16

1.9K 186 10
                                    

CHOI SEUNG HYUN

Semenjak hari itu, aku tidak pernah melihatnya dalam jarak pandangku. Ia benar-benar pergi dan menghilang seakkan tak pernah hadir dalam kehidupanku.

Sesekali, aku mencarinya ke seluruh penjuru sekolah saat istirahat, namun nihil. Dia tak bisa kutemukan dimanapun, di sudut sekolah manapun.

Sesekali, aku menanyakannya pada teman-temannya, namun mereka seakkan tak perduli atau mereka menjawab seolah mereka benae-benar tidak tahu.

Sesekali, aku mengetuk pintu rumahnya untuk bertemu namun hanya eomonim yang setia menjawab dengan berbagai alasan tak masuk akal. Seperti, 'Gyunnie sedang tidur'; 'Gyunnie sangat sibuk, sedang mengerjakan tugas sepertinya.':'Gyunnie sedang tidak dirumah.'

Sesekali, aku ingin memutar waktu kembali dan tidak mengiyakan permintaanya.

Sekali saja, apa tidak ada lagi kesempatanku?

Gyunnie, bahkan aku masih memanggilnya dengan sebutan itu sekalipun ia memintaku untuk menghapusnya dari kehidupanku. Menganggap bahwa dirinya tak pernah hadir dalam hidupku.

Dan itu sulit, karena nyatanya aku tak pernah bisa untuk melakukannya.

"Hei Seunghyun, kenapa kau diam sekali? Lagi sariawan, kah?" Tanya Jiyong, berusaha melucu, kurasa.

Aku tersenyum singkat.

"Ani, gwenchana. Hanya beberapa tugas yang menyita waktu tidurku."

"-atau karena memikirkan Sung Gyu?" Sambung Taeyang tanpa menatap wajahku.

Seketika suasana menjadi canggung.

"Apa maksudmu?" Tanyaku dengan suara gemetar, seakkan yang dia ucapkan benar namun aku berusaha menyangkalnya.

"Orang bodoh pun tahu, penyebab Sung Gyu menghilang tanpa sebab karena kau."

"Apa-apaan?!" Tanyaku, ketika ia dengan sengaja menyulut emosiku.

"Hei, sudahlah. Ini kesekian kalinya aku melihat kalian bertengkar karena Sung Gyu." Ucap Daesung dengan nada jengah.

Aku menghela nafas panjang berusaha tidak mengundang keributan kali ini. Lagipula ada Min Ah yang sesekali melirik kearahku, seakkan ingin tahu penyebabku bertindak kasar kepada teman-temannya tadi.

"Cih, bahkan kau masih memikirkan perasaan Min Ah disaat Sung Gyu menghilang tanpa kejelasan seperti ini? Dasar pengecut. Kau bahkan tidak bisa membedakan mana prioritasmu yang sebenarnya." Ucap Taeyang lalu bangkit berdiri sebelum aku memukul wajahnya jika tidak ditahan oleh Jiyong.

"Hentikan, Seunghyun!" Pekik Min Ah membuat aku menoleh dan menghempaskan Jiyong dengan kasar dan meninggalkan kantin dengam segera. Tidak perduli dengan Min Ah yang berteriak, memintaku untuk berhenti.

Aku membutuhkan waktu untuk sendiri, saat ini juga.

**

Entah kapan terakhir kali aku membiarkan diriku merokok lagi setelah sekian lama.

Terakhir, seingatku, aku membiarkan tubuhku mengonsumsi benda ini lagi saat seseorang yang bahkan tak pantas kusebut sebagai ibu, melarangku untuk bertemu Gyunnie tanpa ada alasan yang jelas.

Dan sekarang, aku merokok karena akhirnya bisa dibilang cita-cita ibuku membuat aku dan Gyunnie tidak berhubungan lagi, berhasil.

Aku kehilangan Gyunnie, seseorang yang memiliki arti lebih dalam hidupku.

Entah sudah berapa batang rokok yang kuhisap, aku tak perduli.

Sekalipun aku mati karena rokok, apa akan ada seseorang yang perduli?

Heartbreak [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang