PROLOGUE

249 7 3
                                    

Lagu Everything has Changed milik Taylor Swift dan Ed Sheeran, mengalun manis yang membuat apartemen yang sunyi ini menjadi lebih hidup.

Lucy yang tengah tertidur, tiba-tiba terbangun, dan mengambil ponselnya yang ada di nakas dan menyentuh layar ponselnya, lalu menempelkannya di telinganya.

"Halo?" Gumamnya dengan suara serak.

"Mbak Lucy?"

Mata Lucy yang awalnya terpejam langsung terbuka.

"Lily? Ada apa?"

"Ga ada apa-apa sih,Mbak. Lily cuman mau bilang, Mbak kapan sih pulangnya? Kita semua udah rindu loh sama Mbak. Apalagi papa, butuh pengganti tuh di kantor." Gerutu Lily di telepon.

Lucy tertawa hambar.
"Yaudah, kamu aja,Li, gantiin Papa."

Terdengar suara dengusan dari Lily.
"Mbak tahu aku ga pernah tertarik dengan bisnis dan segala tetek-bengeknya."

"Anyway,Mbak udah rencana pulang hari ini. Minggu depan kamu married kan?" Kata Lucy.

Jelas terpatri di ingatan Lucy bagaimana Lily,adiknya,membujuknya untuk segera kembali ke Indonesia.

"Yes! Akhirnya! Aku akan jemput Mbak di bandara nanti,oke? Have a safe flight,Mbak!" Seru Lily senang.

"Okay. Bye." Kata Lucy dan memutuskan telepon.

Lucy menatap ponselnya ragu, dan meletakkannya kembali diatas nakas.

Lucy berjalan kearah cermin dan melihat pantulan dirinya.
Seorang gadis berambut coklat tua, berkulit putih pucat, bermata hitam, dan berbibir tipis.

Lucy mendesah.
Sebenarnya, betapa inginnya,Ia agar tidak kembali, tetapi, paksaan dari adik kembarnya itu membuat dirinya tak bisa menolak.
Lucy sangat menikmati kota London ini.
Membuatnya dapat melupakan masalah yang ditinggalkannya di Jakarta.
Kembali ke Jakarta akan membuatnya mengingat, setiap kenangan yang menyakitkan.

Tapi Ia tidak boleh menunjukkan betapa rapuhnya,Ia sebenarnya.
Setidaknya di depan keluarganya, Lucy harus bersikap seolah tak ada masalah yang membebaninya.

Namun,satu hal yang Lucy fatalkan hingga saat ini.
Masih berharap, padahal dirinya tahu, bahwa Ia sudah tak punya pengharapan lagi.

******

Weird?

Vomments?

:)

Playlist for this chapter :
Impossible - James Arthur

IF ONLYWhere stories live. Discover now