Carney?
Dia anak pemilik sekolahku?
Jadi selama ini.... Aku menyukai anak pemilik sekolah?
Oh tidak, bisa-bisa orang berfikir yang aneh-aneh tentangku. Seperti,
'kau menyukainya hanya karna dia anak pemilik sekolah'
Atau,
'dasar kau! pasti kau hanya menginginkan uangnya dan menjadi populer'
Tapi, apa dia populer? Kuarasa tidak. Aku merasa bahwa kak Galen lah yang populer di sekolahku.
Anak pemilik sekolah? Laki-laki? Apakah dia badboy? Tapi kurasa tidak, buktinya dia minta maaf kepadaku. Apa itu masih bisa disebut badboy? Anak pemilik sekolah biasanya kan badboy. Kalau dia badboy mungkin aku akan mencoba untuk melupakannya dan tidak berharap banyak padanya.
~~~
Aku sedang berdiri di koridor lantai dua. Udara pagi hari memang sangat sejuk. Dan ditambah pemandangan di lapangan, em maksudku dia sedang ada di lapangan.
Tiba-tiba aku melihat kak Galen jalan bersama dengan Fee. Apa mereka jadian?
"Fee!" seruku.
Dia berjalan ke arahku dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. "Apa?" tanyanya.
"Lo jalan bareng sama Kak Galen?" tanyaku penasaran.
"He-em." gumamnya.
"Apa!? Yaampun!!! Selamat ya Fee, lo lebih maju dari gue! Eh tapi lo juga harus tau kalau kemarin gue kenalan sama dia!! Namanya.. Ibrahim Farell Car-" Aku ragu, aku beri tau atau tidak? Lebih baik jangan dulu deh. "Eerr, iya namanya Ibrahim Farell dan dia sangat hebat saat pertandingan kemarin!"
"Iya gue udah tau. Gue nanya ke kak Galen dan yaudah dikasih tau deh."
Dan kita saling bercerita dan bercanda hingga bel masuk berbunyi.
***
Pulang sekolah aku ke tempat kak Galen biasa kumpul dengan teman-temannya. Em, terkadang dia jorok jika sedang bersama temannya. Suka melakukan hal yang menjijikan yang tidak harus kusebutkan.
"Kak Galen, boleh bicara sebentar ga? Gue pengen nanya sesuatu."
"Eh iya. Gue pergi dulu ya, mau sekalian pulang, bye." ucap kak Galen pada teman-temannya.
Aku berjalan berdua dengan kak Galen sampai pinggir lapangan dan aku duduk di kursi yang ada di pinggir lapangan.
Aku memandang kosong kedepan seperti menerawang. "Kak, sebenarnya... Gue... Suka sama kak Farell dari awal demo ekskul." ucapku.
"Farell? Ibrahim Farell?"
"Yups."
Tiba-tiba hening. Aku memecah keheningan "Dia anak pemilik sekolah ini ya? Mr.Carney?"
Wajahnya menegang. "Tau dari mana?"
"Gue kan cari-cari informasi tentang dia kak. Gausah heran. Dan gue cuma pengen nanya aja. Salah ga kalau gue suka sama dia? Dan... Dia bukan badboy kan?"
"Engga kok, dia anak baik-baik. Bahkan sebenarnya dia gamau ada yang tau kalau dia adalah anak Mr.Carney"
"Gue salah ga suka sama dia?"
"Engga. Sebenarnya, dia tuh cuek banget sama cewek. Selama ini, cewek-cewek yang suka sama dia cuma di diemin aja. Gue ga ngerti deh dia kenapa. Cewek yang suka sama dia juga ga terlalu banyak banget sebenarnya, but dia bener-bener cuek sama cewek-cewek itu. Ya masih bisa dihitung pakai jari lah berapa banyak cewek yg suka sama dia selama satu tahun sekolah di sini."
"Gue ga berharap dia bales perasaan gue kok. Gue cuma pengen sekedar kenal dan deket seperti gue deket sama lo. Gue kemarin sempet kenalan kok sama dia, tapi setelah gue sebutkan nama gue dia langsung pergi."
"Yaudah nanti gue deketin deh lo berdua. Gue juga kasian sama sahabat gue itu, gapernah peka sama cewek."
"Yaudah deh, gue balik ya. Gue udah ditunggu kak Malik di depan. Bye kak."
"Bye, see ya!"
***
Dia masih ingat tidak ya denganku? Apa dia sudah melupakanku?
Karna kau tau? Di sekolah tadi saat aku berpapasan dengannya di koridor, aku tersenyum kepadanya dan dia hanya melirikku sebentar, tidak merespon apa pun.
Aku memang tidak banyak berharap karna aku takut, aku takut akhirnya akan menyakitkan.
Dan ya, aku sudah yakin bahwa aku mencintainya. Cinta pertamaku di SMA ini dan di dunia ini.
----------------------------
Duh makin gajelas deh. Maaf yak, maklumi karna disini adalah author yang amatiran. Cuma nyalurin hobby yang suka ngarang aja. Authornya aja masih SMP, hahaha sudahlah lupakan.
Vomment yo.-bini harry
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
RandomSaat kalian jatuh cinta kepada orang yang tak mengenal kalian. Gimana rasanya? Sakit? Oh, pasti! Ini yang kurasakan. Tetapi seiring berjalannya waktu dia mengenalku dan semuanya berubah.