulang sekarang?" tanya kak Galen. "Kalo mau pulang sekarang, lo bareng gue aja."
"Oke."
***
Aku sudah sampai di depan rumahku. Aku turun dari motor kak Galen sambil melepas helmnya dan jaketnya yang ia pinjamkan kepadaku.
"Oiya El, nih tiket buat besok."
"Besok? Tiket apa?"
"Pertandingan basket antara Carney School dan Albert School. Gue ikut main, nonton ya."
"Oke, jemput gue ya? Ya? Gue gaada yang anter."
"Oke tuan putri. Gue balik ya, byee see ya."
"Byee."
Dan setelah motor kak Galen hilang dari pandanganku, aku memasuki rumahku.
"Kak Malik..!" panggilku dari lantai satu.
"Apa dek?!" Jawab kak Malik agak teriak dari atas.
Aku naik ke lantai dua dan masuk ke kamar kak Malik yang sedang duduk di depan laptop nya.
"Sibuk banget kak kayaknya, lagi ngapain sih?"
"Pengen tau aja deh kamu, sini duduk samping kakak, udah jarang ngobrol kakak sama kamu. Kamu gak pernah cerita-cerita deh sekarang, ga kayak waktu kamu masih SMP." ucap kak Malik sambil merangkulku.
Oiya, sebenarnya kak Malik ini agak overprotective. Tapi, semenjak aku masuk SMA aku gamau lagi di overprotective-kan. Aku juga mau mandiri seperti kakak-ku,hehe.
"Ah males, nanti sifat overprotective kakak keluar lagi." ucapku pura-pura jengkel.
"Ele sayaang, kakak itu overprotective sama kamu juga biar kamunya gak kenapa-napa. Kakak kan sayang sama kamu."
"Iya kak, Ele ngerti. Tapi Ele kan sekarang udah dewasa, kakak udah gaperlu terlalu over sama Ele."
"Ya deh terserah kamu aja. Sekarang kamu mau cerita-cerita ga?"
"Ele punya kakak baru!!!"
"Hah?!" Seru kak Malik dengan dahi berkerut.
"Iyaaa, Ele punya kakak baru."
"Siapa?"
"Namanya Kak Galen."
"COWOK!?"
"Tuh kan kakak, jangan muali deh kak. Kak Galen baik kok, hari ini aja Ele dianterin pulang sama dia."
"Kamu jangan terlalu dekat dengan cowok yang baru kamu kenal El. Seseorang dinilai baik bukan dengan penampilannya!" tegas kak Malik.
"Kak! Jangan mulai deh kak! Ele udah dewasa! Ele tau mana yang baik mana yang engga. Ele udah bisa milih teman sendiri!"
"Tapi dia cowok El! Kamu tuh belum tau banyak soal kehidupan luar! Kakak lebih tau dari kamu!"
"Ya tapi apa aku gak boleh punya sahabat cowok?"
"Bukannya gak boleh! Kakak gak bilang begitu! Tapi kenapa kamu harus anggap dia kakak kamu?! Seakan-akan kamu tuh udah kenal banget sama dia!"
"Tapi selama ini dia baik-baik aja sama aku. Dia gak pernah berperilaku yang aneh-aneh, dia selalu berperilaku seakan aku adiknya! Dia ngelindungin aku di sekolah kak!"
"Sorry dek. Gue cuma takut lo kenapa-napa. Gaada maksud lain gue berbuat kayak gini ke lo." ucap kak Malik dingin.
Jika kak Malik mulai memakai kata lo-gue itu pertanda dia marah.
Oh cmon kak! Ini tuh cuma hal sepele!
"Kak maaf.. Kakak jangan marah sama Ele. Ele harus apa biar kakak percaya kalau kak Galen itu baik?" ucapku bergetar karna aku menahan tangis. Aku lebih suka kak Malik marah-marah sambil membentakku dibandingkan harus melihatnya mendiamiku dan menggunakan kata lo-gue.
"Bawa dia ke gue besok." ucapnya dingin dan tegas.
"Iya kak. Tapi kakak jangan marah sama Ele.." dan air mataku jatuh. "Ele ga maksud kayak gitu. Ele tau kakak mau lindungin Ele. Ele tau kakak kayak gini itu biar Ele ga kenapa-napa. Maaf kak, jangan marah."
Tiba-tiba kak Malik menghapus air mata di pipiku tanpa melihat mataku. "Jangan nangis. Udah sana, gue mau mandi dulu."
Aku bangun dan keluar kamar kak Malik, sebelum menutup pintu aku tersenyum kearah kak Malik. "Maaf ya kak, Ele sayang kakak."
Aku pergi memasuki kamarku. Semoga kak Malik marahnya gak lama-lama sama aku.
Aku membuka handphone ku dan membuka aplikasi twitter.
@ElenaGntr:
Di satu sisi gue seneng punya kakak laki-laki yang overprotective, tapi di sisi lain juga gue gaseneng punya kakak laki-laki yang overprotevtive, walau gue tau itu buat kebaikan gue,xx.Begitulah tweet yang kubuat. Kemudian aku membuka aplikasi LINE dan mengirimkan sesuatu ke kak Galen. dan berakhir aku chat bersama kak Galen.
----------------------------
Di chapter ini fokus ke Ele sama kak Malik yaah.
-bini harry
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
RandomSaat kalian jatuh cinta kepada orang yang tak mengenal kalian. Gimana rasanya? Sakit? Oh, pasti! Ini yang kurasakan. Tetapi seiring berjalannya waktu dia mengenalku dan semuanya berubah.