Part 9

11.5K 986 33
                                    

"Jadi, sebenarnya mereka sudah putus kontrak dengan beberapa perusahaan lain dalam dua bulan belakangan ini. Seperti Mandel dan AIF—konsumen terbesar yang memberikan laba dalam jumlah fantastis. Para investor tidak menyangka jika dua perusahaan tadi juga diputus kontraknya. Kabarnya, karena para investor tidak memberikan dukungan penuh atas pemutusan itu, mereka mengambil alih semua saham dan membiarkan para investor pergi."

Nathan melongo parah dan berdecak kagum. Mengusir para investor adalah sebuah cara bunuh diri terekstrem. Setelah menguasai keterkejutannya dia mengangguk paham atas penjelasan Citra. "Dan akhirnya mereka juga memutuskan kerjasamanya dengan kita? Memangnya kita salah apa?"

Citra menghela napas. "Sudah gue periksa, bos. Tidak ada penyelewengan aturan hitam di atas putih. Kita aman, tapi mereka memutusnya begitu aja. Gue masih cari-cari info tentang pemutusan yang lain."

Nathan mengacak-acak rambutnya. Sejak semalam hingga pagi ini, dia dibuat pusing oleh perkara baru. Pemutusan kontrak dengan perusahaan jasa impor-ekspor ternama dan bonafide di Indonesia merupakan perkara hidup dan mati bagi perusahaan. Sebesar 35% bahan baku material untuk pesawat mereka masih harus diimpor dari Jepang dan Jerman. Hal ini jelas akan menimbulkan kerusuhan di bagian produksi.

"Panggil semua jajaran Direksi. Kita rapat sejam lagi," putus Nathan sambil memijat pelipisnya. Citra mengangguk dan segera kembali ke mejanya untuk mengurus keperluan rapat.

×××

Anggaplah Ana bandel dan sebagainya karena sudah berani keluyuran dua hari pasca operasi kepalanya. Tapi dia suntuk dan ingin jalan-jalan, beraktifitas dan menghirup udara segar yang bersih dari bau obat-obatan. Yah, walaupun udara siang hari Jakarta juga tidak bagus, sih. Tapi setidaknya dia masih bisa jalan-jalan dan menghibur diri.

Mendapatkan perlakuan spesial saat sedang sakit ternyata membuatnya jemu setengah mati. Ana memang jarang sekali mendapatkan perhatian penuh secara gamblang seperti itu, tapi setelah merasakannya ternyata risi juga. Ya Tuhan, kepalanya hanya terbentur sedikit dan dia tidak akan koma karena hal ini, tapi mereka semua bersikap berlebihan. Seperti dia akan mati besok saja. Ana sangat berterimakasih jika mereka semua masih peduli padanya, tapi ya kalau bisa jangan extra seperti itu.

Ana tidak begitu suka jalan-jalan di mal—kecuali untuk main di pusat gim, namun karena ada beberapa barang pribadi yang akan dibeli, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke mal besar di kawasan Jakarta Utara. Sepasukan tante-tante berisik dengan suara melengking melewatinya dan telinganya langsung berdenging. Kepalanya mendadak diserang rasa nyeri berfrekuensi rendah. Ugh.

Pertama, dia mengujungi toko pakaian dalam brand dunia—Ana sih tidak masalah jika dia memakai yang murah sekalipun, toh tidak ada bedanya, hanya saja dia melihat toko itu lebih dulu dibanding toko lainnya. Lalu dia ke supermarket untuk membeli woman's thingy dan juga alat keperluan mandi. Sebelum pulang, dia memutuskan untuk makan camilan lebih dulu.

Dua buah Royal Cheese Tart, tiga buah Caramel Cranberry Pastry, dan segelas Tiramisu Frappe menemaninya untuk istirahat sejenak. Suara anak kecil yang melengking mengalihkan perhatian pengunjung lain. Ana tersenyum kecil karena anak lelaki yang sepertinya berumur 5 tahun itu tidak diperbolehkan untuk makan tart cokelat dan malah diberikan rasa susu oleh ibunya. Dia jadi terlempar ke masa lalu, dimana kenangannya saat umur 5 tahun hanya diisi dengan pertumpahan darah. Tidak menyenangkan seperti anak itu.

Tapi Tuhan selalu tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Jika masa lalunya normal seperti anak-anak lain, mungkin tidak akan ada yang namanya Kapten Athena Dean Ananda sekarang. Jalan hidupnya akan berbeda dengan saat ini. Kehidupannya mungkin akan monoton saja. Ana berterimakasih atas jalan yang Tuhan telah pilihkan untuknya, namun dia tetap tidak bisa merelakan jalan kepergian kedua orangtuanya.

Final Masquerade Series (#1) : No One Needs To KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang