18

2.2K 182 13
                                    

CHOI SEUNG HYUN

Aku mengusap rambutku kasar, raut wajah kesedihan itu masih terbayang dalam benakku. Aku masih ingat bagaimana ia menahan tangisnya saat aku memberikan undangan pernikahanku. Ia berusaha nampak tegar seperti biasa. Namun aku melakukan itu semua agar aku tahu bahwa ia memang memiliki penyakit yang disebut alter ego itu. Namun nyatanya, aku meninggalkannya di depan gedung apartemennya di kegelapan.

Aku brengsek? Anggap saja begitu.

Asal kalian tahu, aku tidak benar-benar kembali ke Korea. Hampir seminggu ini aku berada di Jepang, tidak sepenuhnya untuk mengawasi gerak-gerik Gyunnie tapi juga mengurusi proyek kerjasamaku dengan Kitoru. Untungnya, ya untungnya Min Ah disibukkan dengan jadwal pemotretannya. Jadi dia tidak perlu jadi security ataupun bodyguard mendadakku. Hari ini aku dijadwalkan meeting dengan Kitoru. Aku harap Kitoru membawa Gyunnie.
Aku melirik jam tanganku, jam menunjukan pukul enam lewat lima belas menit. Seharusnya, Gyunnie sudah keluar daritadi namun ini kenapa dia belum keluar juga ya? Atau terjadi sesuatu di dalam apartemennya?

Tepat saat aku memikirkan hal-hal negatif tentang Gyunnie di apartemennya, aku mendapati sosok familiar keluar dari gedung apartemen tersebut. Ia berjalan kaki disisi trotoar menuju halte bus.

Bagaimana aku bisa tahu? Untuk seminggu ini aku mengikutinya, anggap saja aku stalker. Aku tidak perduli. Namun aku hanya ingin memastikan kalau kehidupan delapan tahun belakangan ini tanpaku, dia tetap bahagia dan sehat.

Aku mengendarai mobilku secara perlahan dan mengikutinya dari belakang, untung saja kaca mobilku lumayan gelap jadi dia tidak mungkin curiga. Namun tunggu, kenapa dia berbelok ke arah kanan? Bukannya halte bus di sebelah kiri. Tepat saat ia berbelok ke sebelah kanan, aku berusaha memacu mobilku dan anehnya dia sudah menghilang dari sudut pandangku.

Loh?

"Aggashi, buka kacanya." Ucap seseorang sambil mengetuk pintu mobilku.

SIAL ITU GYUNNIE.

Jangan bilang kalau dia sadar belakangan ini diikuti olehku?!

Ia semakin cepat mengetuk kaca mobilku, dengan berat aku menghela nafas panjang dan membula kacanya. Hancur sudah reputasiku sekarang.

"Tabi?! Eh, maksudku Seunghyun?" Pekik Gyunnie kaget. Aku hanya tertawa canggung sambil mengusap tengkukku yang sama sekali tak gatal.

"Mau bareng?"

LEE SUNG GYU

"Jadi kau benar tidak mengikutiku, kan?" Tanyaku bingung.

"Huh? Mengikutimu, untuk apa? Aku hanya tak sengaja lewat sini lalu melihatmu. Apa itu salah?"

Tidak, hanya saja sebuah kebetulan.

"Iya juga sih, lagian kau kan mau menikah sebentar lagi dengan Min Ah." Lirihku sambil menatap jalanan tanpa minat.

Tidak ada lagi percakapan yang tercipta, entah memang karena Tabi yang bersikap bodo amat atau memang tidak mendengar jawabanku. Namun semakin aku melihat wajahnya, apalagi dalam jarak sedekat ini membuat lubang dihatiku semakin mengaga besar.

Sakit.

Dan butuh proses lama untuk menyembuhkannya.

Selama delapan tahun hidup tanpanya kau bahkan masih mencintainya, Sung Gyu. Kau tidak akan pernah berhenti mencintainya, entah kenapa aku tidak pernah tahu.

Yung Kyu seakkan mengetahui isi hatiku yang sebenarnya. Aku hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

"Kita sudah sampai." Ucap Tabi padaku.

Heartbreak [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang