19

2.4K 179 13
                                    

LEE SUNG GYU

Aku duduk menyandar pada pintu kamarku dan menelungkupkan kepalaku diantara lipatan kakiku. Aku menangis, entah untuk berapa lama. Hingga ponselku bergetar, untuk kesekian kalinya dan karena kesal aku mengangkatnya.

"Apa!?" Tanyakku galak, tak perduli siapa yang menelponku sekarang.

"Bisa bukakan pintu, untukku?" Tanya orang itu disebrang sana membuat aku terdiam untuk beberapa saat.

"Gyu-"

"Maaf, kurasa kau salah sambung."

"Aku tahu ini kau, jangan mengelak. Aku mendapatkan nomormu dari Kitoru, dia tidak mungkin membohongiku." Kata Tabi.

"Aku sedang tidak ingin diganggu, bisa kau berbicara lain kali saja?" Mohonku padanya dengan nada malas.

"Aku tidak berniat mengganggumu."

"Tapi aku merasa terganggu."

"Kalau begitu jangan merasa terganggu." Ucapnya membuat aku jengkel.

"Aku tutup teleponnya."

"Jangan!" Ucapnya histeris membuat aku sedikit kaget.

"Jangan, kalau kau tidak ingin menemuiku karena kau habis menangis dan tidak ingin kelihatan lemah tidak apa. Asal kau dengarkan aku berbicara, kau tidak perlu menjawabnya. Hanya perlu mendengarku berbicara. Aku mohon."

Aku menghela nafas panjang sebelum mengiyakannya.

"Mianhae," Ucapnya membuat hatiku sedikit mencelos, maaf itu terdengar tulus bagiku.

"Mian, karena selalu membuatmu sakit bahkan untuk waktu yang lama. Mian, karena aku baru menyadari ini terlalu lama. Mian, karena setiap hari yang aku lakukan hanya untuk mencarimu. Mian, karena setiap aku mencoba melupakanmu, aku tak bisa dan takkan pernah bisa."

Ia terdiam untuk beberapa saat sebelum melanjutkan ucapannya.

"Aku berusaha mencobanya, namun hatiku menolak. Karena nyatanya, seberapa besar pun aku berusaha melupakanmu dari otakku juga hatiku, memori dan rasa itu tersimpan rapi disudut yang bahkan sulit terjangkau sekalipun. Persis seperti saat kau menyimpan satu benda favoritmu di sudut lemari tapi kau terus menerus membukanya kembali. Itu yang aku rasakan."

Sekali lagi, ia terdiam.

"Aku, Choi Seunghyun, laki-laki bodoh yang tak pernah menyadari bahwa ada wanita yang tulus mencintainya. Aku, Choi Seunghyun, pria yang naif karena selalu menyangkal kalau aku memiliki perasaan yang sama dengan wanita itu. Bukan apa, dia hanya tidak ingin merusak persahabatan yang terjalin diantara mereka. Bukan apa, dia hanya tidak mau ketika hubungan ini tidak berhasil, dia tidak ingin kehilangan sahabatnya. Tapi,"

Aku bisa mendengar ia menghela nafas panjang.

"Hari ini, aku ingin menelan semua rasa takut itu. Aku ingin menatap masa depanku dengan menggandeng seseorang yang pantas dan sanggup untuk diperjuangkan dan memperjuangkan. Seseorang yang dapat dijadikan sebagai teman, sahabat, pacar, adik dalam satu paket lengkap. Bukan seseorang yang sempurna fisik, tapi sempurna hati. Yang bisa melengkapi aku, sebagaimana aku dapat berusaha melengkapinya. Jadi, Lee Sung Gyu, maukah kau berpacaran denganku?" Tanyanya membuat air mataku kembali mengalir.

"Kenapa?" Tanyaku dengan serak.

"Kenapa disaat kau akan menikah dengan orang lain, kenapa disaat kau sudah dimiliki orang lain kau baru menyatakannya? Kenapa tidak sejak dari dulu kau mengatakannya? Kenapa ketika aku baru merasakan sakit hati dan menghilang selama delapan tahun kau baru mengatakannya? Dan sekarang kau memintaku untuk jadi pacarmu disaat kau sudah memiliki calon istrimu. Cukup, aku bukan boneka yang bisa kapan saja kau permainkan. Aku lelah, tidakkah kau mengerti itu?" Tanyaku histeris, namun yang kudengar ia hanya tertawa kecil.

Heartbreak [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang