{ f o u r t e e n }

465 54 0
                                    

Kami sudah sampai dirumahku sejak tigapuluh menit yang lalu. Dan setelah mengetahui aku akan memasukkan Josh Connor kedalam tim, Ben terus terusan berbicara bahwa aku tidak boleh memasukkan Josh kedalam tim.

"Astaga, Lex. Kau tidak boleh memasukkan ilmuwan gila itu kedalam daftar timmu. Dia berbahaya. Kau harus cari ilmuwan lain." Ujar Ben. Ia melangkah mondar – mandir dengan wajah khawatir. Aku masih tidak mengerti mengapa Ben tidak ingin aku memasukkan Josh kedalam tim. Memangnya apa yang salah dengan Josh? Memang sejak kami – aku dan Josh – lulus dari senior high school aku hanya mendengar berita Josh dari teman – temanku.

"Uhm, Ben? Tak bisakah kau duduk? Aku mulas melihatmu mondar – mandir seperti itu." ujarku dengan nada bingung. Jess menatap Ben yang mondar – mandir dengan sinis. Ia kesal pada Ben. Karna Ben tidak memberitahu alasan mengapa aku tak boleh memasukkan Josh dalam tim. Sementara Paul, paman Mark dan Dad hanya bisa terdiam.

"Ben yang pintar, lebih baik kau memberitahu alasanmu mengapa kau tampak seperti membenci Josh?" ujar Jess ketus dan masih dengan wajah sinisnya. Ben berhenti. Kemudian menghembuskan nafas panjang. Ia mengeluarkan laptopnya.

"Rob, rumah ini tersedia wifi?" tanyanya pada Dad. Dan Dad mengangguk. Aku pindah posisi menjadi disamping Ben yang duduk diatas karpet. Ia membuka browser dan mengetik 'Josh Connor' di kolom pencarian. Aku tertegun beberapa saat. Sementara wajah Ben menegang.

'JOSH CONNOR MENCOBA MEMBUAT MANUSIA TIRUAN'

'JOSH CONNOR ILMUWAN GILA'

'JOSH CONNOR: AKU RELA MEMBUNUH DEMI MENDAPATKAN HASIL SEMPURNA MANUSIA TIRUANKU'

'JOSH CONNOR MENCOBA MENGHIDUPKAN KEMBALI ORANG YANG MENINGGAL'

Kini aku mengerti. Josh sungguh ilmuwan gila yang nekat. Ben memijat pangkal hidungnya.

"Kurasa kau paham sekarang." Ujar Ben. Aku hanya bisa diam. "Ben, ia pasti punya alasan mengapa ingin membuat manusia tiruan dan menghidupkan orang mati. Apa kau tahu alasannya?" ujarku. Pertanyaan itu tak bisa kubendung. Ben mengangguk kemudian membuka sebuah web. Itu adalah situs resmi Josh dan proyek gilanya. Aku membaca judul situs tersebut.

'SELAMAT DATANG MANUSIA BARU'

Judul yang cukup aneh jika aku tak tahu ia ingin membuat manusia tiruan. Namun kini aku paham maksud 'manusia baru' itu. aku membaca latar belakang proyek gila milik Josh. Dan satu paragraf membuatku paham dengan semua ini. Semua ide gila dan proyek gila milik Josh.

'Kalian pasti mengerti bagaimana rasanya kehilangan. Bagaimana rasanya ditinggal orang yang kau kasihi. Hidupmu hampa, kosong, tiada arah dan tujuan.' Aku menarik nafas setelah membaca paragraf itu. aku pernah merasakannya. Saat aku kehilangan Mom. Aku berusaha mengatur nafas.

'Kini bayangkan jika kalian bisa menghidupkan kembali orang yang telah tiada. Atau membuat manusia tiruan yang sangat mirip dengan orang yang telah tiada. Terutama orang yang pergi itu adalah orang yang kalian sayangi. Kalian bisa melihat mereka kembali. Menyentuh mereka, menyayangi mereka, menjaga mereka tanpa perlu takut mereka akan pergi untuk selamanya. Indah bukan?' aku sontak menggeleng. Itu sungguh tidak indah. Itu menyalahi takdir. Aku tidak melanjutkan membacanya. Aku telah mengerti semuanya. Aku segera mencari alamat kantor atau lab tempat Josh bekerja. 'St. Clair street 57, Littlehampton.' Aku mengingatnya dengan baik.

"Ben, berapa lama jarak yang ditempuh dari Manchester menuju Littlehampton?" tanyaku pada Ben yang kini membelalakkan matanya.

"Kau ingin menemuinya? Kau bercanda." Ujarnya seraya memutar bola matanya. Aku mendengus kesal.

BODYGUARD  [ OneDirection ] - ON HOLD-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang