Lima November dan artinya sudah dua bulan aku berada di sini, London.
Aku menikmati pemandangan pagi melalui balkon flatku. London menyajikan pemandangan indahnya seperti biasa. Mataku menatap ke arah Westminster Bridge yang terlihat sangat cantik dari atas.
Kemarin Mama kembali ke Indonesia setelah berada di Washington selama satu minggu dan berada di London selama satu bulan.
Mama berkelana ke berbagai penjuru kota. Baik yang pernah kami kunjungi sebelumnya maupun tidak. Sedangkan Papa tidak bisa ikut karena sedang ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.Aku menemani Mama ke beberapa kota saat aku sedang tidak ada kelas. Aku menemaninya ke Nothingham, Birmingham, Manchester dan Cardiff. Selebihnya Mama berkelana sendiri.
Ia juga menanyaiku banyak hal mengenai Arka. Ya, sepertinya topik hubungan Arka dan aku sudah menjadi pembicaraan wajib ibu-ibu arisan seperti Mama.
Mama hanya berpesan agar aku tidak main-main dengan hubungan ini karena Papa dan Arka sudah saling kenal. Bahkan Papa juga sudah lama berteman dengan ayahnya Arka, om Cipta.
Mama sama sekali tidak menyinggung masalah Daniel padahal ia tahu bahwa aku sebelumnya memiliki perasaan terhadapnya.
Mama juga bercerita kalau dibeberapa majalah langganannya juga membahas mengenai hubungan kami. Aku sampai heran sendiri membayangkan hal ini, padahal kami bukan artis melainkan Arka yang seorang pengusaha yang banyak memiliki pekerjaan sampingan dan aku yang memiliki hobi yang sering berubah tergantung mood.
Aku kembali memasukkan nama Arka di kolom pencarian di safari ku dan benar saja, halaman pertama diisi oleh beberapa artikel dari majalah bisnis dan gosip.
Arkaditya Tanaja, pengusaha muda yang sedang melebarkan sayap
Arkaditya, yang kami temui saat konferensi pers di salah satu hotel di pusat kota Surabaya minggu lalu mengatakan bahwa saat ini ia dan rekan kerja sekaligus sahabatnya sedang menjalankan bisnis baru dibawah naungan Sapphire Trade Corporate. Setelah sukses dengan pasar saham, perkebunan sawit, dan pertambangan kini ia melebarkan sayap dengan membuka perusahaan properti yang berfokus pada apartemen dengan harga yang terjangkau. Ia menjalankan proyek tersebut di Thailand dan Taiwan karena menurutnya target pasar disana lebih sesuai dengan tema yang ia angkat. Setelah ditanya kenapa tidak memilih untuk memulai proyek apartemennya di Indonesia, ia menerangkan bahwa di Indonesia sudah banyak berdiri apartemen dan para pembeli lebih menyukai apartemen yang berkesan mewah dan hal ini berbanding terbalik dengan tema proyek yang ia angkat.
Stefanus Arkaditya Tanaja, pewaris Cipta Karya yang tak berpangku tangan
Seperti yang khalayak tahu, Cipta Karya adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak diberbagai bidang dan yang menjadi bidang utama dari perusahaan ini adalah properti mewahnya. Namun hal itu tak membuat Stefan atau yang lebih sering dipanggil Arka bisa bersantai menikmati kekayaannya. Ia malah semakin terpacu untuk membuktikan bahwa ia bisa membangun usahanya sendiri terlepas dari nama besar Cipta Karya. Saat ini ia sedang fokus mengembangkan bisnisnya di Surabaya sembari mengajar sebagai dosen di Universitas swasta yang terkenal karena biayanya yang selangit. Ketika disinggung mengenai pasangan hidup, ia hanya tersenyum dan memohon doa. Ia bahkan sama sekali tidak memberikan tanggapan mengenai foto dirinya dan wanita yang diduga adalah kekasihnya tersebar dibeberapa media sosial dan majalah Ibukota.
Women Magazine; is She Tania?
Judul artikel tersebut sontak membuatku kaget dan segera mengklik laman tersebut. Ketika web tersebut terbuka sempurna aku disuguhi dengan foto-foto yang membuatku terbelalak tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ain't You Love Me?
RomanceKala hidup memberimu pilihan antara berjuang mendapatkan ia yang selama ini kau perjuangkan atau memilih menghabiskan sisa usia bersama sosok baru yang menawarkan kebahagiaan. "Aku memang mencintaimu, namun aku tidak ingin berjuang sendirian." -Nat...