9

1.8K 191 5
                                    

LEE SUNG GYU

Aku menekan tombol channel pada remote asal. Tidak ada satupun acara yang menarik perhatianku. Satu kata, membosankan. Ternyata tidak sekolah itu juga membosankan didukung dengam acara TV yang gak ada bagus-bagusnya. Aku melirik jam dinding. Ternyata sudah jam tiga sore dan kayaknya belum ada tanda-tanda Tabi bakal pulang.

Ding dong~~~

Aku mengerutkan dahiku, seketika sebuah senyum menghiasi wajahku.

Pasti itu Tabi.

Dengan sedikit berlari aku meraih knop pintu.

"Tabi-ya, aku kira kau tidak akan datang!" Ucapku dan menatap wajah Tabi, ergh atau bukan.

"Hai." Ucapnya sambil tersenyum kearahku, aku hanya tertawa garing menanggapinya.

"Boleh aku masuk?" Tanyanya, aku menggaruk tengkukku gatal.

"Ergh, boleh sih, tapi tidak ada siapa-siapa sekarang." Ucapku, ia masuk ke dalam rumahku lalu membalikan badannya.

"Sekarang ada aku dirumahmu." Ucapnya dan aku hanya tertawa pelan, bingung.

**

"Cuma air putih, aku belum belanja bulanan." Ucapku lalu menaruh segelas air putih di meja.

"Oh, ya. Terimakasih." Balasnya.

Dan hening, aku mengamati pria yang ada dihadapnku dengan bertanya-tanya. Seorang Youngbae, atau yang dikenal sebagai Taeyang datang ke rumahku, untuk apa? Kita bahkan tidak dekat, oh ya mungkin sekali aku meminta bantuannya saat itu karena aku merasa hopeless sekali. Jangan bilang, kalau dia kegeeran setelah itu.

"Sebenarnya aku kesini, cuma mau tau kenapa kamu gak masuk sekolah." Ucapnya tiba-tiba membuat aku mengerjapkan mataku berulang kali.

"O-oh, gapapa kok. Cuma kurang enak badan, jadi gak masuk." Ucapku kaku. Sial, kenapa jadi canggung begini.

"Oh gitu, kalau besok masuk gak?"

Dia kenapa sih?

"Kayaknya sih masuk."

"Oh, ok." Ucapnya.

"Jadi kau kesini cuma buat menanyakan keadaanku?" Tanyaku bingung, ia nampak gelagapan.

"Eh, bukan begitu. Aku ingin bilang kalau, tunggu. Itu ada sesuatu di rambutmu"

Ia bangkit dari posisinya, mendekatkan tubuhnya kearahku. Aku bisa merasakan deru nafasnya dari jarak beberapa senti dari wajahku. Pipiku memanas.

BRAK!

Kami menoleh ke sumber suara dan mendapati Tabi berada di depan pintu sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Ia berjalan cepat kearahku dan dalam gerakan cepat meninju Youngbae.

"TABI!" Pekikku kaget.

"Kau apakan dia, huh?" Tanya Tabi dengan sinis, bahkan matanya menunjukkan kebencian.

Younbae mengusap darah di sudut bibirnya lalu tersenyum sinis.

"Apa-apaan sih, kalian?!" Tanyaku tak mengerti.

"Kau mau tahu ada apa?" Tanya Tabi dengan nada tinggi. Aku mengangguk cepat.

"Dia!" Pekik Tabi sambil menunjuk kearah Youngbae yang masih berada dilantai.

"Hanya ingin memanfaatkanmu, kau tahu? Dan aku sarankan untuk tidak dekat-dekat dengan dia, arrachi?" Tanya Tabi sambil menatapku,serius.

"Tapi kita tidak melakukan apa-apa, Tabi." Ucapku bingung membuat Tabi berdecak.

Heartbreak [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang