Pagi pun tiba.
Ini hari Sabtu, rasanya berat untuk bangkit dari kasur di hari libur seperti ini.
Tapi, aku ingin menonton pertandingan itu. Aku harus datang! Aku harus memberi semangat kepada kak Galen!
Oke Elena... Hilangkan lem transparant yang ada pada punggungmu itu, sehingga kamu tidak dapat bangkit dari tidurmu!!!
***
Tok..tok..tok..
"Kak Malik.." panggilku.
Lama aku menunggu, tidak ada jawaban. "Kak.." panggilku lagi sambil mengetuk pintu kamar kak Malik. "Kakak..."
Tiba-tiba pintu kamar kak Malik terbuka dan menampilkan wajah bantalnya yang super duper ganteng maksimal. Kalian harus tau bahwa banyak sekali perempuan yang berdatangan ke rumahku hanya untuk melihat kak Malik!
Teman-temanku dulu pun begitu. Mereka banyak yang datang ke rumahku dengan alasan 'belajar bareng ya El!' ya tapi akhirnya... Mereka hanya jejeritan jika melihat kak Malik lewat di depan mereka.
Oke kembali,
"Kenapa?" tanya kak Malik yang sudah mulai pulih. Err.. maksudku sudah tidak terlalu dingin cara pengucapannya.
"Kakak masih marah sama Ele?"
"Gak."
"Kenapa jawabnya singkat?"
"Gapapa."
"Kaakk~"
"Hm?"
"Kakak!"
"Apasih!?"
"Ele...! Malik...! Kalian bertengkar lagi ya? Masalah apa? Sini turun cerita sama mom." ucap mom-ku dari lantai bawah.
"Mau turun?" tanyaku kepada kak Malik.
"Lo mau? Yaudah sana turun, gue mau mandi dulu."
Kak Malik membalikkan badannya, aku menahannya ketika ia ingin berjalan masuk. "Maaf kak, please.."
Kak Malik hanya diam seribu bahasa, tetapi aku dapat melihat sebuah senyuman tipis, sangat tipis hingga tidak dapat terlihat jika kita tidak memperhatikannya.
Aku pun turun ke lantai bawah. Aku menghampiri mom dan mencium kedua pipinya. "Morning mom."
"Morning darl, kamu mau kemana? cantik banget."
"Mau nonton pertandingan basket mom! Sekarang aku mau sungguh-sungguh di basket mom! Aku mau jadi pemain basket yang handal!"
"Good! Yaudah sekarang makan ya, nanti mom suruh kak Malik anter kamu ke tempat pertandingannya ya?"
"Gausah mom, aku dijemput kakak kelasku nanti jam delapan."
"Cewek?"
"Mom, please jangan terlalu overprotective kayak kakak deh."
"Jadi dia cowok?"
"Mom!"
"El, mom hanya bertanya."
"Iyaiya, maaf mom. Aku masih kesal dengan kak Malik mom." ujarku dengan sedikit manja.
"Ada apa dengan anak mom yang tampan itu."
Aku menghela napas "Biasa mom, overprotevtive." ucapku pelan. "Kakak marah sama aku mom cuma karena aku menganggap kakak kelasku seperti kakakku sendiri."
"Maklumi lah sifat kakakmu El. Kakakmu hanya ingin kamu aman, dia sayang sama kamu."
"Tapi mom, ini tuh berlebihan. Bahkan aku sampai saat ini gak pernah pacaran cuma karena kak Malik! Mom tau kan kalau kak Malik dari awal masuk SMP pun sudah pacaran, sedangkan aku? Aku sudah SMA mom! Aku ingin merasakan sedikit kebebasan." celotehku panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
RandomSaat kalian jatuh cinta kepada orang yang tak mengenal kalian. Gimana rasanya? Sakit? Oh, pasti! Ini yang kurasakan. Tetapi seiring berjalannya waktu dia mengenalku dan semuanya berubah.