Part 2 : Kembali ke Cascade

27.1K 1.1K 8
                                    

Jika bagi orang lain cinta itu membuat bahagia, bagi Sara cinta malah bagaikan sebuah kutukan baginya. Mencintai tapi tidak pernah terbalas adalah hal paling pedih. Apalagi bila kita tidak dapat melupakan cinta itu. Seolah olah sudah cinta itu sudah tertanam dalam dalam dan tidak bisa dicabut.

Lima tahun lalu, diusianya yang ke 20 Sara telah tumbuh menjadi gadis dewasa. Sejak kecil, Sara selalu mencintai Douglas MzKenzie, tetangganya, seorang pemilik peternakan. Diusia 28 tahun, Douglas telah memiliki peternakan sapi dan kuda terbesar di Wyoming. Selain tampan dan memesona, kekayaannya juga berlimpah sehingga tidak heranlah banyak wanita yang menginginkan Douglas. Namun sikap Douglas kepada wanita sangatlah dingin, bahkan jarang mendengarnya berkencan dengan siapapun.

Sejak usia 6 tahun, Sara sudah mengenal Douglas. Waktu itu, untuk pertama kalinya Sara pindah ke Cascade karena orangtuanya meninggal dan tinggal bibinya, Aunt Tess keluarga satu-satunya. Bibinya bekerja sebagai juru masak pada keluarga Douglas dan tinggal di sebuah pondok kecil disamping rumah Douglas yang juga milik keluarga Douglas yang diberikan sebagai penghargaan atas jasa Bibi Tess selama ini. Meskipun awalnya bibi Tess tidak mau menerimanya.

Saat itu, Sara kecil yang masih sedih karena ditinggal orangtuanya tidak mau berbicara dan sangat pendiam. Dan hanya Douglaslah yang tanpa menyerah selalu menghiburnya, mengajarinya berkuda bahkan menghadiahkannya seekor kuda poni yang diberinya nama Star Lady. Sehingga Sara kecil selalu mengikuti Douglas kemana saja dan Douglas memperlakukannya sebagai adik kesayangannya. Bahkan ibu dan kakak Douglas, Maggie juga sangat sayang kepadanya.

Lama kelamaan tumbuhlah benih-benih cinta dihati Sara. Namun Sara tahu cintanya takkan terbalas, sehingga Sara dengan pandai menutupi perasaannya. Dia tidak ingin karena perasaan ini menyebabkannya kehilangan sikap dan perhatian Douglas. Paling tidak dia masih bisa berada disisi Douglas. Namun biar bagaimanapun harapan kecil tetap tumbuh juga dilubuk hatinya yang terdalam. Harapan agar Douglas  memperhatikannya sebagai seorang wanita.

Namun harapan tinggal harapan, ketika Sara mulai tumbuh menjadi gadis remaja, sikap Douglas kepadanya mulai sedikit berubah. Tidak sehangat dulu lagi, bahkan dia cenderung bersikap sopan kepada Sara, yang mana tentu saja membuat Sara merasakan kehilangan yang amat besar. Bahkan Douglas mengusulkan agar Sara melanjutkan kuliahnya di Houston dengan alasan pendidikan di Houston lebih bagus. Begitulah Sara akhirnya tinggal di Houston dengan paman dan bibi Douglas, Mary dan Carl Cleveland. Disanalah Sara mengenal Tony Cleveland. Waktu itu Sara baru berusia 17 tahun.

" Apakah kamu tidak mau turun? Kita sudah sampai." Suara pria itu menyentakkannya dari lamunannya. Segera Sara turun dari mobil dan untuk pertama kalinya selama 5 tahun ini, dia kembali menginjakkan kakinya di rumah ini lagi.

Tiada perubahan yang berarti bahkan kalau dilihat lagi bahkan hampir sama persis seperti dulu. Yang kurang hanyalah ketidakhadiran Ibu Douglas, Grace MzKenzie. Ibu Douglas meninggal karena kecelakaan pesawat bersama bibi dan paman Douglas waktu berlibur ke London. Hal yang merupakan pukulan besar bagi mereka semua.

Begitu turun dari mobilnya, terlihat bibinya segera datang menyambutnya dan memeluknya. Sara juga balas memeluknya, merasakan rasa berdosa yang sangat besar karena tidak pernah pulang menjenguk bibinya. Meskipun sering mengirim kabar kepada bibinya namun tentu saja lain artinya.

Bibinya seolah mengerti dan menyuruhnya jangan berbicara apa-apa lagi. Segera bibinya membawanya masuk ke rumah Douglas. Bibinya sudah lama pindah ke rumah Douglas karena rumahnya terlalu besar buat mereka sehingga Douglas mengajak bibinya pindah ke sini.

Sebenarnya Sara bermaksud langsung kembali ke Colorado, namun tentu saja hal ini akan membuat orang curiga. Apalagi Sara juga sudah lama tidak melihat bibinya. Jadi Sara terpaksa tinggal minimal 1 minggu. Teringat tadi konfrontasinya  dengan Douglas ketika mengatakan akan pulang ke Colorado besok.

"Masa kan kamu ingin langsung pulang ke Colorado? Apakah kamu sama sekali tidak pernah memikirkan bibimu? Lima tahun kamu tidak pernah pulang menjenguknya. Colorado bukan jarak yang terlalu jauh untuk ditempuh. Bahkan kamu sekarang sudah di Cascade, masakan demi bibimu pun kamu tidak bisa tinggal beberapa hari lagi."Celanya tadi dengan sinis dan melanjutkan lagi

" Atau di Colorado kamu ada kekasih lain? Bahkan suamimu baru saja dimakamkan namun kamu sudah tidak sabar ingin kembali kepelukan kekasihmu."

"Kekasih apa? Kamu jangan sembarangan bicara. Banyak hal yang harus aku urus disana." Sara merasa kesal sekali mendengar hinaannya.Mendengar itu, Douglas mendekatkan dirinya ke Sara dan berbisik lirih,

"Atau ... kamu takut kepada..ku? Aku masih ingat dengan gadis yang dulu merayuku itu, apakah sampai sekarang kamu masih menginginkanku?"

Meskipun Sara gelagapan dalam hati namun  dipermukaan dia terlihat tidak terpengaruh apapun bahkan tersenyum sinis,"Hmmmmpp,jangan membuatku tertawa Douglas. Tinggal ya tinggal, siapa yang takut kepadamu. Namun seperti yang kubilang, aku benar-benar sibuk jadi paling aku cuma tinggal 1 minggu."

"Lega aku mendengarnya," bisiknya mengejek.

Sara tahu dia sedang bermain dengan api. Semakin cepat dia pergi semakin baik. Kalau tidak lama kelamaan rahasianya akan terbongkar. Namun tadi Sara tertantang  oleh ucapan  Douglas dan dengan bodohnya dia menerima tantangan itu.

Bibinya mengantarnya ke kamarnya yang dulu dia pakai waktu menginap disini. Bahkan kamarnya juga tidak berubah sama sekali.

"Kamu pasti lelah, Sara. Istirahatlah dulu, nanti makan malam bibi akan memanggilmu turun. Banyak yang perlu kamu ceritakan pada bibi," katanya sambil tersenyum.

Begitu bibinya keluar dari kamar, Sara baru benar benar merasakan kelelahan yang luar biasa. Kematian Tony, pemakamannya sampai perjumpaannya kembali dengan Douglas benar-benar menguras energi dan pikirannya. Sara hanya bisa berharap semoga  1 minggu ini cepat berakhir.

TBC

Pria ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang