"Lo Elena kan?" tiba-tiba orang itu membalikkan tubuhnya kearah Ele saat mereka sampai di ujung koridor lantai dua.
Ele menarik napasnya panjang dan menahannya.
Orang itu...
Kak Farell...----------my senior----------
"I..iya kak." jawab Elena tergagap.
"Banyak yang bilang, lo suka sama gue,hem?" tanya Farell dengan muka datar dan nada yang dingin.
Ele hanya diam dengan raut wajah yang sudab benar-benar tegang. Bahkan dia sedang menahan rasa ingin ke toilet saking ketakutannya hingga kedua telapak tangannya basah, ia keringat dingin.
"Sopan banget ya lo! Ditanya sama senior malah diem aja! Punya mulut kan lo!? Punya telinga kan lo!?" sentak Farell membuat Ele menahan air matanya karna ia memang jarang sekali dibentak.
'apa ini sifat aslinya?'
"iya kak, denger kak. Maaf.."
"JAWAB!"
"I..iya kak."
"IYA KAK IYA KAK! CUMA ITU KAH YANG LO TAU!? JAWAB YANG JELAS BODOH!"
"Maaf..." gumam Ele dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Gue bilang, ja-wab dengan je-las! Paham!?"
"Iya kak.. Gu..gue suka sama lo."
"Ternyata gosip itu benar!?" Farell tersenyum meremehkan. "Lo siapa bisa suka sama gue? Lo tau kan gue siapa?"
"Iya kak, tau. Maaf, lo anak mr.Carney kan?" jawab Ele pelan karna dia memang benar-benar ketakutan.
Dan dia bingung, kenapa tiba-tiba koridor lantai dua sepi? Padahal ini baru lima belas menit setelah bel pulang sekolah. Biasanya anak-anak akan pulang setelah setengah jam bel pulang.
"Oh,lo tau? Bagus deh. Semoga lo sadar bahwa lo ga pantes suka sama gue."
*
Elena POV
"Oh,lo tau? Bagus deh. Semoga lo sadar bahwa lo ga pantes suka sama gue."
TES...
Satu tetes air mata yang telah ku tahan sedari tadipun akhirnya keluar menampakkan wujudnya.
Sakit.
Itulah yang kurasakan.
Apa ini sifat aslinya dia?
"Emangnya lo anak siapa sih sampe berani-berani nya suka sama gue? Lo tuh ga pantes buat gue. Lo cewek biasa yang... Ih, muka lo aja jelek! Sok-sok mau suka sama gue?! Punya apa lo mau suka sama gue hah!? Cinta?! HAHA basi lo!--"
Dan sekarang, air mataku sudah berlari-lari untuk keluar. Aku menangis deras.
"--gue tau kalo gue ganteng. Tapi bukan berarti gue ga liat-liat kalo mau milih cewek. Cewek kayak lo apa yang mau dibanggain? Cinta tulus lo? HAHA--"
Cukup kak, sakit kak sakit.
"--gue tau akal busuk lo! Cewek kayak lo gamungkin punya cinta yang tulus--"
Apa? Engga kak, gue beneran cinta sama lo, tulus..
"--cewek kayak lo cuma pengen kepopuleran karna jadian sama gue--"
ENGGAK!
"--cewek kayak lo cuma pengen uang gue kan, iy--"
Plak!
"CUKUP KAK! GUE BUKAN CEWEK KAYAK GITU! LO BOLEH HINA GUE JELEK, SILAHKAN! TAPI GUE JUGA PUNYA HARGA DIRI! GUE GAPERNAH MIKIRIN KEPOPULERAN! GUE GAPERNAH MIKIRIN UANG LO!" teriakku di hadapannya. Sungguh aku benci kejadian hari ini.
"MANA YANG KATANYA LO GAMAU ADA YANG TAU KALAU LO ANAK MR.CARNEY!? MANA?! INIKAH SIFAT ASLI LO?! MANA YANG KATANYA LO BUKAN BADBOY!? OH MUNGKIN LO BUKAN BADBOY, TAPI LO GAPERNAH NGEHARGAIN WANITA! LO GAPERNAH NGHARGAIN PEREMPUAN! HARUSNYA GUE GA PERNAH JATUH CINTA SAMA COWOK KAYAK LO!" aku menunjuk-nunjuk bahunya dan aku pergi berlari dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipiku.
Aku sakit.
Sudah cukup!
Pertahananku untuk mendapatkan cintanya sudah hilang!
Aku membencinya!
Tapi aku tetap mencintainya!
Tapi...
Untuk apa aku memperjuangkan cinta tetapi cinta itu sama sekali tidak ingin diperjuangkan?-----------------------------
Hiho.
Langsung dua lho apdetnyah.Gimanah?
Anehkan?-Wahaha pasti lah thor giman sih author, cerita gajelas.-
Bahahaha, yowesh lah. Semoga ga mengecewakan kalian.
-bini harry
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
RandomSaat kalian jatuh cinta kepada orang yang tak mengenal kalian. Gimana rasanya? Sakit? Oh, pasti! Ini yang kurasakan. Tetapi seiring berjalannya waktu dia mengenalku dan semuanya berubah.