Kopi di pagi hari adalah satu-satunya hal yang dibutuhkan Lucy di pagi hari.
Obrolannya dengan Lily tadi pagi, sukses membuat dirinya dan Lily diam-diaman seperti sekarang.
Lucy tidak ambil pusing dengan masalah itu.
lagian, menurutnya adiknya itu terlalu egois dan ingin tahu semua urusan pribadi orang.
Apa keuntungan Lily jika Ia tahu masalah yang didera Lucy saat ini?
Yang ada akan membuat Lily semakin sakit hati; mengetahui bahwa kakaknya sendirilah adalah perempuan yang dicintai calon suaminya.Awalnya, hari ini Lucy berpikir ingin ke kantor, tapi mengingat tubuhnya masih agak meriang, dia memutuskan untuk pergi jalan-jalan saja.
Apartemen Tommy adalah salah satu tempat yang ada di benak Lucy.
Daripada Ia di rumah, membuat memori buruk di kepalanya berputar bagaikan kaset rusak.
Lily sudah berangkat ke rumah sakit tempat Ia berkerja, dan hell please, Ia tidak peduli sama sekali dengan adiknya.Baru saja Lucy ingin memutar kenop pintu, tiba-tiba saja pintu terbuka, dan memunculkan sosok yang paling dihindarinya untuk bertemu.
Nafas Lucy tertahan.
Untuk apa dia kemari?
Yap. Sosok itu. Alex.*********
Alex tidak tahu apa yang dipikirkannya sehingga dia ke rumah ini. Tadi, Ia hanya sekedar lewat di jalan ini, namun tiba-tiba ada hal asing yang muncul di hatinya.
Entah kenapa Ia sangat merindukan Lucy. Entah kenapa, Ia sangat ingin bertemu dengan gadis itu.
Segera Alex memarkirkan mobilnya dan membuka pintu rumah itu. Para satpam dan pelayan sangat mengenal siapa Alex, sehingga mengizinkan pria itu masuk.
Setelah bergumam terima kasih, Alex memutar kenop pintu depan rumah itu, dan langsung melihat sosok yang sangat dirindukannya.
Tubuh Alex sangat ingin merengkuh tubuh Lucy, namun Ia masih sadar, bahwa kini Ia dan Lucy adalah orang yang berbeda.
Alex dapat melihat betapa tegangnya Lucy melihat dirinya yang tengah berdiri di sosok pintu.
Alex dapat merasakan deru napas Lucy karena jarak mereka begitu dekat."Apakah Lily ada?" Kata Alex spontan.
Sesaat Alex merutuki kebodohannya.
Ia kemari hanya untuk Luciana. Bukan Liliana.Lucy mengerjap lalu berdeham.
"Dia sudah berangkat ke rumah sakit," katanya dengan nada ketus.
Ada segelintir perasaan kecewa yang muncul di hati Lucy.
Gadis itu setengah berharap bahwa Alex kemari untuk dirinya. Namun Ia merasa konyol memikirkan hal itu.
Mana mungkin Alex kemari karena dirinya.
Dia akan memiliki istri sebentar lagi. Tidak mungkin dia memikirkan Lucy yang notabene hanyalah kisah dari masa lalunya.
Lagi-lagi kepala Lucy memutarkan memori saat Alex mengatakan bahwa dia menyayangi Lucy ketika di tol bandara kemarin.
Cepat-cepat Lucy menggeleng.
Mungkin Alex hanya terbawa emosi sesaat.Alex yang melihat Lucy menggelengkan kepalanya hanya merasa aneh.
Melihat betapa ketusnya Lucy saat menjawab pertanyaanya membuat pria itu ragu. Bagaimana kalau Ia kemari untuk menyatakan maksudnya bahwa Ia sangat merindukan gadis ini? Alex bergidik ngeri saat membayangkan Lucy akan menamparnya dan memakinya dengan kata-kata super duper kasar dan pedas, plus bawa panci.
Oke, pikiran Alex mulai ngelantur dan makin gila."Lo bisa geser nggak?! Gue mau keluar!" Seru Lucy tajam, yang membuyarkan semua imajinasi yang berputar di kepalanya.
Alex hanya tersenyum kecut dan segera bergeser.
Tidak. Aku harus mengatakannya. Aku harus memperjuangkannya,tekad Alex pada dirinya sendiri.Secepat kilat, Alex langsung menahang pergelangan tangan kiri Lucy yang membuat langkah gadis itu terhenti.
"Le-"
"-Gue mau ngomong sama lo. Empat mata."
*********
Awalnya Lucy akan menolak hal itu, namun akhirnya Ia menyetujui ajakan Alex.
"Pastikan hal yang lo omongin ini penting. Jika tidak, gue akan langsung pergi." Kata Lucy ketus.
Alex menatap dan tersenyum kearah Lucy, yang membuat jantung gadis itu berdegup saat melihatnya tersenyum.
"Tentu. Dan gue rasa, ini lebih penting dari pernikahan gue," balas Alex dan menatap kembali jalanan.
YOU ARE READING
IF ONLY
RomanceLucy, Lily, Alex dan Lucian. 4 orang yang memiliki kisah rumit nan membingungkan. 4 orang yang saling terjebak dalam suatu hal yang bernama perjodohan, dan tak seorangpun dari mereka yang dapat melepaskan diri dari perjodohan itu. Ada Lucy, yang ter...