Farell POV
Apa yang kulakukan? Mengapa aku membentaknya? Keterlaluan!
Aku tidak mengerti dengan perasaan ini. Yang kutau, aku sangat kesal saat melihatnya dengan laki-laki itu tertawa lepas di taman kota kemarin. Aku yakin bahwa laki-laki itu adalah kekasihnya.
Arrgghh!
Farell kau sangat bodoh kau tau!?
Dia perempuan!
Camkan itu!
Apasih mau diriku? Aku tak ingin disakiti tapi aku menyakiti orang yang katanya mencintaiku dengan tulus.
Bagaimana bisa dia mencintaiku dengan tulus jika dia memiliki kekasih?
"Rell!" panggil Galen dari ujung koridor.
Aku menoleh dan berhenti berjalan menunggunya yang sedang berjalan ke arahku.
"Maksud lo apa kayak gitu sama Ele?!" bentaknya tiba-tiba.
Hey, sebenarnya dia ini siapanya Elena sih? Apa dia menyukai Elena? Hah, tidak mungkin. Dia sudah memiliki kekasih dan kekasihnya adalah sahabat baiknya Elena. "Apa urusannya sama lo? Lo suka sama dia? Ambil sana, gue gabutuh cewek kayak dia. Banyak cewek yang lebih baik dari dia, dia itu gapunya apa-apa. Cewek yang hanya sok-sokan cinta sama gue." ucapku dingin.
"Lo kenapa jadi gini sih?! Mana Farell yang dulu gue kenal? Mana Farell yang anti banget ngebentak cewek?! Dan perlu lo ingat, Ele beribu-ribu jauh lebih baik dari Viola!" ucapnya sambil menekankan kata Viola.
Aku terdiam. Aku memang punya prinsip tidak akan membentak apalagi sampai bermain tangan dengan perempuan jika memang dia tidak melakukan hal-hal yang sangat aneh.
Viola... Apa Elena benar-benar lebih baik dari Viola? Sedangkan aku melihatnya tertawa sangat lepas dengan lelaki yang kuanggap sebagai kekasihnya. Mereka tak jauh berbeda.
"Kenapa diem? Rell,--" dia menepuk pundak kiriku "--jangan sampai lo sadar saat dia udah capek buat memperjuangkan lo." dan dia pergi begitu saja.
Jangan sampai lo sadar saat dia udah capek buat memperjuangkan lo.
***
Aku pulang ke rumah. Memasuki rumah dengan ekspresi wajah yang datar dan dingin. Inilah diriku jika di rumah. Dingin dan tak pernah berekspresi.
"Farell, kamu udah pulang?" tanya mom berdiri di tangga.
Aku diam.
"Farell... Mom bicara sama kamu."
"Menurut mom gimana? Apa aku belum pulang?" jawabku dengan pertanyaan dan wajahku tetap datar tanpa ekspresi.
Mom tersenyum dan berjalan ke arahku. "Anak mommy galak banget sih. Kamu capek? Udah makan? Mau makan? Mom ambilin ya?"
"Gak."
Aku mendengar helaan napas dari mom. Aku tetap berjalan tak menghiraukan mom dan memasuki kamarku.
Sebenarnya aku tak ingin melakukan hal itu kepada mom, tapi... Argh! Aku bingung. Rasa cintaku terhadap mom sedikit tercampur dengam rasa benciku terhadap sifat mom yang selalu mengekangku seperti dad. Aku tak suka!
Kenapa hidupku selalu seperti ini?
°°°
Tok tok tok!!
"Rell.." panggil dad di depan pintu kamarku. Aku hanya diam. "Dad tau kamu dengar, Rell. Sekarang kamu temui dad di ruang kerja dad. Ada yang perlu dad bicarakan."
Aku memutar bola mataku malas. Aku tau, pasti tentang perusahaan dan perusahaan. Berapa kali aku harus bilang kalau aku tidak suka dunia perbisnisan!
~~~
Aku masuk ke ruang kerja dad tanpa ketuk pintu terlebih dahulu. Aku duduk di sofa, mengangkat kaki kanan ku dan kuletakkan di atas paha kiriku.
"Farell.. Kamu satu-satunya anak yang mom dan dad miliki. Kali ini dad ga akan memaksamu untuk mengambil pekerjaan dibidang bisnis. Dad membebaskan apa maumu."
APA?! OH THANKS GOD!
"Dad serius?" ini pertama kalinya aku menujukan senyum lebarku kepada dad setelah sekian lama aku berekspresi datar. "Dad! Aku sayang sama dad! Love you so much dad!"
"Tapi.."
"Tapi? Hufftt..."
"Tapi.. Kamu harus tinggal di luar negeri, di tempat tante Sarah. Dan kamu boleh kembali ke tanah air jika kamu sudah sukses. Buktikan kepada dad bahwa kamu bisa sukses dengan usahamu sendiri."
"Luar negeri dad? Kapan?"
"Setelah kamu selesai di kelas XI."
"Kenapa harus dad?"
"Kamu mau atau kamu tetap disini dan harus menguasai bidang bisnis?"
Apa yang harus kupilih? Aku masih ingin disini karena suatu alasan. Dan di sisi lain aku ingin menjadi diriku sendiri tanpa kekangan dad. Aku ingin sukses di bidang yang kusukai.
"Bagaimana keputusanmu Rell?"
----------------------------
YOHO!
BAGAIMANA FARELL??
DAN APAKAH SUATU ALASANNYA HINGGA INGIN MENETAP DI TANAH AIR??TUNGGUIN NEXT CHAPTER YO~
VOMMENT~-bini harry
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
RandomSaat kalian jatuh cinta kepada orang yang tak mengenal kalian. Gimana rasanya? Sakit? Oh, pasti! Ini yang kurasakan. Tetapi seiring berjalannya waktu dia mengenalku dan semuanya berubah.