7

2K 206 9
                                    

CHOI SEUNG HYUN

"Aduh!" Pekikku saat ia menjitak kepalaku keras.

"Wae?" Tanyaku kesal sambil mengusap kepalaku.

"Kau kira menikah segampang itu? Aku tidak akan menikah dengan orang yang tidak mencintaiku, begitu juga sebaliknya! Pernikahan itu bukan main-main tau tidak? Lagian kita ini masih SMA. Aku kan hanya berandai-andai, kenapa kau jauh sekali sih pemikirannya? Lagipula, Min Ah saja belum kau dapatkan sok ingin melepaskan. Kau ini lelaki atau bukan sih, sudah menyerah begitu saja?" Tanyanya sebal lalu melangkahkan kakinya entah kemana.

"Dasar, perusak suasana." Lirihku pelan ketika ia meninggalkanku di ruang tamu sendirian.

Aku memandang televisi tanpa minat dan masih merenungi perkataan Gyunnie beberapa menit lalu. Apa aku akan bisa hidup tanpanya? Hampir semua yang aku lakukan setiap harinya, kulakukan bersamanya. Aku menghela nafas panjang sembar menyandarkan tubuhku di sofa.

Sayangnya, untuk membayangkan Gyunnie tak ada dikehidupanku rasanya sakit.

LEE SUNG GYU

Aku meneguk air putih dingin itu dalam sekali teguk, berusaha menetralkan detak jantungku. Jujur saja, aku senang ketika Tabi memprioritaskan aku pada akhirnya. Namun aku tahu, hatinya tak pernah mencintaiku sebagaimana aku mencintainya. Lebih baik cintaku bertepuk sebelah tangan daripada ia memaksa dirinya untuk mencintaiku padahal hatinya untuk orang lain. Sungguh, itu akan jauh lebih menyakitkan.

"Gyunnie, aku rasa aku harus pulang sekarang." Ucapnya membuat aku kaget dan segera menoleh kebelakang, namun tanpa aku tahu dia sudah berada tepat dibelakangku membuat aku menabrak dada bidangnya dan terhuyung kebelakang. Dengan sigap, ia memelukku--lebih tepatnya posisi kami yang seperti berpelukan.

"Gwenchana?" Tanyanya begitu dekat dengan wajahku. Bisa kurasakan wajahku memanas.

"N-ne. Yasudah, hati-hati." Ucapku tanpa melihat wajahnya. Ia berdeham pelan.

"Kau hati-hati di rumah, kalau ada apa-apa, panggil aku. Jangan nyalahkan kompor, jangan main dengan benda tajam, cuci kaki, cuci muka, tidur. Arrachi?"

"Arraseo, eomma." Kataku menggodanya membuat ia mendesis pelan dan mengacak rambutku sebelum benar-benar pergi dari rumahku.

CHOI SEUNG HYUN

Aku mengantar Gyunnie hingga ke kelasnya, lalu pergi ke kelasku. Di tengah jalan, aku mendapati Min Ah menatap kearahku namun aku berpura-pura untuk tidak melihatnya. Aku melewatinya begitu saja.

"Seunghyun," Panggilnya, membuat langkahku terhenti.

"Oh, annyeong Min Ah. Sejak kapan kau disitu?" Tanyaku bodoh sambil menggaruk tengkuk yang sama sekali tak gatal.

"Jangan berpura-pura, kau menghindar dariku kan? Kenapa? Apa aku punya salah denganmu?" Tanyanya dengan wajah sedih, aku menelan ludahku kasar.

"A-aniyo. Begini, belakangan ini aku sangat sibuk dan ya, aku sama sekali tidak menghindarimu sungguh." Ucapku.

"Jangan berbohong, aku tahu. Ini semua karena Sung Gyu kan? Dia cemburu kalau aku dekat denganmu? Bukan begitu?" Tanya Min Ah membuat aku mengerutkan dahiku.

"Kenapa Gyunnie? D-dia cemburu? Becandamu tidak lucu, sumpah."

Min Ah tertawa sinis, entah mengapa dia seperti bukan Shin Min Ah yang aku kenal.

"Bahkan, orang awam pun tau kalau dia mencintaimu, Seunghyun. Dari cara dia menatapmu dan berbicara denganmu, berbeda ketika ia berbicara dengan teman lelaki lainnya. Lagipula memangnya kau pernah dengar dia suka dengan seseorang sekali saja? Kurasa tidak. Karena apa? Dia mencintaimu." Ucap Min Ah membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat.

Heartbreak [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang