Pukul 2 pagi, dan Lucy masih tidak bisa memejamkan matanya. Dari tadi, Ia sudah membaca buku yang terletak di samping tempat tidurnya, tapi tetap aaja tidak ada rasa kantuk yamg muncul.
Lucy mengambil ponselnya dan mulai berselancar di dunia maya. Ia membuka aplikasi LINE dan mendapatkan begitu banyak notifikasi. Kebanyakan sih ucapan selamat atas pernikahannya. Entah kenapa, Ia merasa takut akan pernikahannya ini. Lucy benar-benar tidak bisa memprediksi hal apa lagi yang akan terjadi. Ia sangat takut, dan ingin menelpon Alex. Tapi ini pukul 2 pagi. Lucy tidak yakin Alex akan menjawab panggilan teleponnya.
But, she should try it right?
Lucy duduk bersandar di dipan tempat tidurnya, sambil memandang langit malam dari jendela yang berada di sampingnya. Tangan kirinya masih menggenggam ponsel yang tengah menempel di telinga kirinya.
"Halo?" Kata Lucy ragu.
"Ada apa Luce?" Jawab Alex dengan nada yang sama ragunya.
"Kamu lagi ngapain? Kok belum tidur?"
"Aku mikirin hari esok,Lu. I don't have any idea, what kind of problem that we will going through,"
"Sama Lex," timpal Lucy dan terkekeh pahit. "Lex. Menurut kamu sampai kapan kita akan seperti ini? "
Alex tertegun. "Maksud kamu?"
"We both know this is wrong. Having affair sama adik ipar sendiri, apa ga gila kedengarannya?"
"Lucy, kita gak salah. Mereka yang terlalu memaksakan kehendak--"
"--Lex, the problem is, mereka gak tau kalau kita berdua saling kenal, saling mencintai satu sama lain. Kalau mereka tahu, mungkin perjodohan ini gak akan terjadi. Bisa jadi, kita berdua yang menikah,Lex."
"Bisa jadi," Alex mengulangi ucapan Lucy dengan nada getir.
"Tapi asal kamu tahu, salah satu dari mereka tahu kalau ada affair diantara kita berdua."Lucy tergelak. "Siapa?"
"Lucian," jawab Alex cepat. "Lucian tahu ada sesuatu diantara kita berdua."
Tubuh Lucy mendadak dingin. Bagaimana pria itu bisa tahu?
"Aku juga ga ngerti, bagaimana Lucian bisa tahu. Tapi, kamu harus berhati-hati sama saudaraku satu itu. Dia ga bisa ditebak."
Lucian tahu. Bagaimana ini?
Lucy merasa Ia harus membuat sebuah keputusan.
"Lex, kita akhiri aja ya? Karena aku melihat gak ada poin yang pantas aku perjuangkan."Ada keheningan yang sangat panjang diantara mereka berdua.
"Semudah itu,Lu? Semudah itu kamu memutuskan semuanya tanpa memikikan perasaanku?"
"Karena aku memikirkan perasaan kita berdua, aku harus ,memutuskannya. Alex, aku tidak mau membuat semua hal menjadi rumit."
"Kita katakan pada satu per satu anggota keluarga kalau kita mencintai satu sama lain, kita--"
"Kau gila Alex! Itu sama saja bom bunuh diri! Kau lupa perasaan Lily bagaimana?"'
"Menurutmu saja," dengus Alex. "Emangmya Lily pernah mencintaiku? Pernikahan kami hanya kontrak."
Mata Lucy membesar seiring lebarmya senyuman yamg Ia miliki. "Kami juga kontrak. Only a year."
"Lucy, kau tau hal gila apa yg ada di pikiranku saat ini?"
"Apa?"
"Kita bisa menikah setelah kita bercerai dari mereka,"
*******
YOU ARE READING
IF ONLY
RomanceLucy, Lily, Alex dan Lucian. 4 orang yang memiliki kisah rumit nan membingungkan. 4 orang yang saling terjebak dalam suatu hal yang bernama perjodohan, dan tak seorangpun dari mereka yang dapat melepaskan diri dari perjodohan itu. Ada Lucy, yang ter...