Part 16:

22.2K 951 15
                                    

 Sara merasa kesadarannya melayang begitu jauh. Apa yang terjadi pada dirinya? Mengapa terasa begitu berat untuk membuka kelopak matanya? Tubuhnya juga tidak bisa digerakkan. Sara mencoba mengingat-ngingat apa yang sebenarnya terjadi, namun rasa kantuk yang teramat sangat menyerangnya. Sekuat tenaga Sara mencoba melawan rasa kantuk itu, namun dia tidak berdaya melawannya. Pada akhirnya Sara menyerah dan membiarkan kegelapan itu membawanya.

 

Entah berapa lama kemudian, Sara tidak tahu pasti. Sekuat tenaga Sara memaksakan diri untuk membuka matanya namun tiada yang terjadi. Seolah tubuhnya lumpuh dan tidak mengikuti perintah otaknya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan dirinya dan dimana dia? Sekali lagi Sara berusaha mengingat namun rasa sakit dikepala menghantamnya dengan hebat membuatnya mengerang lirih. Dirasakannya sekelilingnya begitu ribut, dan kepalanya semakin sakit seolah akan meledak. Tak lama dirasakannya sebuah sengatan ditangannya, dan perlahan rasa kantuk sekali lagi mengambil alih kesadarannya.

 

Sara terbangun lagi. Sekali lagi mencoba membuka matanya namun tahu dirinya gagal. Sara tidak memaksakan diri untuk mengingat karena tahu rasa sakit itu akan menyerangnya lagi. Mungkin ini hanya mimpi dan beberapa saat lagi dia akan terbangun, pikirnya tidak yakin. Tak lama, terdengar suara pintu dibuka, dan langkah kaki mendekatinya. Entah kenapa Sara merasa ada yang familier dari orang yang baru datang tersebut. Entah siapakah orang tersebut, yang pasti dia  berada di samping Sara sekarang.

 

 

*************

 

Douglas memandangi Sara yang sekarang ada disampingnya. Sudah sebulan hidup Douglas bagaikan dineraka. Melihat wanita yang dicintainya terbaring tidak berdaya dan Douglas tidak bisa berbuat apa-apa. Mengingat kembali kejadian hari itu membuat hatinya seolah diremas-remas. Ingatan itu masih tercetak jelas dibenaknya ketika Sara terlempar begitu jauh dan berlumuran darah. Masih diingatnya dirinya sendiri berteriak bagaikan orang gila ketika menghambur dan memeluk Sara yang tidak sadarkan diri. Bahkan  sampai sekarang seluruh tubuhnya gemetar mengingat kejadian saat itu.

Satu bulan yang penuh penderitaan bagi Douglas. Hari-hari pertama wanita itu tidak sadarkan diri dan hanya mengerang kesakitan yang membuat Douglas semakin pedih karena tidak bisa meringankan penderitaan Sara. Kecelakaan itu membuat Sara luka dan lecet hampir diseluruh tubuh namun yang paling parah adalah bagian kepala karena ketika tertabrak Sara jatuh dengan bagian kepala dulu. Menurut dokter, itulah yang menyebabkan Sara tidak sadar sampai sekarang.

Ketika pertama dibawa ke rumah sakit, Sara langsung dibawa ke ICU dan dioperasi. Empat jam, empat jam penuh penantian  yang membuat Douglas bagaikan orang gila. Rasa khawatir akan kehilangan Sara membuatnya hampir tidak bisa bertahan kalau saja tidak ada Sean disitu. Pertama Douglas agak ragu untuk memberitahu Sean, namun dia tahu kalau ada sesuatu yang terjadi dengan Sara, anak itu tidak akan pernah memaafkan dirinya.

 Mereka menunggu diruang tunggu menunggu proses operasi seolah menunggu keputusan vonis dari hakim. Badan Sean kaku, ekspresinya begitu datar seolah hidup mati Sara tidak berarti untuknya. Tapi Douglas lebih tahu, itulah cara yang dilakukan Sean untuk menutupi emosinya. Anak itu begitu mirip dengan dirinya. Selalu menutupi emosinya agar tidak mudah dilukai orang lain.

Douglas melangkahkan kakinya mendekati Sean. Ditatapnya Sean dengan dalam, dan meskipun tidak mudah baginya, Douglas tahu dia harus melakukannya. Dia tidak bisa membiarkan Sean menjadi seperti dirinya kelak, begitu takut untuk membuka hatinya kepada orang lain.

Pria ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang