2

3.2K 253 0
                                    

CHOI SEUNG HYUN

Jam istirahat berbunyi, namun aku tidak berniat sekalipun untuk menjemputnya dikelas dan mengajaknya makan siang bersama. Jujur saja aku kesal, bukan karena ia menabrak Shin Min Ah, namun ia seperti tidak memiliki tata krama. Sekalipun itu bukan salahnya, tapi apa salahnya untuk meminta maaf.

Aku membuka kotak bekalku yang sempat ia berikan tadi pagi. Eomma-ku tak pernah sempat untuk membuatkan makan jadi Eomonim suka membuatkan dua kotak bekal yang dibawa Gyunnie setiap harinya. Aku makan dalam diam dibawah pohon halaman belakang sekolah. Sedikit menjernihkan pikiranku sejenak.

"Boleh aku bergabung disini?" Membuat aku menoleh.

"Oh, ya tentu." Ucapku dan menggeser tubuhku. Ia duduk disampingku. Sial, cantik sekali.

"Mana Sung Gyu, kalian terbiasa bersama bukan?" Tanyanya. Aku hanya menggeleng.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Kami bertengkar."

"Hm, apa ini karenaku?"

Aku tak menjawabnya. Ia terdiam, dan menghela nafas.

"Aku tidak bermaksud untuk membuat kalian bertengkar. Maafkan aku, apa Sung Gyu marah karena aku menabraknya?"

"Tidak. Bukan seperti itu, namun lupakanlah..." Kataku, ia pun mengangguk.

"Sepertinya aku harus pergi dulu. Hm, sampai jumpa" Ucapku terburu, aku tidak bisa menahannya lagi. Berada di dekat Shin Min Ah bisa membuatku gila. Kurasa aku harus memeriksa jantungku ke dokter spesialis sekarang.

Tapi, apa Gyunnie sudah memakan bekalnya? Dia suka lupa untuk makan siang. Aku hanya tidak ingin, maag nya kambuh.

LEE SUNG GYU

Hari ini sekolah dipulangkan lebih awal karena guru-guru rapat. Aku melangkahkan kakiku, entah kemana. Karena aku dan Tabi bertengkar maka aku memilih untuk pulang menggunakan bus. Bahkan rencana makan es krim pun batal. Padahal aku sudah membayangkan es krim coklat yang dingin dan er.. Aku ingin es krim!

Kring.

Suara itu membuat aku menoleh dan mendapati Tabi dengan sepedahnya mendekat kearahku. Ia berhenti disampingku membuat aku bingung. Apa dia lupa kalau kita sedang bertengkar?

"Kenapa kau pulang duluan,hm? Naik cepat!" Ucapnya membuat aku mengerutkan dahiku tak mengerti.

"Kita kan sedang bertengkar?" Ucapku nyaris seperti pernyataan.

"Oh,ya? Aku tidak merasa begitu. Ayo naik, bukannya kau ingin beli es krim?" Tanyanya sambil menepuk kursi penumpang. Aku pun tersenyum dan segera duduk dibelakang dan memeluk pinggangnya.

**

"Tadi aku berbicara dengan Shin Min Ah." Ucap Tabi membuat aku tak jadi memasukan sendok es krim ke dalam mulutku.

"Oh,hm. Benarkah?" Ia mengangguk sambil tersenyum.

"Dia cantik, menyenangkan, entahlah. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padanya."

"Ergh, selamat kalau begitu."

"Kau seperti tidak senang?" Tanyanya, seperti menangkap nada suaraku yang tidak seperti biasanya.

"Tentu saja aku senang! Apa perlu aku mencari informasi tentang kriteria pria idaman Shin Min Ah?" Tanyaku berpura-pura antusias.

"Ide bagus!" Ucapnya menyetujui ucapanku.

"Baik, akan kulakukan..." Ucapku dengan suara sedikit bergetar.

Bahkan membayangkan ia berada disekitar wanita lain. Membuat aku gila.

Heartbreak [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang