MALAM ini sungguh rumit. Pikiranku masih terpaku pada pertengkaran mereka hingga hampir lupa untuk mandi. Seragam sekolah yang aku gunakan ini sudah lusut dan kotor. Bisa dibayangkan sendiri, bagaimana rasanya lebih dari dua belas jam memakai baju yang sama.
Karena hal itu, aku berdiri dan beranjak dari bangku cokelat ini untuk mengambil handuk. Atmosfir di rumah ini membuat seluruh lantainya terasa sangat dingin. Dan pikiranku sampai sekarang tetap saja terpaku pada mereka berdua.
Aku melangkahkan kakiku ke depan pintu kamar mandi sambil berharap suasana di dalam sana bisa lebih baik. Tanganku meraih gagang itu dan membukanya secara perlahan. Udaranya dingin, tapi dingin yang menyejukan. Sama seperti yang aku harapkan.
Air mengalir ke setiap sisi tubuhku. Kehangatannya memeluk tubuhku seraya bertugas untuk mengusir beban pikiranku. Ingin sekali rasa lega ini tetap ada pada diriku. Tapi aku hidup di dunia nyata, yang mengenal adanya tantangan dan cobaan. Jadi, apa boleh buat?
Begitu selesai mandi, aku langsung menuju kamar adikku. Ia sedang menonton televisi. Volume suaranya kecil, tapi aku tahu ia sedang menonton acara kesukaannya di stasiun televisi ternama. Aku tak bisa melihat ekspresinya karena ia membelakangi ku.
Ia menyadari kehadiranku, dan sedetik kemudian tubuhnya berbalik lalu menatapku dengan wajah yang... wow, wajahnya kali ini bisa dikatakan cerah.
"Eh... kenapa ke sini?" Ia bertanya dengan suara normal. Aku kaget saat ia bertanya seperti itu. Namun ia ada benarnya juga, untuk apa aku datang ke sini?
Lalu akhirnya aku menjawab, "enggak, cuma mau ngecek aja," sambil menuturkan sedikit senyuman kepadanya.
"Gak jadi kab.." kalimatku terpotong olehnya "engga kak. Tadi aku cuma lagi emosi aja hehehe." Oh rupanya ia tidak serius, baguslah. Aku membalasnya dengan senyuman lagi.
Setelah itu aku keluar dari kamarnya. Rasa lega seperti di kamar mandi tadi mengguyurku kembali serta mendominasi pikiranku.[]
***
VOTE ! VOTE ! VOTE ! :)) Jangan lupa yaa. Tks!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home (Completed)
Teen FictionKisah tentang seorang gadis remaja yang harus menghadapi siksaan hidup yang memberinya pengalaman luar biasa. Walau harus melalui seribu satu tantangan. Amarah, dengki, cemas, takut, sedih, sakit, tak lagi membuat gadis ini berhenti membuka lebar sa...