DILEMMA

113 7 2
                                    

Diam-diam Alex merasa sangat merasa kecewa. Ia sadar bahwa Ia tak bisa memperjuangkan hubungannya dengan Lucy lagi. Kenapa Lucy menyetujui perjodohannya dengan Lucian? Kenapa Lucy tidak mengungkapkan hubungan mereka di depan keluarga mereka? Alex tidak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh Lucy. Hatinya terasa sakit dan menyesakkan karena pada akhirnya, Ia dan Lucy takkan pernah bersatu. Dilema memenuhi hati Alex. Disatu sisi, Ia sangat ingin memperjuangkan Lucy, namun lagi-lagi Lily berkelebat di pikirannya. Gadis itu memintanya untuk tidak pernah meninggalkannya.
Haruskah sesulit ini hanya untuk bersama orang yang kita cintai?

**********

Makanan ini terasa sangat hambar di mulut Lucy. Padahal sebenarnya enak dan menggugah selera. Tapi, karena beban pikirannya yang terlalu banyak, membuat Ia bahkan tak bisa menikmati makanan.

Sedari tadi, Ia sadar bahwa Alex menatapnya dengan tatapan kecewa dari tadi. Lucy tahu, Alex pasti kecewa karena Ia memilih Lucian. Tak tahukah Alex, bahwa Lucy pun ingin bersama dengannya? Karena desakan orangtua lah, Ia melakukan ini. Lagian, Ia tak tega melihat wajah kecewa dari Lily. Seiri-irinya Ia dengan kehidupan Lily, Ia tak tega melihat gadis itu tersakiti.

Lucy mulai memikirkan bagaimana hidupnya nanti. Pernikahannya dengan Lucian akan terjadi 1 minggu lagi, bersamaan dengan pernikahan Alex dengan Lily.
Ia belum siap untuk menikah. Membayangkan bagaimana hidupnya dengan Lucian saja sudah membuatnya mual. Bagaimanapun, Ia sangat tidak menyukai pria itu. Terlalu dingin dan angkuh, menurut Lucy.
Fix, Lucy yakin hidupnya dengan Lucian pasti akan sangat menderita bagaikan di neraka.
Ya, Tuhan kenapa hanya untuk bersama harus sesusah ini?

********

"Besok siang, Lucy dan Lucian, kalian fitting dan foto pre-wed sekalian Mama ngasih undangan ke kalian untuk disebarkan." Kata Rosalina.

Lucy hanya mengangguk lesu.

Lucian hanya menatap Ibunya lalu mengangguk datar.

"Lily dan Alex bagaimana?" Tanya Lily.

"Lusa, sayang." Jawab Delianne.

Lucy menatap Lily dengan sedikit iri. Kenapa harus Lily sih pada akhirnya yang bersama dengan Alex?

*****

Berkas setumpuk langsung ada di meja Lucy, saat Ia ada di kantor. Hanya gara-gara gak datang sehari langsung bertumpuk seperti ini?
Lucy hanya menggelengakan kepalanya.
Namun, Ia sangat senang. Dengan perkerjaan sebanyak ini,Ia tidak akan memikirkan Alex, karena pikirannya akan tersita untuk menyelesaikan perkerjaanya.

Lucy perlahan mulai menganalis satu per satu berkas, dan larut dalam perkerjaanya.

*******

Betapa senangnya Lily di pagi hari ini. Akhirnya, Ia mendapatkan kepastian di pernikahannya. Alex dan dirinya akan menikah. Setidaknya dengan tali pernikahan, Pria itu menjadi miliknya, dan Ia menjadi milik pria itu.

Dengan langkah riang, Lily berjalan masuk ke ruang perawatan bangsal anak untuk melakukan pemeriksaan rutin di pagi hari untuk pasiennya.

"Dokter Lily!" Seru Zack, salah satu anak yang berada di bangsal anak.

"Hai,Jagoan!" Seru Lily dan mulai memeriksa tubuh Zack.
Zack Darmawan adalah seorang anak berumur 7 tahun, dan pengidap kanker leukimia. Terkadang, Lily merasa prihatin pada Zack. Di tubuh sekecil itu harus melawan penyakit mematikan. Tapi melihat Zack yang selalu ceria dan memiliki semangat hidup yang tinggi, membuat Lily sangat menyayangi bocah kecil itu.

"Bagaimana kabarmu, hari ini?" Tanya Lily dan memegang pundak ringkih nan mungil milik Zack.

"I'm fine, doctor. Can I go home?" Tanya Zack dengan binar pengharapan di matanya.

IF ONLYWhere stories live. Discover now