Part 17 bag 2

21.8K 908 15
                                    

Dua bulan  yang lalu,

Houston, Texas

Sara berjalan dengan langkah ringan melewati jalan kecil. Hati Sara bahagia tidak terkira ketika sudah mulai menentukan langkah yang akan ditempuh selanjutnya, sebuah impian yang hampir dilupakannya.

Sara mempunyai sebuah rahasia yang tidak diketahui siapapun selain Chris. Bahkan Chris juga baru tahu sejak tiga bulan yang lalu. Sebenarnya Sara selama tiga tahun terakhir ini mulai menulis cerita roman. Tentu saja secara diam-diam dan tidak diketahui oleh siapapun. Pertama kali Sara menulis hanya karena iseng dan ingin menumpahkan emosinya saja. Namun, belakangan Sara mulai merasakan ketertarikan untuk lebih serius  dan akhirnya dengan penuh perasaan menyelesaikan cerita yang ditulisnya. Sara yang tidak yakin akan hasil tulisannya akhirnya  meminta saran Chris. . Dan dua minggu yang lalu Sara baru saja mengirimkan karya pertamanya ke salah satu penerbit yang disarankan Chris.  Tadi baru saja Sara habis bertemu dengan editor yang ingin menerbitkan hasil karyanya tersebut.

Pertemuannya tadi dengan editor yang menerima contoh naskahnya juga sangat lancar. Setelah menganjurkan Sara agar mengubah beberapa bagian, editor tersebut mengatakan akan segera menerbitkan naskah Sara yang dirasanya sangat menarik. Tentu saja Sara pada mulanya sulit percaya, namun ketika editor tersebut menyakinkannya bahwa naskah yang dikarangnya sangat menarik, Sara barulah yakin akan kemampuan dan karyanya.

Sebulan yang lalu, Sara tidak pernah membayangkan akan berencana untuk pindah ke Houston, tempatnya kuliah dulu. Ketika Chris mengajaknya berlibur ke peternakan keluarga Harrison bersama Sean, Sara hanya menginginkan refreshing dan suasana ramai agar tidak selalu teringat dengan Douglas yang mana sudah tiga bulan lewat sejak terakhir mereka berpisah.

Namun, Sara tidak menyangka ternyata kedatangannya ke Houston membawa banyak pengaruh baik untuknya dan juga Sean. Karena banyak anak-anak seusianya, Sean juga mempunyai banyak teman baru dan terlihat lebih riang. Meskipun sekarang mereka masih tetap tinggal di rumah keluarga besar Harrison, Sara telah mempunyai rencana untuk mencari rumah yang cocok dan berencana untuk benar-benar tinggal di Houston.

Ranchnya di Colorado Springs telah dijualnya saat datang ke Houston. Setelah berpikir matang, Sara merasa biar bagaimanapun akan lebih baik baginya dan Sean menempati suasana baru agar dapat menghapus bayangan masa lalu yang suram. 

Setelah pertemuan dengan penerbit tersebut selesai, Sara berpikir untuk  mencari cafe sambil bersantai sejenak. Lagipula Sean ikut dengan Jack Harrison dan keluarganya ke pantai hari ini, jadi Sara tidak perlu buru-buru pulang ke rumah.

Sara tersenyum ketika memikirkan cafe yang sering dikunjunginya ketika masih di college. Cafe yang tenang, sempurna untuk para mahasiswa-mahasiswi yang ingin belajar. Sebuah cafe kecil yang agak kuno lagipula dengan musik klasik yang dialunkannya selalu mampu menghadirkan suasana damai untuk Sara. Tanpa pikir panjang lagi, Sara melangkahkan kakinya lebih cepat lagi menuju River Oaks Coffee House.

Setelah memesan secangkir caffee latte, Sara duduk di sudut ruangan sambil membuka tulisannya yang masih belum selesai. Baru saja Sara hendak memulai bekerja ketika matanya menangkap sosok yang dikenalnya bahkan pernah menjadi sahabatnya. Diane, bisiknya lirih. Bukankah dia berada di Paris?

Diane sendiri tidak melihatnya dan memilih sebuah meja yang agak jauh dari Sara. Ketika Sara ragu antara ingin menyapanya atau tidak, mata Sara membelalak melihat siapa yang muncul kemudian. Dengan cepat Sara menundukkan kepala serta mengangkat salah satu buku yang dibawanya agak lebih tinggi untuk menyembunyikan wajahnya.

Pria ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang