chapter 6- LOSER

1K 83 0
                                    


Kami belum menemukan nya. Mengapa mencari seorang pengkhianat saja sulit . Bukan sulit , dia hanya terlalu pintar dalam menyembunyikan identitas nya yang sebenarnya.

Hari ini, Aku Dan alice berkuliah. Yah, Dia menemaniku berkuliah di rumania university. Kami akan lebih teliti dalam mencari siapa pecundang itu.

" kita berada di kelas yang saja pagi ini " sahut alice.

Aku mengangguk setuju. Yap benar, pagi ini Aku Dan alice mempunyai kelas yang sama. Yaitu sastra russia. Kami juga sekelas dengan justin, mellisa, Dan austin.

Entah mengapa perasaanku selalu tak enak. Aku Dan alice harus terlihat akrab. Dan Kami Tidak boleh terlalu dekat dengan austin maupun justin.

Kami masuk kedalam kelas, menggandeng tangan Kami satu sama lain. Pandanganku mengelilingi seisi ruangan. Entah mengapa Aku begitu yakin bahwa pecundang sekaligus pengkhianat itu berada di kelas ini.

Seseorang memandangku tajam,
Dia... mellisa. Mengapa pandangan nya seperti itu? Aku tak pernah melihat pandangan seperti itu.

Seperti.... marah, dendam, kebencian.. ah! Mellisa Tidak mungkin seperti itu.

Aku duduk bangku paling tengah - disamping mellisa- bersama alice.

" kau baik-baik saja? " Tanya alice.

Aku terkejut, Aku rasa Aku terlalu menatap mellisa dengan seksama.

" ah, yeah.. I'm okay" balasku dengan gelagapan.

Justin dan austin memandang ku dengan tatapan khawatir. Mereka tidak mungkin menghampiriku , karena aku telah mengancam mereka untuk tidak terlalu dekat dengan ku.

" kau telah menemukan nya ?" Tanya alice dengan berbisik di telingaku.

" entah"

" aku curiga dengan wanita yang duduk di sebelahmu" bisik alice .

" sebelah ku ? Yang duduk di sebelahku 'kan kau!" Sahutku .

" bodoh , maksudku sebelah kanan mu " bisik nya .

Aku menoleh , mellisa ...
Aku juga merasa asing dengan mellisa yang sekarang . Apakah dialah pengkhianat itu ?

Oh elle , buang semua pikiran buruk mu itu . Mellisa itu sahabatmu. Dia tak mungkin bertindak seperti itu.

" mellisa" entah suara siapa tergiang di otak ku.

Lelaki ... lelaki itu selalu menyebut nama mellisa. Membuat kepalaku perlahan-lahan merasa pening.

" mellisa!" Lelaki itu semakin berteriak di otak ku.

" MELLISA!!!"

.......... DARK !

Bumi semaking gelap, tak ada sedikitpun cahaya yang meneranginya. Bahkan , matahari merasa tidak sanggup untuk bersinar.

Bau-bau busuk ini .. menusuk hidungku. Tapi , aku tetap berjalan menelusuri suatu tempat yang bersuhu lembab . Dan kurasa , tak ada sedikitpun kehidupan di sini. Sedikit rintikan hujan yang turun , dan suara-suara tak jelas itu selalu terdengar oleh telingaku.

Mengapa aku disini ? Di tempat semenyeramkan ini? Seingatku , aku berada di kelas ... kepalaku pening lalu... gelap .

Oh tidak , aku pingsan !

Dan aku tak tahu .. dimana aku sekarang. Apakah aku terperangkap dalam dunia 3 dimensi ? Impossible !

" elle!!" Teriak seseorang.

Aku berhenti dalam langkahku. Suara ini .. tak asing di telingaku.

" alice!" Teriak ku .

Aku berlari kesana-kesini mencari keberadaan alice . Aku memanjat tebing ini. Yah , aku baru sadar . Bahwa sedari tadi aku berjalan melewati tebing-tebing suram .

" aku harus berhati-hati ... " pikirku .

Saat aku akan memanjat , aku menginjak sesuatu yang licin. akhirnya aku terpeleset lalu terjatuh ke jurang .

" ouch !"

Mataku terbuka kembali, terbaring di suatu ranjang. Dan.. ruangan ini, begitu asing untuk ku.

" are you okay? " Tanya alice yang berdiri di sebelahku.

Nafasku terengah-engah seperti berlari maraton sejauh 100 meter.

" itu aneh... " ucapku terengah-engah.

" What do you mean? "

" Dia memberiku bayangan tentang masa depan" gumamku. Namun Aku yakin, Dia masih bisa mendengarnya.

BACK TO YOU -MHIAV THIRD SEQUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang