Setelah kepulangan Arka, aku bergelung di ranjang besarku sambil mencari sesuatu yang selama ini aku pikirkan.Aku mengetikkan namanya pada layar iPad dan syukurlah rupanya ia cukup terkenal di dunia maya.
Stefanus Arkaditya Tanaja on Linkedin.
Stefanus Arkaditya Tanaja on Stanford Alumn Site.
Stefanus Arkaditya Tanaja on Karya Cipta Corporate.
Aku pun membuka satu persatu laman terpercaya tersebut. Aku membaca dengan teliti setiap informasi yang dijelaskan disana.
Stefanus Arkaditya Tanaja is one of the best graduated of Stanford University. He got a Bachelor degree in Bussines Administration from Stanford University with Magna-Cumlaude and got a scholarship to Harvard Business School. He also got a Bachelor of Psychology from University of Buffalo with Summa-Cumlaude.
He registered as a MBA student of Harvard and the man behind Ora et Labora Foundation that focusing on education for unlucky children in Indonesia.
He worked for Cipta Karya as a Regional Director. He works for his family business. His father is a pioonering for the urban-living properties in Indonesia.
He manage his own business too while he registered as a part-time lecturer. He has a trading company that built on two years ago and he got a million US dollar for the past two years.
Aku ternganga membaca informasi tersebut. Mulutku terbuka lebar membayangkan cerita hidupnya yang luar biasa tersebut. Bukannya dia mengatakan kalau dia tidak memiliki perusahaan keluarga? Gumamku bingung.
Stefanus Arkaditya Tanaja; Pengusaha muda yang tak terendus media.
Stefanus Arkaditya Tanaja atau yang biasa dipanggil Arka adalah seorang pengusaha muda yang namanya bersinar beberapa tahun belakangan. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Negeri paman Sam, ia kembali ke Indonesia dan mulai membuktikan kemampuannya. Sebelumnya ia juga menghabiskan masa sekolah menengah hingga atas di Singapura.
Sekembalinya dari Amerika, ia bekerja sebagai manajer marketing di perusahaan properti milik ayahnya, Cipta Karya. Tidak hanya itu, diawal karirnya ia juga memberanikan diri untuk membuka sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan saham bersama sahabatnya yang juga seorang pengusaha muda, Peter Tansara.
Tidak hanya itu,ia juga bergerak dibidang sosial dengan mendirikan sebuah yayasan sosial yang berfokus pada anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan dengan layak. Sejauh ini sudah ada sepuluh sekolah yang didirikan dibawah yayasannya yang tersebar di beberapa kota yang jauh dari sentuhan pemerintah.
Namun sayangnya ia tak pernah kedapatan bersama seorang wanita sejauh ia berada di Indonesia. Terakhir kali ia bersama seorang wanita yang diketahui adalah keluarga jauh dari pihak ibunya.
Saat ini ia tengah aktif mengajar di Universitas milik keluarganya sebagai dosen psikologi. Selain itu ia menjabat sebagai direktur regional Cipta Karya dan CEO Sapphire Trade, perusahaan yang ia bangun bersama Peter. Saat ini Peter lebih memilih untuk meninggalkan jabatan tersebut dan fokus untuk pengembangan bisnis baru mereka di regional Asia, ungkap Pria yan berusia 28 tahun itu dengan tersenyum.
Ini gila. Aku tidak dapat mempercayai hal ini. Arka yang sering ku hina malah orang yang berpengaruh di Indonesia dan akulah yang bodoh karena baru mengetahui hal mengejutkan ini.
Aku yakin dengan segenap jiwa raga kalau Patricia mengetahui hal ini. Lihat saja aku akan menuntut penjelasan darinya.
Bincang eksklusif Women Magazine dengan Stefanus Arkaditya Tanaja, Pebisnis muda yang sulit dijangkau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ain't You Love Me?
RomanceKala hidup memberimu pilihan antara berjuang mendapatkan ia yang selama ini kau perjuangkan atau memilih menghabiskan sisa usia bersama sosok baru yang menawarkan kebahagiaan. "Aku memang mencintaimu, namun aku tidak ingin berjuang sendirian." -Nat...